part 3

3 3 0
                                    

"WOY!" tiba-tiba datang Siska dengan rombongannya. Siska yang menggembrak meja membuat Dyla dan yang lain terkejut. Riara yang langsung berdiri dan diikuti yang lain kecuali Dyla yang masih bersikap menjaga emosi sambil terduduk.

"mau lo apa sih? Datang-datang kayak orang gila! Ganggu tau gak!" kesal Riara

"enak aja orang gila! Lo yang gila bukan gue!" balas Siska tanpa takut

"lo pergi atau gue-" ucap Riara

"gue apa? Hah?hah? takut kan lo! Cupu! Minggir gue mau ketemu sama tengil itu!" Siska mendorong tubuh Riara hampir jatuh tapi untung Santy langsung membantu. Lalu Siska berjalan menuju tempat dimana Dyla terduduk.

"hei! Tengil! Berdiri lo!" ucap Siska

"gue gak mau ngulangin hal yang sama." Balas Dyla dingin

"ngomong aja lo takut! Huh! Sama kayak bundanya!" ucap Siska yang langsung membuat emosi Dyla naik.

"kalo lo gak mau diem!! Gue gak segan-segan buat pipi lo tambah merah!" bentak Dyla

"kenapa? Marah? emang gue takut? Gue gak kayak bunda lo yang cupu!" Siska semakin menjadi.

"jaga! Mulut lo! Lo denger ya! Bunda gue emang penakut tapi dia Cuma takut sama tuhannya. Bukan kayak lo! Yang tiap malam nongkrong sama laki-laki yang gak jelas! Pegang-pegang!" emosi Dyla tak bisa dibendung lagi.

Siska terdiam.

"tiap hari pulang malam! Tiap hari ganti cowok! Tiap hari lo dijemput sama oom-oom!" lanjut Dyla tak henti-henti.

Siska masih terdiam mendengar ucapan Dyla yang hampir seluruhnya benar.

"kenapa lo diem! Takut semua rahasia lo gue bongkar? Hah!?" bentak Dyla.

Semua orang yang ada didalam kantin hanya terdiam antara terkejut atau tak percaya dengan omongan Dyla.

"gue gak takut sama lo!" bisik Dyla pada Siska saat hendak keluar dari kantin

Dyla pun pergi dari kantin karna tak ingin menjadi tontonan. Meskipun bukan dia yang dipermalukan tapi dia merasa sangat malu. Diikuti oleh Riara, Santy,Tia,Dan Dea mereka pergi menuju kelas Dyla.

Dikelas Dyla saat itu sedang sepi. Jadi hanya ada Dyla,Riara,Santy,Tia,dan Dea.

"dil..apa yang lo omongin itu bener ya?" tanya Riara penasaran.

"gak tahu." Balas Dyla tak peduli.

"kok gak tahu? gimana sih lo." Omel Riara.

"yaa..gue gak tahu. Dan gak gimana-gimana."

"dasar aneh."

"kak? Kita masuk kelas dulu ya, besok kami bakal temuin kakak lagi." Pamit Santy.

"oh oke..ditunggu ya keputusannya." Riara tersenyum.

"oke." Jawab mereka serempak.

Saat Santy dan yang lain pergi Dyla langsung berdiri lalu pamit kepada Riara ingin pergi ke WC.

Sepanjang perjalanan ke WC pikiran Dyla selalu mengingat kejadian di kantin tadi.

Saat Dyla ingin masuk kedalam WC tiba-tiba ada yang menghalanginya.

"lo Dyla?" tanya Alif. Ya,laki-laki itu Alif.

"iya." Balas Dyla datar.

"makasih."

"lo siapa? Makasih? Buat?" Dyla bingung kenapa cowok didepan nya ini mengatakan itu.

"udah tolongin adik gue." Balas Alif datar. Sebenernya Alif malas untuk mengatakan ini tapi semalam Santy memintanya untuk mengatakan itu kepada Dyla.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang