1. Kata Berkisah

142 18 2
                                    

Bercerita pada kertas putih bagai opini tak beraturan.

Mendesak sang pena untuk menuliskan dirinya seolah tak ada hari esok.

Goresan tiap goresan dari pena harus tau maksud dirinya.
Menjelma menjadi indah atau sebaliknya.

Khawatir sang kata tak pada tempatnya.
Sehingga sang kertas putih harus terkena imbas di coret berkali-kali.

Memaksakan diri untuk mendeskripsikan semesta.
Padahal, semesta tak memperdulikannya.

***

Selamat siang dari aku temanmu.
Banjarmasin, 12 Mei 2019.

Keramaian itu Bukan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang