'Tak apa jika kau membenciku, tapi jangan hancurkan aku'
.
.
.
.It's me yeah!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•
A Naruhina fanfaction
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
By: Hyuuga_Lavender
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
.
.
.
.Hinata bersenandung riang sambil mengiris beberapa wortel di depannya.
"Sambalabalabala sambalado mulut bergetar lidah bergoyang, janjimu seperti sambalado ah ah.."
Hinata menghentikan nyanyiannya juga acara memotong wortel yang sedang di potongnya.
"Terusannya apaan ya?" Gumam Hinata
"Auk ah, lanjut aja"
"Colak colek sambalado alamak oe di colek sedikit cuma sedikit tetapi menggigit ujung ujungnya bikin sakit hati uuu.. ujung ujungnya sakit hatiiiiiii!!!!!" Hinata berteriak kencang di akhir nyanyiannya
"Kami pulang" teriak seseorang yang Hinata yakini adalah kedua orang tua Naruto.
Hinata berlari kecil menuju pintu depan.
"Ah.. kushina-sama, Minatoa-sama. Selamat datang" sambut Hinata hangat
"Jangan terlalu formal Hinata, panggil saja kami seperti Naruto memanggil kami" ucap Kushina membuat Hinata blushing
"Saya bawakan kopernya" ucap Hinata yang langsung di larang oleh Kushina
"Jangan! Mending sekarang kamu ikut Kaa-san aja. Kaa-san ada oleh-oleh buat kamu" ucap Kushina
"Tapi nanti-"
"Tak apa Hinata, ikuti saja kata Kushina biar aku yang membawa kopernya. oh ya, di mana Naruto?" Tanya Minato
"Naruto-kun akan pulang terlambat, dia sedang ada rapat Osis di sekolah" jelas Hinata yang mendapat repon anggukkan dari Minato
"Sudah, sekarang Hinata ikut Kaa-san. Ayo kita ke kamarmu!!" Ajak Kushina riang
Hinata tersenyum tipis, dalam hati dia bersyukur bahwa keluarga Naruto bisa menerimanya dengan baik
***
Hinata tertawa beberapa kali saat kushina menceritakan kejadian lucu saat di Singapura, padahal Hinata kira sebelumnya berduaan di kamar dengan Kushina akan membuat suasana jadi canggung.
"Oh ya Hinata, bagaimana hubunganmu dengan Naruto?" Tanya Kushina semangat.
Hinata menundukkan kepalanya sedih.
"Terlalu banyak pelakor Kaa-san"
"What?! Pelakor? Ya ampun Hinata.. siapa dia? Bilang sama Kaa-san, biar Kaa-san tusuk jadi sate!"
"Gak apa-apa kok Kaa-san, lagian aku sudah membereskannya" Ucap Hinata bangga.
Kushina menepuk-nepukkan kedua tangannya kagum.
"Wah, Hinata hebat ya"
"Tentu saja Kaa-san, calon menantumu ini kan kuat dan tangguh hehe"
"Luar biasa" kagum Kushina
"Oh iya Kaa-san, maaf jika aku lancang aku hanya ingin bertanya.. Kenapa Kaa-san mau menerima hubunganku dengan Naruto-kun? Padahal aku tak punya apa-apa untuk di banggakan, aku hanyalah gadis biasa" ucap Hinata sedih.
Kushina menghela nafasnya berat, dia menarik Hinata agar berdiri di depan cermin yang seukuran dengan tubuhnya.
"Lihatlah di sana, apa yang kau lihat?" Tunjuk Kushina pada cermin itu
"Aku dan Kaa-san?"
Kushina menggeleng kecil.
"Lihatlah lebih dekat, di sana ada seseorang gadis biasa di mata orang lain, namun luar biasa di mataku. Di sana, ada seseorang yang mendapat bertahan Hidup sendiri sedari kecil, tak pernah mengeluh apalagi menyerah dan menurutku dia adalah orang yang paling luar biasa di mataku"Kushina memeluk leher Hinata dari belakang sembari menutup kedua bola matanya, Hinata terdiam. Dia sibuk mencerna semua perkataan Kushina
"Aku senang akhirnya kamu akan menjadi dari bagian keluargaku, aku senang." Ucap Kushina
Hinata menitihkan sedikit air matanya.
'Jadi begini rasanya kehangatan pelukan dari seorang ibu? Kenapa rasanya sangat nyaman?' Batin Hinata senang.Akhirnya kedua wanita itupun terhanyut dalam kehangatan yang mereka bagikan.
T.B.C
Hai..haai!!! Minal aidzin wal faidziiin! Untuk kalian yang merayakannya.
Aku minta maaf sebesar-besarnya yaa jika ada salah sebelumnya. Yang di sengaja ataupun tidak.
Terima kasih banyak sudah mendukungku selama ini.
Aku sayang kaliaan😚😚😚😚