Strength 13 - Satu Tim

25 2 0
                                    

Arletta membuka matanya perlahan, serasa pusing dan sesekali matanya juga ikut memberat, rasanya tubuhnya tidak ingin bangun dari tidur yang mungkin lama ini. Ruangan yang ditapaki nya kini juga gelap hanya ada remang-remang cahaya lampu temaram. Arletta bahkan tak dapat menebak di mana dirinya dan kenapa dia bisa disini.

Arletta mulai sadar, dari interior ruangan ini, mirip dengan asramanya tapi ini bukan kamarnya dan Viona tetapi ini kamar lain yang entah milik siapa. Arletta mulai aneh disini, dan dia mulai menapakan kakinya di lantai yang dingin ini, kenapa dingin? Ah sudahlah ini bukan masalah yang berat, jika lantai nya dingin.

Satu langkah..

Dua langkah..

*Bruk

"ah, ada apa ini?" Rintih Arletta saat menginjak sebuah benda kenyal, emm tunggu mungkin bukan benda? Atau,

Arletta memberanikan diri melihat apa yang diinjaknya, dia sangat takut kalau benda kenyal itu adalah mayat hidup atau apalah. Oh persetan, dengan lampu yang tidak ikhlas menyorotkan ini kepada kamar asrama milik orang asing yang entah siapa.

"Arletta kau sudah bangun?"

"Aaaaaaaaaa" Mulut Arletta terbuka lebar saat suara Peter masuk di gendang telinganya. Jadi selama ini Arletta ada di kamar asrama milik Peter?

"husst jangan berisik, bodoh" bisik Peter sambil membekap mulut Arletta yang jika berteriak dapat membelah angkasa raya se asteroid yang bergelantungan di luar tata surya. Sedangkan Arletta mencoba melepaskan tangan Peter yang sedingin es itu. Kenapa tiba-tiba dingin semua? batin Arletta dari dalam hati.

Arletta juga mulai merasakan kalau dirinya kedinginan, ternyata jemarinya sejak tadi sudah dingin. Makanya seperti kaku, atau lebih tepatnya dia seperti berada di kedinginan hampir 0° celcius.

"Kenapa dingin sekali?" Tanya Arletta dengan polosnya kepada Peter. Tidak taukah Arletta kalau dingin ini darinya?

Peter yang merasa dirinya terlalu dekat dengan Arletta bahkan kaki mereka berdua sudah menempel hingga kaki mungil milik Arletta berada diatasnya dengan sikunya terlipat kebawah tubuh Arletta.kini Peter berdiri dengan canggung, berjalan ke dapur sambil mengumpat kenapa musim dingin mendadak datang?

Peter membuat satu coklat hangat di gelas mug berwarna putih, coklat hangat yang sangat pas untuk cuaca seperti ini. Sebentar, ini bukan cuaca yang murni dari alam. Tapi cuaca ini karena pengaruh besar dari elemen es milik Arletta.

Mungkin, elemen es memang banyak dimiliki oleh setiap orang. Tetapi elemen es mereka murni dari diri mereka bukan dari gabungan air dan angin seperti Arletta, yang jelas Arletta bisa menjadi lebih ganas. Elemen es yang reaksinya sampai dapat membuat cuaca berubah derastis seperti ini adalah elemen yang sangat kuat. Tetapi elemen es memiliki naga es.

Tetapi menurut panduan buku elemen yang pernah Peter baca, jika pengguna elemen es mampu sampai membuat cuaca menjadi berubah seperti ini kemungkinan besar atau 70% pemilik nya mampu mengeluarkan Stoor Worm.

Kalian tahu sendiri bukan? Jika Stoor Worm adalah penguasa cacing Stoor yang tercipta sebelum abad ke 8. Stoor Worm, ya dia adalah cerita rakyat Skotlandia melalui, pengetahuan viking tentang cacing raksasa itu. Lebih tepatnya naga.

Naga ini sangat besar lidahnya bahkan dapat menyapu seluruh istana dan kota ke mulutnya, nafasnya bahkan bisa beracun bagi makhluk hidup. Kepalanya sebesar gunung dan bahkan matanya sebesar danau gelap. Tetapi ini adalah Stoor Worm ice jadi mungkin saja naga ini akan menuruti semua kemauan tuanya.

That's Strength [repair]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang