Chapter 1

1K 36 2
                                    

Kringgg.

Semua murid berseragam putih abu-abu semakin kuwalahan, berbondong-bondong menuju ke tengah lapangan kala mendengar suara bel dan instruksi dari seseorang dengan pengeras suara. Hal itu membuatnya segera berkumpul di tempat.

Calon siswa-siswi SMA Antariksa diberikan arahan agar segera berbaris rapi di lapangan, karena sebentar lagi akan dilaksanakan upacara penutupan MOS kelas 10 SMA Antariksa.

Upacara berlangsung dengan lancar walau sepanjang durasinya para murid harus mengeluh di bawah teriknya sinar matahari. Dan hari ini cukup melelahkan bagi anak PMR yang harus mondar-mandir mendapat panggilan dari barisan para murid, karena banyak yang mengaduh sakit atau beberapa yang pingsan.

Setelah upacara selesai siswa-siswi kelas 10 yang telah resmi menjadi murid SMA Antariksa kini dibubarkan agar kembali ke Kelas masing-masing, sebelumnya melihat kertas pembagian kelas yang tertempel di mading.

Seorang gadis mendengus kesekian kalinya, tidak henti-hentinya ia harus melihat pemandangan yang sangat membosankan dan membuatnya kesal sendiri. Depan mading sudah dipenuhi puluhan murid yang saling dorong-dorongan untuk melihat kertas pembagian kelas di sana.

"Dasar norak!" gerutunya dengan posisi tangan bersedekap.

Kelas 10 IPS 4. Itu adalah Kelas Eva. Yap, gadis cantik bertubuh pendek itu adalah Eva Alana Leonada yang kerap dipanggil Eva.

Sesampai di Kelas yang sudah ramai dipenuhi manusia, Eva mengedarkan bola matanya menyusuri isi Kelas. Tatapannya jatuh ke arah meja deretan ke kedua barisan kedua. Berjalan dengan santai dan percaya diri, sambil menggendong tas birunya yang ada di punggung.

"Gue boleh duduk sini?" tanya seseorang yang berdiri di samping Eva membuatnya mendongakkan kepala.

Eva tersenyum lalu mengangguk, dia memang tidak mengenali semua teman sekelasnya dan dia butuh teman sebangku.

"Eva, lebih tepatnya Eva Alana Leonada. Nama lo siapa?" ucap Eva mengulurkan tangannya, tak lupa menampilkan senyum lebar.

"Firda Salsabila Karin. Panggil aja Firda." balasnya tersenyum manis.

Suasana Kelas menjadi semakin ricuh, banyak siswa-siswi berebut tempat duduk, berlari-larian hingga berteriak histeris di depan Kelas. Hari pertama menjadi siswa baru di SMA Antariksa biasanya belum ada pembelajaran di Kelas. Dengan begitu semua murid menghabiskan waktunya hanya untuk bermain sekaligus menyesuaikan diri sesama teman Kelas, agar bisa saling mengenal satu sama lain.

"Mau ke Kantin?" ajak firda yang diangguki semangat oleh Eva.

Sesampainya di Kantin yang tak kalah ramai dipenuhi manusia, Eva dan Firda mencari meja kosong dan tatapannya jatuh ke arah meja pojok paling belakang. Walaupun sedikit ragu dan malu, namun keduanya berhasil menempati meja tersebut. Ada beberapa tatapan dari Kakak Kelas yang membuatnya malu dan risih, namun Eva dan Firda berusaha bodo amat.

"Lo mau pesen apa Va? Biar gue yang pesenin."

"Gue Mie Ayam sama minumnya Cappuchino." balas Eva.

"Oke, tunggu bentar." Firda pergi memesan makanan. Sedangkan Eva sambil menunggu Firda, ia memutuskan bermain ponselnya untuk mengusir rasa bosan.


"Hai boleh gabung?" tanya seseorang yang tiba-tiba sudah mengambil duduk tapat di depan Eva.

Eva tersenyum lalu mengangguk. "Boleh."

Bertepatan saat itu Firda datang sembari membawa makanan dan minumannya di atas nampan, mengambil duduk di samping Eva yang di hadapannya sudah ada dua gadis cantik.

"Kita sekelas kan? Kenalin nama gue Farah Berliana Abigail, panggilan Farah." gadis berambut coklat sebahu itu tersenyum tipis.

"Hai! Gue Niken Sofia Aqila, panggil aja Niken." ucap gadis berambut hitam sambil memamerkan lesung pipinya.

"Tenang aja kita orangnya baik kok, lo berdua beruntung bisa ketemu sama kita."

"

Mereka berempat larut dalam obrolannya hingga suara gaduh memenuhi isi kantin mengalihkannya. Disana terlihat segerombolan siswa kelas X memasuki kantin  berjalan dengan cool nya yang sudah diteriaki banyak kaum hawa.

Suara yang tidak merdu di telinga membuatnya semua murid menoleh ke arah sumber suara. Bisa dilihat disana terdapat para siswa yang tengah berjoget ria di atas bangku sambil menari-nari bersama.

"Siapa dia?"tanya eva yang masih setia memperhatikan sekelompok cowok tadi.

"Biasa. Trouble maker sekolah."balas niken.

"Kalian tahu nggak dia itu most wanted boy nya sma antariksa loh, angkatan kita."ucap farah antusias.

"Meleleh, gue baru tahu kalo disini banyak cogan."ucap eva.

"Itu baru kelas 10 coba aja kalo udah digabungin sama kelas 11,12."ucap firda.

Dilain tempat meja pojok samping tempat berkumpulnya para siswa nakal. Baik dari kelas X hingga kelas XII.

"Besok party rumah siapa nih?"ucap cowok yang tengah merapikan jambul ala-alanya. Yoga. Atau lengkapnya Yoga William Pratama.

"Rafi aja deh, pasti seru."ucap iffan sambil merangkul bahu rafi.

"Ogah! Apartemen gue gaboleh dijadiin tempat party, bisa mampus kalo bonyok tahu pas dateng nanti."ucap rafi menatap tajam ke arah teman-temannya.

"Bilang aja lo ga mau ketahuan sama kita kalo lo masih suka nyimpen poto MANTAN!"ucap yoga lalu tertawa keras membuat teman yang lainnya ikut menertawakan rafi.

***

Eva membuka pintu gerbang rumahnya memasuki rumah yang cukup besar berlantai dua, seperti biasa setiap harinya sepi tidak ada orang dirumah. Eva tinggal dirumah hanya dengan kakak perempuannya, kedua orang tua eva bekerja diluar kota dikarenakan mengurus perusahaannya yang ada di Bandung.

Perlu kalian tahu eva mempunyai saudara perempuan yang juga masih sma kelas XII tapi dia tidak satu sekolah dengan eva.

Eva segera pergi menuju kamarnya yang ada dilantai atas, merasa seluruh tubuhnya yang lengket eva memutuskan untuk membersihan tubuhnya.

"Kak eka belum pulang bi?"tanya eva sembari duduk di kursi meja makan.

Bi ina menoleh sebentar. "Belum neng, kayanya belajar lagi di rumah temennya."

Eva hanya mengangguk lalu segera mengambil makanan yang sudah di siapkan oleh Bi ina.

Sore hampir berganti malam, tapi kakaknya belum saja pulang. Mungkin masih di perjalanan atau tidak dia sedang bekerja kelompok.

Tidak mau berlama-lama memikirkan kakaknya tersebut eva memutuskan untuk tidur mengingat besok harus sekolah, tidak usah khawatir dengan kakaknya yang telat pulang karna di rumah masih ada satpam dan bi ina-pembantunya.

IPS 4 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang