Kelas sudah berakhir dari 30 menit yg lalu. Sekarang kampus sedikit lebih sepi hanya tersisa anak organisasi dan beberapa mahasiswa yg memiliki kelas sore. Kamu dan Jaemin sengaja menunggu pukul 16.00 agar kampus sedikit sepi. Sebenarnya juga untuk menghindari tatapan mata manusia2 pembully. Kamu berjalan beriringan dengan Jaemin
Akhh Tatapan yg selalu sama. Atmosfer koridor yg selalu mencekam saat kamu dan Jaemin melewatinya. Nyatanya ada saja manusia yg menatap kalian tak suka
Tatapannya tampak lebih mematikan hari ini. Bahkan ada yg sempat meneriaki nama Jaemin dan kata Homo bersamaan. Ada apa ini? Sepertinya ada yg membakar bara api yg baru saja padam. Sebut saja itu perumpamaan untuk para pembully Jaemin
"Hey bitch!! Masih idup aja lo" Kamu menoleh ke belakang, begitu pun dengan Jaemin
"Heejin ngomong apaan sih?" Tegur kamu saat menemukan sesosok wanita mungil yg manis dengan tatapan mata yg tajam. Heejin namanya. Junior kamu. Dia adalah salah satu junior yg sangat kamu kenal. Mungkin karna efek satu organisasi
"Hai (Y/n)!!" Lelaki yg berdiri di samping Heejin ini menegur kamu
"Heejin kalo ngomong ati2 dong" Kamu memilih mengabaikan sapaan Jeno. Ya Jeno. Lagi dan lagi. Dia selalu mengganggu kamu
"Itu sebutan buat dia, kak!!" Heejin menunjuk Jaemin
"Heejin gak boleh gitu ihh. Sapa yg ngajarin?" Kamu masih menganggap itu candaan padahal rahang Heejin sudah berubah tegas
"Kak aku udah capek."
"Kita semua udah risih, (Y/n)" Jeno menyela ucapan Heejin. Kalimat Jeno diangguki mahasiswa2 yg ada di sekitarnya
"Apa sih? Gua gak ngerti" Kamu menggaruk tengkuk kamu yg tidak gatal. Disaat itu juga ada seorang wanita mendekati kamu
"(Y/n) lo sadar gak sih kalo lo lagi dimanfaatin dia?" Siyeon. Teman seangkatan kamu namun berbeda jurusan. Kamu mengenalnya karna satu organisasi juga dengan kamu dan Heejin
"Dimanfaatin?" Kamu memiringkan kepala secara tidak sadar karna merasa bingung dengan topik yg Siyeon maksud
"Udah jelas2 kamu dimanfaatin, (Y/n). Dia deketin kamu biar semua orang gak berani bully dia lagi. Pansos* mungkin istilahnya" Kamu mencerna omongan Jeno
*Pansos = Panjat Sosial
"Kita semua peduli sama lo, (Y/n)" Yeji yg baru datang ini ikut berargumen. Ia berdiri tidak jauh dari Heejin dan Jeno
"Kita gak rela kalo mahasiswi most popular di kampus kita harus deket apalagi sampe temenan sama cowo homo" Tambah Yeji sambil melipat tangan di depan dadanya angkuh
"Kita udah ajuin protes ke pihak kampus biar dia cepet dikeluarin" Kamu menatap Yeji tidak percaya
"Gini (Y/n). Kalo dia beneran gak homo harusnya dia kasih kita bukti. Tapi dia gak lakuin. Dia malah milih deketin lo biar gak ada yg mau ganggu dia" Bagai ditusuk pedang, penuturan Yeji yg meyakinkan ini seolah menampar kamu kembali ke kenyataan
"(Y/n).." Suara Jaemin bergetar namun ia mengatakannya dengan lantang jadi tidak seberapa bergetar
Kamu hanya menengok sambil menahan bongkahan air di kelopak mata kamu agar tidak jatuh
"A-apa kita harus jujur saja?"
Jaemin meraih tangan kamu dan menggenggamnya erat. Kamu menautkan alis kamu tanda bingung. Tangan Jaemin yg sangat amat dingin meraih pelupuk mata kamu dan mengusapnya. Tangannya yg bergetar hebat itu tidak terasa nyaman bahkan menurut kamu sentuhannya malah membuat hati kamu seolah teriris. Seperti dejavu, Batin kamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He a Vampire? [Jaemin X You]✔
FanfictionPertanyaannya selalu sama "Jadi, Dia vampir?" Cast: •Kim (Y/n) •Na Jaemin •And other