TAKDIR

~19~

Specialpart♡

“Sesungguhnya segala yang bermula itu akan berakhir, setiap yang kuat itu memiliki kelemahan dan setiap yang hidup pasti akan mati”

"Jodoh, rezeki, dan kematian telah ditentukan oleh Allah, bahkan sebelum kita lahir ke dunia"

"tak satupun yang bisa keluar dari takdir, atau tak seorangpun yang bisa melawan takdir"

Allah adalah sutradara terbaik untuk kehidupan makhluknya.
Yang sudah menuliskan skenario makhluknya jauh sebelum manusia dilahirkan.
Allah pun sudah mengatur dan mengukur setiap ujian makhluknya,bahwasannya setiap ujian sudah terukur jawabannya pula.
Ibarat hidup ini skenario Allah,maka kita adalah pemain-pemain skenario Allah tersebut.
Mau berperan antagonis ataukah berperan protagonis itu tak lepas pula karna skenario Allah dan usaha manusia sendiri.
Bolelah para pemain skenario allah ini berencana dan merencanakan namun sekali lagi sutradaralah yang menentukan,karena hanya Allah yang mengetahui mana yang terbaik untuk makhluknya.
Kita hanya perlu berdoa dan berusaha agar apa yang menjadi keinginan kita sesuai dengan apa yang Allah skenariokan.
WallahuAlamBiswohab
#berani berhijrah

"LAA ILAAHA ILLALLAAH 3×"

□□□ Kuburan □□□

"Yang sabar yah nak kamu harus kuat,harus ikhlas" (bu.sinta)

"Yang sabar fa,gue slalu ada disampinglo" (atika)

"Lo harus kuat fa,semuanya syg lo jangan berfikiran lo sendirian" (erza)

"Kamu harus ikhlas,saya yakin kamu anak yang kuat,berubahlah jadi anak yang baik,buat orang tuamu bangga disana" (pak.daffa)

"Tante dan om turut berduka atas meninggalnya ortu kamu,kamu harus ikhlas,tabah" (mama dan papa atika)

"Tante dan om turut berbelasungkawa atas meninggalnya ayah dan bunda kamu,mereka org yg baik,pasti mereka ditempatkn ditmpat yg terbaik" (mama dan papa pak.daffa )

[ Pasti kalian bingung yah?kok ada papa dan mama nya pak.daffa?yah ternyata mereka rekan bisnis fabryan dan elina yaitu ayah dan bundanya syafa mereka sama2 pengusaha dibidang properti ]

{Sudah hampir setengah jam syafa hanya diam meratapi kedua nisan orang tuanya,semua orang sudah pulang,tinggal syafa yg berada dikuburan dan sahabat setia atika dan erza}

"Hmm fa.." (panggil atika pelan)

'Ayah bunda kenapa ninggalin syafa sendirian..ayah sama bunda nggak sayang syafa?,syafa hanya punya ayah sama bunda,kenapa ayah sama bunda ingkar janji?katanya ayah sama bunda bakalan pulang dengan selamat,ayah sama bunda boong,bukan ini yang syafa mau bukan kalian pulang untuk selama-lamanya, arghtttt'

"Fa fa lo harus tenang,lo harus ikhlas fa,kalo lo kek gini lo sama aja nyalahin tuhan fa"(ucap atika berusaha memeluk syafa yg memberontak)

"Fa..fa...tenang" (ucap erza yang ikut menenangkan)

{Syafa diam hanya diam termenung}

"Kita pulang ya?lo masih sakit,lo blm makan,lo belum minum obat"

'Biarin aja biarin gue mati buat apa gue hidup,ayah bunda udah nggak ada gue mau ikut mereka,biar kita bisa sama'

"FA! LO DENGERIN GUE APA YANG UDAH PERGI NGGAK BAKALAN KEMBALI,DAN SEMUA YANG HIDUP PASTI AKAN MATI,MAU LO GIMANA PUN AYAH SAMA BUNDALO NGGAK BAKALAN KEMBALI,DAN CARA LO KEK GINI LO HANYA BUAT MEREKA KECEWA,DAN SAMA AJA LO NYALAHIN KEHENDAK TUHAN!!, MAU NYIKSA DIRI,MAU NGGAK MAKAN SAMPAI MATI?ITU SAMA AJA LO BUNUH DIRI FA! LO TAUKAN ORANG YANG BUNUH DIRI NGGAK BAKALAN PERNAH MASUK SURGA,ayah bunda lo orang baik gue yakin pasti masuk surga,dan lo bakalan bunuh diri?lo nggak bakal masuk surga dan nggak bakalan pernah bisa ketemu ortulo disana"

{bukan maksud erza untuk tidak memahami keadaan syafa,bukan erza tidak memahami kesedihan syafa hanya saja ia harus bersikap sperti itu agar syafa tidak berlarut dalam kesedihan dan mengabaikan kesehatan}

"Fa..pulang ya"

'(Syafa mengangguk)'

"Maaf fa" (ucap erza menunduk)

"Ayo za,ntar kalo ada org jual bubur ayam brhanti za"