'Yang telah terjadi di namakan masa lalu, dan yang akan terjadi di namakan masa depan.. namun yang ku tau, masa depanku hanyalah bahagia bersamamu selamanya'
.
.
.
.It's me yeah!
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
A Naruhina Fanfaction
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
By : Hyuuga_lavender
.
.
.
.Seperti yang sudah Naruto janjikan keesokan harinya Naruto memboyong Hinata kerumahnya.
"Selamat datang di rumah barumu peliharaan kecilku" ucap Naruto yang langsung mendapat begem mentah dari Hinata
"Haahh, aku langsung merasa seperti seorang putri saja" ucap Hinata
"Di mana orang tuamu Naru-chan?" Sambung Hinata
"Baru tadi malam mereka berangkat ke singapura" jawab Naruto sambil mengangkat koper Hinata menaiki tangga
"Pembantu yang lain? Pak.supir? Pak.kebun?" Tanya Hinata sambil membantu Naruto mengangkat koper berat miliknya
"Pulang kampung semua"
"Hah?! Jadi gak ada yang tau jika aku akan tinggal di sini?"
"Aku sudah memberi tahu mereka kemarin sore"
"Termasuk orang tamu?"
"Ya"
"Pak kebun?"
"Ya"
"Pak.supir juga?"
Naruto menghela nafasnya yang mulai terusik akan berbagai macam pertanyaan dari Hinata.
"Ya Hinata! Semuanya, bahkan kepada rumput yang bergoyang sekalipun" ucap Naruto kesal
"Huh, menyebalkan"
"Ini kamarmu tuan putri, sudah di dekor ulang semalam, ku harap kau menyukainya" ucap Naruto sambil membuka pelan pintu kamar yang akan Hinata tempati nantinya.
Hinata terpukau saat memasukinya, semuanya serba ungu dan putih juga wangi pengharum aroma lavender yang sangat memanjakan hidung Hinata. Padahal yang Hinata ingat, sebelumnya ruangan ini hanyalah tempat di mana dokumen dokumen tak terpakai menumpuk sangat banyak, dan Naruto mengubahnya dalam waktu sehari luar biasa!orang kaya mah bebas
"Waaah, ini baru yang namanya Hiduuuup!" Teriak Hinata sambil membanting tubuhnya di atas kasur empuk dan nyaman.
"Memang sebelumnya kau tak hidup Hinata?" Tanya Naruto sambil duduk di pinggiran ranjang
"Tidak, sebelumnya aku memang hidup, tapi rasanya tak senikmat hari ini. Haaahh nyamannya" ucapnya sambil guling-guling di kasur barunya
"Kenapa kau selalu berlebihan Hinata? Padahal itu kan hanya kasur"
"Bodo"
"Mentang mentang sudah jadi pacar lalu dengan sadisnya kau membangkang padaku eh?" Ucap Naruto sinis.Hinata menoleh cepat ke arah Naruto sambil tersenyum manis
"Tak apa lah Naru-chaan kan dari dulu aku sudah tunduk padamu, jadi biarkan aku sesekali mengangkat daguku dikit"
Naruto memutar bola matanya malas.
"Ucapanmu berbelit-belit Hinata, bilang aja kalau ingin sombong"Hinata tersenyum kikuk
"Bisa aja"ucapnya sambil mendorong tubuh Naruto hingga jatuh dari kasur, Hinata tak memperdulikan suara kesakitan dan juga protes dari Naruto"Jadi Naru-chan, di sini hanya ada kita berdua saja dong?"
"Iya"
"Wah, ngeri uy. Merinding disko"
"Maksudmu apa Hinata? Aku tak akan melakukan hal yang tak pantas ku lakukan" ucap Naruto membela dirinya
"Oh ya, kapan Orang tuamu pulang Naru-chan?"
"Entah, mungkin satu minggu lagi"
"Terus para pembantu? Pak.supir dan pak.kebun?"
"Satu minggu juga"
"Terserahlah, sana pergi aku mau tidur"
"Woy! Kau mengusirku dari rumahku sendiri?!"
"Tapi sekarang ini sudah menjadi kamarku! Sana pergi, Oyasumi" ucap Hinata sambil mencium pipi kiri Naruto.
Naruto menghela nafasnya, gadis kecilnya itu memang benar-benar keterlaluan
T.B.C