13•What Should I Do?

10.6K 1.5K 274
                                    

Saat ini kamu sedang berdiri di depan gerbang sebuah rumah besar yg gelap. Ya, itu adalah rumah Jaemin. Setelah kemarin Jaemin menggantungkan ceritanya akhirnya kamu bergelut dengan pikiran kamu. Antara ingin tau lebih lanjut atau dijauhi Jaemin tanpa alasan

Sudahlah, tidak ada gunanya memyesali keputusan kamu. Toh sekarang di sinilah kamu berdiri. Di rumah Jaemin tepat pukul 19.00 waktu setempat

Kamu melangkah masuk ke pekarangan rumah Jaemin lalu menuju pintu masuk

Tok..tok..tok

Kriet...

Pintu besar itu terbuka sendiri. Kamu 'kan sudah pernah ke sini tapi tetap saja merasa deg-degan

"J-jaemin.." Lirih kamu. Hey hanya lirihan saja sudah menggema ke seluruh ruangan

"Aku di sini, sayang" Kamu tidak mendengarkan suara Jaemin karena suaranya terlalu pelan. Tapi tiba-tiba kepala Jaemin sudah mendarat di pundak kamu. Jangan lupa dengan posisi back hug  nya

"N-ngomong apa? Gua gak denger" Jaemin melepaskan pelukannya dan melangkah ke lantai dua. Kamu diam saja dan tidak mengikutinya

"Ayo. Ngapa diem aja disitu?" Kamu terkejut dan otomatis berlari mengejar Jaemin. Dia menuju kamarnya. Kamar tempat kamu pernah ditindih Jaemin dulu:')

"J-jaemin.. Kenapa harus disini?" Tanya kamu di ambang pintu

"Tenang aku gak bakal nindihin kamu lagi" Kamu mengangguk dan melangkah ragu ke dalam kamar Jaemin

"Kecuali kalo khilaf"

"Apa?" Tanya kamu saat tidak dapat mendengar kata-kata Jaemin yg seperti berbisik tadi

"Enggak. Mau minum apa?"

"Emang lo punya minuman?" Jaemin menggeleng

"Yaudah gak usah basa basi. Lanjutin aja cerita lo kemaren" Kamu menduduki pojok ranjang Jaemin diikuti dengan Jaemin di samping kamu

Flashback ON,egen.

"Ku beri tahu k-kau. Aku berani bersumpah demi...demi taring ku aku tidak pernah menghisap darah nona Heejin" Johnny semakin melemah. Suaranya menjadi serak

"Lalu siapa pembunuh kekasih ku?"

"Manusia bajingan!! Apa sekarang kau merasa bersalah?!" Teriak Johnny dan menarik ujung baju Jaemin. Percaya atau tidak, Jaemin memang merasa bersalah. Bahkan sangat

"Sekarang kau akan merasakan bagaimana rasanya menjadi vampire yg sulit mengendalikan kekuatan diri sendiri" Johnny mencabut kedua taringnya. Sedangkan Jaemin masih terdiam bingung. Johnny mengambil tangan Jaemin yg masih memegang pelana peraknya

"B-bunuh aku" Ucap Johnny

"T-tidak. Aku akan--"

"BUNUH AKU!!"

Jlepp

Johnny menancapkan kedua taringnya ke leher Jaemin. Karena terkejut Jaemin pun tidak sengaja menarik pelana perak itu dan keluarlah perak panas yg menembus dada Johnny

"Ahh!! Sialan!!" Jaemin berusaha mencabut taring yg menancap di lehernya tapi dengan anehnya taring itu menghilang entah kemana

Flashback OFF

"Tiba-tiba aku punya kekuatan layaknya seorang vampire. Aku bisa lari secepat kilat, teleportasi, baca pikiran, nyembuhin luka tanpa bekas, dll." Tentu enak jadi vampire, ya kan?

"Yg lebih keren lagi aku gak mati saat jantung aku ditusuk pedang perak, aku gak takut cahaya matahari, dan abadi" Lalu kenapa Jaemin tidak menyukai dirinya? Dan apa Jaemin pernah mencoba bunuh diri?

Is He a Vampire? [Jaemin X You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang