Broken

1 0 0
                                    

Hari demi hari terlewati.

Bulan demi bulan pun berhasil kulalui.

Pesan dari Rangga hanya kubalas seperlunya saja tanpa berusaha membuatnya melanjutkan pembicaraan.

Awalnya Rangga masih sering menghubungi, namun lama kelamaan semakin jarang, hingga akhirnya berhenti sama sekali.

Hariku sungguh kelabu. Segala yang kulakukan tidak ada yang terasa menyenangkan. Semua berjalan sangat datar ketika tiba-tiba seorang teman Rangga menghubungiku.

"Rangga mencarimu, tolong kamu coba hubungi dia".

Aku mengangkat sebelah alis dan tertawa hambar. Berapa kali aku harus mengalah dan berusaha memahaminya begini? Aku sudah cukup sabar dengan memahami cara pikirnya bahwa aku adalah sahabatnya. Sungguh, kali ini aku benar-benar tidak berniat untuk kembali memahami Rangga dan segala tingkah lakunya.

Aku pun hanya membalas singkat.

"Bukan aku orang yang dia cari".

Tepat lima bulan kemudian, aku lulus kuliah. Sebagai orang yang baru lulus, aku masih sibuk mencari pekerjaan kesana kemari. Hingga kepenatan yang mencapai klimaks membuatku memilih untuk memesan tiket kereta hingga ke Yogyakarta. Dengan berbekal tabungan semasa kuliah, aku memesan sebuah kamar hotel bintang lima selama seminggu.

Iya, aku benar-benar putus asa semenjak tidak berhubungan lagi dengan kamu, Rangga.

Lalu bertemu denganmu hari ini benar-benar di luar rencanaku.

Dilatory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang