01. Senyuman

48 6 1
                                    

Di suatu sisi perpustakaan terdapat seorang wanita yang sedang membaca buku. Siapa lagi kalau bukan Aira, kutu buku tercantik di SMA Miracle. Eits, tapi jangan salah. Walaupun dia kutu buku, dia tetap mengikuti perkembangan jaman.

"HEH AIR!" semua mata tertuju padanya, ia hanya melihat sekeliling sambil berucap 'maaf' tanpa suara. "Makanya, bego jangan di pelihara. Udah tau perpus masih aja teriak lu" ucap Aira sambil menertawakan Ana, sahabatnya. "Yailah, lagian gua cari lu kemana mana kaga ada. Eh, kantin yuk" Lalu Aira dan Ana bergegas menuju kantin.

"Eh, Ra. Lu tau si Rizal Rizal itu gak?" Ucap Ana sambil meminum teh rasa apel kesukaannya. "Kaga" balas Aira singkat. Ana memutar bola matanya malas mendengar jawaban Aira, ia sudah kebal dengan Aira yang sangat moodyan. Kalau ia sedang dalam mood baik, ia akan membalasnya dengan kalimat yang lumayan panjang.

"Gua kasih tau aja dah. Dia itu dulu waktu kelas 10 rada cupu gitu suer. Tapi sekarang dia ganteng pisan euy" Kata Ana sambil melihat orang yang barusan masuk ke kantin. "Ra liat ra, Rizal itu ra!!" Bisikan Ana sambil memukul lengan Aira. "Sante kali na, mau dia disini mau dia di comberan juga ga peduli gua" Balas Aira.

Aira memang seperti itu, jika ponsel sudah ditangannya. Dia tidak akan melirik manapun lagi, diambil positifnya. Artinya dia setia.

Bel masuk berbunyi, Aira langsung berdiri tanpa aba aba dan mulai jalan. Masih setia dengan Harry Styles di ponselnya itu, dia menabrak seorang laki laki. "Eh, sorry ya. Gua ga sengaja tadi," ucap Aira "santai aja gapapa kok" balas Faiz sambil melihat badge nama yang berada di baju osis sebelah kanan Aira. "Sekali lagi gua minta maaf ya" Aira pergi, tak lupa ia melempar senyumnya pada Faiz. "Senyumnya beda" batin Faiz sambil melamun. "Eh bro ayo cepet" Teriak Rizal, sahabat Faiz dari SD.

Semua murid sudah masuk kelas, termasuk kelas Aira yaitu XI IPS 2. Aira sangat bersemangat di mata pelajaran ini, Ekonomi. Banyak orang dikelasnya yang tidak suka dengan pelajaran ini, tapi berbeda dengan Aira. Dia sangat menyukai pelajaran Ekonomi, bahkan Sejarah dan Bahasa Inggris pun dia juga pandai. Aira terkenal sangat pintar di kelasnya, ia sering mendapat peringkat 3 besar. "Kalo pelajaran ginian aja semangatnya nauzubillah, giliran ntar ada pelajaran IPA masuk dikit aja langsung loyo" ucap Ana yang duduk di sebelahnya. "Daripada lo, semua pelajaran males" balas Aira sambil menjulurkan lidah.

"Faiz mayan juga ya ra" Ana berkata sambil tersenyum, "Faiz siapa lagi coba? Gausah senyum senyum lu mirip orgil tau ga" Aira sering sekali mengejek Ana. Tapi lagi lagi Ana sudah kebal dengan sahabatnya itu. "Lo sama Faiz aja ra, gua sama Rizal ntar" Ana tertawa. "Mauan kek janda" ucap Aira. "Janda terus, mau lo jadi ja-" perkataan Ana terpotong karena Bu Catur masuk kelas.

"Baru kali ini dah gua bosen sama pelajaran Ekonomi" keluh Aira sambil menyangga dagu di tangan kanan nya. "Gua apalagi, toilet aja. Mau kaga?" Tawar Ana dengan semangat. "Ayo dah boleh" Aira dan Ana berdiri bersamaan, izin kepada bu Catur untuk ke toilet.

Aira mulai membuka ponselnya lagi, membuka berita tentang idola kesukaannya. Harry Styles. "BUSET!" Teriak Aira. "Ngapa ra? Tumben amat teriak dah" Ucap Ana heran sambil melihat ponsel Aira. "GILA HARRY PUTUS DONG SAMA CAMILLE" Kata Aira kegirangan, "abis ini gua traktir ya, Na" ucapan Aira itu disambut anggukan semangat dari Ana.

"Bau bau Ariel bolos pelajaran" ucap Aira sambil melirik Mas Sena. Aira sangat dekat dengan Mas Sena dari kelas 10. Ia sering digosipi berpacaran dengan Mas Sena walaupun mereka hanya berstatus adek kakak. Ariel, panggilan sayang dari Aira untuk Mas Sena. Karena dulu Sena pernah bercerita bahwa orang tuanya akan memberikan nama Ariel jika ia perempuan, seperti yang ada di film Disney.

"Enak aja, lagi disuruh Bu Mala buat ambil buku di perpus" jawab Sena, "iya kakak, percaya deh" balas Aira sambil bersikap hormat kepada Sena. Aira tertawa ketika Sena mengacak rambutnya, "gua jadi nyamuk disini ya ceritanya" kesal Ana yang bergegas pergi.

"Dek, tar pulang sama aku aja ya" ucap Sena kepada Aira. "Tapi ntar aku mau traktir Ana dulu, soalnya Harry putus sama Camille. Tar jemput aku di cafe depan sekolah aja, okay?" Tutur Aira yang di balas anggukan oleh Sena.

Hi, smart people.
Selamat membaca kisah dariku!!✨
Hope you like it,
Please wait the next chapter and
Don't forget to vote!
Kalau aku ada salah kata/kalimat dan typo bisa dikomen aja yaa, kritik dan saran kalian sangat berguna ❤️

AranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang