Bar baru & rumah baru

13 4 0
                                    

Hanya membutuhkan waktu satu hari dalam pembuatan bar yang di lantai duanya dijadilian tempat tinggal Sema. Kasuvi memaksa untuk membuat tiga kamar tambahan, Sema pun menerimanya karena ia juga tidak tahu kenapa Kasuvi memintanya.

Penduduk di sekitar dan yang lainnya membantu Sema untuk membeli bahan-bahan makanan. Lalu, pengantar barang mengantar minuman-minuman berupa alkohol dengan kadar yang rendah sehingga akan aman-aman saja.

Kini, Sema menjadi pemilik bar dan Kasuvi menjadi pelayan dengan lokasi bar ini berada di dekat pusat kota yang cukup ramai.

***

Di pagi hari yang damai, Kasuvi terbangun di kamarnya sendiri dan ruangan sebelah kiri merupakan ruangan Sema, Kamarnya berada di paling pojok dari pada ketiga kamar yang lain.

la beranjak dari tempat tidurnya dengan semangat pagi yang menyertai, membuka gorden kamar lalu cahaya mentari pagi masuk melalui kaca jendela.

Kasuvi segera merapihkan kasurnya seraya bersenandung menghadap ke depan lemari yang kayunya tertempeli dengan cermin lalu membenarkan posisi hiasan yang ada di rambut di sebelah kanan mau pun kiri.

Kasuvi tidak terbiasa dengan pakaian yang lain kecuali dengan pakaian yang ia gunakan sehari-hari. Maka dari itu Kasuvi memakai celemek putih agar masih dapat disebut pelayan dan dapat membantu Sema meskipun sedikit.

"Baiklah... sempoa"

Sahut Kasuvi seraya bercermin, dengan segera ia pergi dari ruangannya dan pergi ke ruangan sebelah yang merupakan kamar Sema. Berdiri di depan pintu, ia mengetuknya tiga kali.

Tetapi, dari dalam tidak ada jawaban apapun, karena rasa penasaran yang memasuki pikirannya. Kasuvi memegang gagang pembuka pintu, tetapi tidak terkunci dan terbuka begitu saja.

la melihat kamar Sema yang masih terbilang berantakan apalagi kasur yang baru saja dipakai Sema untuk tidur. Ia segera kembali menutup ruangan Sema lalu pergi ke lantai bawah untuk melihat keadaan pemandian.

Tetapi dalam hati, Kasuvi berniat untuk tidur di kasur bekas Sema meskipun sebentar, Pemandian di bar ini terletak di pojokan lorong di lantai satu yang ada di bagian samping kiri bar. Kasuvi pergi ke tempat tersebut lalu membuka pintu geser pemandian yang tidak terkunci.

"Mandi di pagi hari emang maknyus"

Sahut Sema seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk putih yang ia pegang dengan kedua tangan.

Perhatian Kasuvi hanya tertuju pada tubuh bagian bawah Sema yang terdapat Excalibur miliknya. Untungnya, Sema sudah menutupi Excaliburnya dengan mengikat handuk putih yang lain di tubuh bagian bawah.

Entah kenapa... Kasuvi terlihat kecewa akan suatu hal.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Tanya Sema dengan kesal dan kedua alisnya yang berkedut-kedut, tetapi Kasuvi malah menunjukkan wajahnya yang manis seperti tidak ada salah apa pun.

"Eh... aku hanya ingin mengintipmu"

Ucap Kasuvi dengan wajahnya yang imut, Sema ingin sekali menampolnya karena Kasuvi mengeluarkan sedikit air liur dari mulutnya.

"Setidaknya bohong sedikit!?"

Sema dengan sedikit mengeraskan suaranya, Kasuvi baru menyadarinya lalu ia memikirkan dalam-dalam apa yang dikatakan Sema dengan kedua mata yang tertutup dan kedua tangannya disilangkan di perut.

"Ka-kalau begitu... aku ingin melihat tubuhmu di pagi hari ini dari atas sampai bawah"

Kasuvi mengatakannya dengan pipi yang merah dan kedua tangannya memegang pipinya seperti malu-malu kucing Sema semakin kesal dengan kelakuan dari Kasuvi.

Another World I Be HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang