23

2.5K 166 20
                                    

'Dan ku mohon, kembalikan hatiku yang telah kau bawa pergi'

.
.
.
.

It's me yeah

°•°•°•°•°•°•°•°•°•

A Naruhina fanfaction

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

By: Hyuuga_Lavender

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

.
.
.
.

"Eh, kalian pulang dulu gak papa, ada buku yang harus ku beli" ucap Hinata kepada Ino dan Sakura.

"Akan ku temani" usul Ino yang langsung di tolak Hinata.

"Gak papa gak usah.. aku bisa sendiri" jawab Hinata meyakinkan.

"Baiklah, hati-hati di jalan ya" ucap Ino

"Kami pergi dulu Hinata" timpal sakura.

Hinata mengangguk dan mengambil jalan yang berlawanan dengan kedua sahabatnya itu.

Hinata mendongakkan kepalanya, memandang kapas putih dan besar yang menempel indah pada langit yang biru.

Dan seketika dia ingat akan safir biru milik Naruto.

Hinata benci jika harus mengingat hal yang membuatnya sakit hati, kecewa dan terluka.

Langkahnya terhenti saat mendengar rintihan seseorang.

"Tuhan, aku tau jalan yang aku lalui ini sepi, tapi ku mohon.. jangan ada hantu di antara kita yah" ucap Hinata merinding.

Dirinya melangkah maju mendekati lorong gang yang kotor itu dengan mulut komat kamit baca mantra, dan menyiapkan satu botol aqua kalau ada apa-apa bakal langsung Hinata sembur.

"Huh?" Alis Hinata berkerut, aqua kembali di masukkan kedalam tasnya.

Dia mengambil ranting pohon yang tergeletak begitu saja di bawah kakinya.

"Hei, bangun" ucap Hinata berjongkok sambil menoel-noel punggung lelaki yang meningkuk di bawah itu.

"...." tak ada jawaban. Hinata semakin was-was, terlalu takut untuk membalikkan badan lelaki itu, dan terlalu malas untuk berlari-lari mencari pertolongan.

Suara rintihan itu terdengar lagi di telinga Hinata.

"Oy! Masih idup apa udah mati?" Tanya Hinata saat lelaki itu bergeliat bak cacing kepanasan.

"Ma-mati!" Jawab lelaki berambut merah itu.

"Budu buset! Ada orang mati bisa jawab gitu yak" ucap Hinata 

"Hidup bodoh! To-tolong aku" lelaki berambut merah itu membalikkan badannya menghadap ke Hinata.

"Heh! Muka kamu jelek amat, eh salah astaghfirullah.. itu muka kenapa? Bisa babak belur gitu?" Tanya Hinata sambil menatap ngeri pada orang yang tak punya alis dengan mata Hitamnya.

"A-aku gaara, aku habis di rampok.. tolong aku" ucap lelaki itu.

Hinata berdiri dari jongkoknya.

"Gak ada yang gratis di dunia ini" ucap Hinata sinis.

Sebenarnya Hinata tak tega, namun dia hanya takut jika itu hanya drama dari seorang penjahat. Apalagi Hinata tak kenal dia siapa.

"Aku punya banyak uang! Jika kau membantuku, akan ku berikan lima juta secara tunai! Sekarang bantu aku" ucap Gaara kesal. Dia terlalu lemah untuk menggerakkan tubuhnya, perutnya juga terlalu sakit karna di tinju beberapa kali.

Kedua bola mata Hinata langsung berubah menjadi warna hijau, uang adalah kekuatan dan juga kelemahan dari sisi lain Hinata. dia berjongkok kembali dan membantu lelaki berambut merah itu berdiri.

"Aduh, kamu sangat berat!" Ucap Hinata sambil mengalungkan tangan gaara ke lehernya.

"Bodoh"

"Hei! Aku bawa kamu ke rumah sakit ya? Atau ke rumahku saja? Atau ke rumah temanku? Atau ke kuburan sekalian?" Tanya Hinata panjang lebar.

Gaara menggeram, dia ingin menjotos gadis di yang menyelamatkannya, tapi ia tak bisa melakukan apapun lagi selain memasrahkan diri pada gadis penolongnya itu.

***

Hinata kewalahan membopong tubuh Gaara yang hampir dua kali besarnya dengan tubuh Hinata yang cukup mungil.

"INO!! SAKURAAA!" Hinata berteriak keras, mengeluarkan semua sisa tenaga yang masih ia punya.

"Weh! Bawa apaan Hin?" Tanya Ino saat pertama membuka pintu.

"Ugh, cepat bantu.. dia berat" balas Hinata cukup kesal dengan sahabatnya itu.

Kepekaan Ino cukup kuat Hingga kedua sahabat boboroq itu mengangkat tubuh lemah Gaara masuk ke dalam rumah yang Hinata, Ino dan Sakura tempati.

"Sakura mana?" Tanya Hinata saat keduanya berhasil menidurkan tubuh Gaara di atas sofa.

"Mandi" jawab Ino singkat.

"Loh? Hinata? Sudah pulang? Bukunya dapat?" Tanya Sakura yang baru keluar dari kamar mandi.

"Buku gak dapet, cogan pun jadi" balas Ino.

Sakura mengerutkan keningnya, dia melirik Gaara yang tidur di sofa dengan wajah bonyoknya.

"Loh? Dia kaan....."


























T.B.C

Pasti udah tau kaan kalau mau tebece muehehehehehe.

Mohon maaf kalau ada typo atau kalimat yang gak nyambung.

Mohon di maafkan yaa mantemaan.

See you byee😙😙😙

It's Me Yeah! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang