Malioboro

2 0 0
                                    

Aku menyusuri jalan setapak di sepanjang Jalan Malioboro. Mengamati deretan toko kain batik yang terbuka lebar, seolah sedang berlomba menyebarkan pesona dari kain warisan budaya Indonesia tersebut. Beberapa andong berhenti di tepi jalan, tak menghiraukan hiruk pikuk lalu lintas di sekitarnya. Seolah mengisyaratkan, segala sesuatu yang berbau tradisional adalah raja di sini.

Lensa kameraku mengarah ke jalan setapak yang terbentang di depanku. Aku bukan seorang yang sangat gemar fotografi, tapi aku senang mengabadikan momen yang mampu membuat hatiku damai. Dan Yogyakarta selalu berhasil membuatku damai setiap saat aku mengunjunginya.

Tiba-tiba, aku melihat pemandangan yang menakjubkan di hadapanku. Sontak aku berhenti memotret dan terpaku pada sosok itu. Punggung yang tegap, rambut acak-acakan, kacamata berlensa tebal, dan sebuah kamera yang tergantung di pundaknya mampu membuatku tak bisa berkata-kata. Sosok itu sedang membantu seorang ibu membawa dagangan minumannya hingga ke kiosnya yang ada di sepanjang jalan setapak di dekat Pasar Beringharjo. Tanpa sadar aku melangkahkan kaki untuk bisa mempersempit jarak.

"Rangga",tanpa sadar aku bersuara.

Aku menahan napas ketika ia menoleh ke arahku. Beberapa detik berselang lalu dia tersenyum padaku.

"Hai",sapanya.

Suara itu masih sama. Seketika dunia di sekitarku menjadi sunyi. Aku terpaku pada sosoknya.

Ia mendekatiku lalu bertanya.

"Apa kabar?"

Pertanyaan klise itu mampu membuat kami mengobrol cukup lama. Ia lantas mengajakku berkeliling Malioboro. Terkadang beristirahat di tepi jalan sambal menyantap jajanan pasar.

Hangat, nyaman, dan ringan.

Begitulah perasaanku ketika ada di dekat Rangga. Bahkan setelah beberapa bulan berselang tanpa saling memberi kabar, ia tetap mampu membuatku berdebar.

Iya, aku suka Rangga.

Tapi, aku tidak ingin rasa ini bertahan terlalu lama. Karena bahkan dialah alasanku mencari ketenangan hingga ke kota ini.

Namun, detik ini juga aku sudah tahu.

Aku gagal melupakannya.

Dilatory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang