Take It

1.5K 169 24
                                    

Kadang berdebat hal kecil dengan kekasih
membuat hubungan semakin erat..

kau percaya aku milikmu,
aku percaya kau untukku,






Yedam menatap kesal pada sosok pemuda yang sekarang sedang sibuk di konter dapur. Sedang yang ditatap masih santai dengan coklat panas yang dibuatnya.

Yedam berjalan menuju bar dapur menautkan tangannya diatas meja bar dan meletakkan dagunya.

"Ya, Kim Doyoung, bukannya sudah aku katakan. Jika kau masih berkeliaran dengan Chio aku tak ingin melihatmu lagi."

Doyoung sama sekali tak menanggapi ucapan kekasihnya itu, ia hanya menjawab dengan deheman. Tipikan Doyoung sekali.

"YAA... kau mendengarkanku?"

Doyoung berbalik menatap Yedam dengan santai, "Damiie sayang, bukannya kau juga sering berkeliaran dengan si muka dua junghwan? hmmmm?"

"Apa yang kau maksud berkeliaran, aku pergi juga bukan berdua. Tapi kita berlima, ber.li.ma" Yedam menekankan setiap kata, ia menghela nafas kesal.

"lagian kita pergi juga sudah biasa, dari dulu kita berlima. Apa yang kau permasalahkan. Beda dengan mu yang selalu berkeliaran dengan mantanmu." lanjut Yedam kesal.

Ia berbalik berjalan kembali duduk di sofa ruang tengah. Sedangkan Doyoung masih tidak mau mengalah, kali ini ia tak ingin menyerah begitu saja. Ntah apa yang ada dikepala pemuda itu hingga mau beradu mulut dengan kekasihnya yang notabene tak pernah ia bantah.

"Apa bedanya hyung, kau pergi dengan Junghwan dan aku dengan Chio"

"Kau tanya apa bedanya? hahhh" Yedam menjeda, ia menghela nafas kesal, "kau...... kau tau, Chio dan kau pernah berpacaran,"

"lantas...?"

"Yang benar saja KIM DOYOUNG,"

"Apa masalahmu hyung, Junghwan juga Yoonbin suka dengan mu, dan kalian masih sering berkeliaran bersama? Sedangkan aku dan Chio???"

Kedua pemuda itu saling menaikkan nada bicaranya, tak ada yang mau mengalah. Biasanya Doyoung akan diam, menggunakan berbagai macam cara dan juga jurus jitu nya untuk meminta maaf pada Yedam, tak akan membantah apapun yang diucapkan kekasih tersayangnya.

"Kau.... Kau dulu pernah jatuh cinta dengan Chio, tak menutup kemungkinan jika kau akan jatuh cinta lagi pada orang yang sama. Apalagi frekuensi kalian bersama sesering itu, dan kau lebih sering mengabaikanku." Perlahan suara Yedam menurun, ia berusaha semaksimal mungkin mengontrol kekesalannya. Tapi Doyoung sungguh menyebalkan, membuat Yedam kembali naik pitam.

"Tak mungkin aku semudah itu jatuh cinta lagi dengannya hyung, lagii aku juga tak bisa meninggalkannya begitu saja hyung. Dia juga butuh aku"

Yedam memejamkan matanya, mencoba mengatur deru nafasnya yang semakin tak stabil karena sungguh ia sangat kesal. Bagaimana bisa Doyoung mengabaikannya dan malah memberi perhatian lebih pada orang lain. Yedam terdiam sejenak dan perlahan mulai membuka matanya menatap Doyoung tajam.

"YAAA....! Pergi dari sini, ambil semua barangmu, ambil semua milikmu. Jangan pernah kembali. Urus saja kekasih barumu, aku tak ingin lagi melihatmu, aku muak dengamu" Kesal Yedam.

Yedam benar-benar tak ingin melakukan perdebatan apapun lagi dengan Doyoung. Setelah mengucapkan itu, Yedam lantas berbalik dan membanting tubuhnya ke sofa. Ia memejamkan matanya, mengatur nafas yang kian memburu karena kekasihnya.


Samar-samar ia mendengar suara pintu kamar yang kembali terbuka dan langkah kaki yang mulai mendekatinya. Ia yakin Doyoung sudah siap akan pergi dari temoat itu. Yedam tak berpaling mencoba tenang dan tetap pada posisinya, hingga....

greeb....

Sepasang tangan merengkuhnya, membawa tubuhnya bangkit dari sofa. Seketika Yedam membulatkan matanya kaget.

"YAAA... KIM DOYOUNG..!! APA YANG KAU LAKUKAN!!! TURUNKAN AKU!"

Doyoung tersenyum miring, "bukannya hyung yang menyuruhku membawa punyaku?"




end~

I For You | DoDam ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang