TH - Always Be With You

479 38 1
                                    

Aku baru terbangun ketika mendengar suara gaduh yang berasal dari luar flat milikku.

Dan wow kejutan. Tebak siapa yang datang pagi-pagi ke tempatku dan beradu mulut dengan tetanggaku?

Ah kalian tentu tidak akan menduga siapa orangnya, tapi kalian pasti tau siapa dia.

Tau bangtan? Tujuh orang pria yang mempunyai mimpi besar dan berhasil mewujudkannya. Aku memperhatikan mereka diam-diam setiap hari tanpa jeda selama setahun belakangan.

Jika tidak, tolong tingkatkan menonton televisi atau perhatikan iklan di stasiun kereta bawah tanah dan halte bus lebih sering.

Jika ya, kalian pasti mengenal pria kelahiran 30 Desember 1995 yang dijuluki manusia alien itu bukan?

Dia Taehyung, dia tamuku pagi ini.

Kedatangannya kemari merupakan sebuah kejutan besar yang teramat besar hingga membuatku membeku seketika saat membuka pintu tadi. Jika dipikiran kalian aku membeku karena terlampau senang seorang Taehyung berada di depan rumahku, kalian jelas salah besar.

Aku sudah mengenal Tae jauh sebelum dia debut dan terkenal seperti sekarang. Aku dan Tae sudah bersama sejak kami masih duduk di bangku menengah pertama, baik buruknya sudah aku hafal di luar kepala.

Tapi kini wajahnya yang biasa terlihat kelewat konyol dan bahagia berputar 180 derajat menjadi dingin dan mematikan.

Ini semua karena aku meninggalkannya tanpa sebab setahun silam. Aku seperti ditelan bumi, benar-benar hilang tanpa kabar. Aku juga tidak lagi mendengar kabarnya secara langsung sejak saat itu, sengaja memutus kontak dengan Tae.

Pria itu kini tengah duduk di meja makan dan menatapku tajam. Seharusnya aku punya sesuatu untuk dimakan agar aku tidak terlihat seperti terdakwa disini, sayangnya aku hanya memiliki air putih dan sudah tandas dari cangkir milikku sejak semenit yang lalu.

Aku menunduk dalam. Hal seperti ini sebenarnya sudah pernah aku pikirkan akan terjadi, tapi tidak secepat ini. Aku jadi sedikit menyesal memilih Busan sebagai tempat persembunyian, ini kampung halaman Jungkook dan Jimin, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang akan memberitahu keberadaanku pada Taehyung atau mungkin pria itu yang menemukanku dengan sendirinya.

"Jelaskan." Ucapnya setelah lima menit dihabiskan hanya dengan menatapku tajam.

Nada suaranya sangat dingin, rasanya aku ingin pergi saat ini juga. Lebih baik tidak usah ditemukan Taehyung untuk selamanya.

"Menjelaskan apa?" Tanyaku bingung, lebih tepatnya hanya berpura-pura.

"Semuanya. Jelaskan kenapa kau tidak bisa dihubungi, kenapa kau mengganti nomor ponselmu, kenapa kau pergi, kenapa kau tiba-tiba hilang, kenapa tidak ada satupun yang tau kau dimana.

"KENAPA KAU MENINGGALKANKU SENDIRIAN?!"

Matanya berkilat marah, napasnya bahkan tersengal. Pertanyaan beruntun barusan diucapkannya dalam satu tarikan napas.

"Kau tau aku hampir saja gila karena mencarimu, aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak setelah kau menghilang, aku hampir kehilangan karirku di bangtan dan bahkan hidupku sendiri."

Aku tau semua hal yang tadi kau lakukan akan terjadi, Tae. Bantinku.

Kedua sudut bibirku tertarik keatas, membentuk seulas senyum lega setelah pria itu mengakui segalanya. Mengakui kekalahannya.

Aku mengangkat kepalaku menatapnya lekat. Sebenarnya aku meninggalkannya karena sebuah alasan.

"Kau akhirnya mengerti, Tae."

BTS Imagine [ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang