Rinai hujan rimpuh meringkih.
Rasa dan harsa menempatkan asrar.
Dengan subtil menasihati,
Dengan kama disanjung-sanjung.Nabastala tak mungkin jatuh bersama bagaskara.
Aksa memandangi dengan lirih,
Dengan anila yang berhembus menusuk jantung,
Anindita hirap tanpa jejak.Pilau berhenti di ujung pelabuhan,
Dengan buaian buana.
Berajun membancang rindu,
Dengan paksa di ujung jalan.Citta gata bersama sang pujaan.
Jamanika membatasi romansa.
Ina dahayu baswara.
Dengan rodra menjadi ambivalen.***
Halo lagi
Banjarmasin, 17 Mei 2020
- Ra
KAMU SEDANG MEMBACA
Keramaian itu Bukan Aku
PoesiaHanya kumpulan omong kosong yang sedang mencari teman. Jadi, mau berteman denganku? Was in : Rank 881 #alone Rank 534 #poem Oleh : Biruharu -Tarara Copyright © 2019