1

370 27 4
                                    


"Kota ini... ternyata sudah banyak berubah ya, paman"

Dengan berbinar, gadis itu memandang ke arah luar jendela mobil. Ia memandang beberapa bangunan tinggi dengan lampu yang menyala di setiap jendelanya dan pepohonan berhiaskan lampu warna-warni yang berbaris di pinggir jalan.

Paman yang sedang fokus menyetir mobil itu terkekeh, "Ya seperti itu nona. Selama nona Jennie berada di New Zealand, kota ini banyak melakukan pembangunan fasilitas"

Jennie Kim. Atau yang biasa di panggil Jennie itu hanya mengangguk. Masih dengan tatapan berbinar menikmati pemandangan malam kota Seoul.

Ckiiit

Jennie tersentak ketika mobil yang ia naiki tiba-tiba mengerem mendadak dengan suara benturan kecil dari kap depan mobil.

"Ada apa paman ?"

Paman yang juga merupakan sopir keluarganya itu agak berdiri melirik keluar, "maaf nona, sepertinya saya menabrak seseorang" jawab paman itu lalu keluar dari mobilnya.

Dari dalam mobil Jennie memerhatikan itu. Ia lalu mengangkat alis ketika ia melihat seorang pemuda dengan jaket hoodie putihnya berdiri agak kesusahan muncul didepan mobilnya.

Paman itu ingin membantunya, namun pemuda itu hanya menggeleng menolak lalu pergi meninggalkan mobil Jennie.

Jennie terus memperhatikan pemuda itu yang tertatih berjalan mulai menjauh dari tempatnya.

"Sepertinya dia sangat sibuk sehingga tidak melihat lampu mobil ini" kata paman itu lalu kembali masuk kedalam mobil.

Mobil kembali berjalan menjauhi tempat itu. Namun pandangan mata Jennie tetap masih fokus mengikuti kemana arah pemuda berhoodie putih itu.

Jennie lalu merunduk. Sepertinya ia harus meminta maaf kepada pemuda itu ketika jika suatu saat ia bertemu kembali.

💙💚💛💜

"TANTE !! APAKAH JENNIE SUDAH DATANG ??"

"Yaa !! Rosseane Park ! Sudah berapa kali tante ingatkan untuk tidak berteriak huuu ?"

Rosseane Park. Atau yang biasa di panggil Rose itu hanya meringis.

Gadis bersurai pirang dengan sedikit warna hitam itu lalu duduk dengan kaki kanan terlipat di atas sofa. Ia bersandar lalu mulai menyalakan tivi layar datar didepannya.

Ketika tivi menyala, ia mendecak, "aiish, kenapa berita nya selalu seperti ini ? Perusahaan sukses mereka bilang ? Nanti kalau bangkrut juga pasti dilupakan"

Ia melempar sembarang remote tivi nya di atas sofa, ia lalu berdiri dan berjalan ke teras rumah. Baru sampai di ambang pintu, ia terlonjak ketika sebuah mobil hitam memasuki halaman rumah.

"HUWAAA JENNIE GUE SUDAH SAMPAI !!" Teriak gadis itu lalu berjalan mendekati mobil.

Paman sopir itu lalu keluar dari mobil, berjalan ke belakang membukakan pintu untuk Jennie dan mulai mengeluarkan beberapa koper milik Jennie.

Jennie keluar dari mobil dan langsung berlari memeluk tubuh sahabatnya itu.

Rose dan Jennie. Dua orang gadis berdarah Korea-Indonesia yang dulu pernah sekelas dan sebangku waktu mereka berada di Sekolah Dasar di New Zealand.

Hope and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang