part 8

2 1 0
                                    

Alif mengeratkan jaket ditubuhnya. Suhu malam ini sangat dingin. Ditambah dengan Alif yang berdiri dirooftop villa.

Alif tersenyum kecil melihat dua makhluk yang sedang beradu mulut dibawah sana. Rio dan Riara.

"lo ngapain disini?"

Alif menoleh kaget. "kira-kira gue lagi ngapain?"

Dyla berjalan mendekat dengan desahan kesal.

"orang nanya malah nanya balik, lo dicariin Santy tadi." Jelas Dyla.

Alif hanya diam. Masih menatap datar kedepan tanpa menoleh.

"lo budek?" geram Dyla karna ucapannya tidak direspon oleh manusia disampingnya.

"gue denger bego." Balas Alif lalu beranjak.

"woy!"

Alif menghentikan langkahnya. "apaan?"

"lo gak ada niatan mau bilang makasih?"

Alif diam sebentar. Lalu menggeleng. "kagak."

Alif berjalan meninggalkan Dyla.

Dyla berdecih kesal. "dasar lo ya."

Dyla kembali menghadap kedepan. Masih dengan kekesalannya.

"WOY LO BERDUA!" teriak Dyla dari atas. Membuat dua makhluk yang sedari tadi membuat bising jadi mendongak.

"apaan dil!!" teriak Riara.

"BISA DIEM GAK SIH?!" Dyla menoleh ke arah Rio. "LO BERDUA KAYA PASUTRI BERANTEM KARNA LAKINYA KETAWAN SELINGKUH!"

Riara dan Rio sontak mengumpat kecil.

"ENAK AJA!" balas Riara tak terima.

"GUE COWOK SETIA DIL!" teriak Rio.

Dyla berpura-pura muntah. Lalu kembali beranjak. Ingin menemui sepasang manusia dibawah sana.

"tunggu gue dibawah woy."

Dyla bangkit lalu berjalan santai. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Alif kembali lagi keatas.

"lo mau kemana?" tanya Alif polos.

"kebawah." Dyla hanya diam menatap Alif yang bergeming ditempat. "lo ngapain balik lagi?"

Alif gelagapan. Sebenernya niatnya balik lagi itu, buat nemenin si Dyla. Dengan alibi bosen didalem. Tapi kalo Dylanya sendiri mau pergi. Dia harus urungin niatnya?

"eh, gue bosen gak ada kerjaan jadi mau cari angin lagi." Alif kembali melanjutkan langkahnya. Melewati Dyla. Dyla hanya menggedikkan bahu tak peduli. Lalu kembali melanjutkan langkahnya juga.

"eh bentar." Dyla memutar badannya. Begitupun dengan Alif yang merasa dipanggil.

"apaan?"

"kata kak Fadhil. Kalo sekitaran jam 8, disuruh masuk. Katanya bakal naik suhu disini." Pesan Dyla. Sebenernya bukannya pesannya tapi pesan kakaknya.

Alif hanya mengangguk. "oke."

Dyla kembali melanjutkan langkahnya. Dyla menuruni tangga dengan santai. Fadhil datang dengan banyak bawaan ditangannya. Dyla membantu membawanya.

"sama siapa ke supermarketnya kak?" tanya Dyla sambil melihat-lihat isi kantong.

"sendirian."

"lah gak minta ditemenin? Banyak yang bisa kok." Ucap Dyla.

"tadi minta temenin Alif. Tapi katanya dia mau kerooftop ada kerjaan." Jelas Fadhil. Dyla mematung.

What? Alif?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang