02. Nabila?

20 5 0
                                    

Sena sudah memarkirkan motornya di cafe depan sekolah. Sena menunggu Aira. Ini kebiasaan Sena, mau menunggu adek kesayangannya sampai kapanpun. Sena dan Aira sudah berkomitmen dari awal, bahwa mereka hanya sedekar adek dan kakak. Karena Aira anak tunggal yang ingin memiliki seorang kakak, dan Sena juga anak tunggal yang ingin memiliki seorang adik.

Sena membuka ponselnya karena ada notif masuk di Whatsapp nya.

Aira jelek 🤟🏻 : Mas, dimana?

M. Sena : Udah di depan cafe

Aira jelek 🤟🏻 : Iyaa aku keluar sekarang yaa

M. Sena : Iyaaa adek

Aira sudah di depan motor ninja kesayangan, "selamat sore, Arielku" ucap Aira sumringah. "selamat sore, Bawelku" balas Sena. "Yeh bawel dari mana coba, orang pendiem gini, idaman para lelaki kali aku mah. Iyakan? Ngaku aja. Coba kalo bukan abang juga paling kamu suka kan sama aku?" Cibir Aira tiada hentinya. "Baru aja dibilang, udah mulai kan bawelnya" balas Sena sambil tersenyum gemas.

"Mau kemana kita sore ini?" Tanya Aira semangat. "Sore ini? Gak kemana mana. Pulang aja" jawab Sena yang membuat Aira cemberut. "Tapi nanti jam 6 aku jemput, terus kita nonton yuk. Mau?" Sena menaikkan alisnya menunggu jawaban Aira. "Of courseee!!"

Aira sudah tiba di rumah, ia langsung bergegas ke kamarnya lalu mandi. Seperti wanita biasanya, Aira mandi selama 30 Menit. Tidak tau apa saja yang dilakukannya di kamar mandi.

- 17.30 -
Aira sudah siap dengan semuanya, ia turun dari anak tangga. "Bun, Rara mau pergi sama mas Sena ya. Tadi diajak nonton" izin Aira kepada Yati. "Iya, bunda juga mau pacaran ah sama ayah" jawab Yati dengan wajah senyum senyum melihat anak semata wayangnya itu. "Ye bunda, inget umur dong" ucap Aira sambil tertawa. Aira duduk di sebelah Yati dan mengabari Sena bahwa ia sudah siap.

Amaira Zara : Mas, dimana?

Mas Sena✨ : Dirumah, kamu udah selesai?

Amaira Zara : udah, berangkat skrg aja yuk

Mas Sena ✨ : Ashiap!

Amaira Zara : Generasi Atta dah

Mas Sena ✨ : Mengikuti perkembangan

Amaira Zara : Iya cepetan siniii udah

Setelah 10 menit, Sena sudah sampai di depan rumah Aira. Ia masuk tak lupa mengucap salam. "Assalamualaikum, tantee. Pinjem anaknya dulu ya. Kasihan kalo di rumah terus, kurang hiburan" izin nya kepada Yati yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri. "Iyaa sana gausah dibawa balik juga gapapa kok" canda Yati kepada Sena. "Tekor tante nanti saya, Ahahahaha"

"Aku terdzolimi terus ya, yaudah bun aku berangkat yaa" ucap Aira sambil mencium tangan ibunya diikuti oleh Sena. "Assalamualaikum" ucap Aira dan Sena bersamaan.

Seperti biasanya, Sena memakaikan helm kepada adik kesayangannya itu sambil tersenyum. "Eh, Mas kenapa dah? Serem banget senyum senyum sendiri" ucap Aira yang kemudian dibalas oleh Sena "Dek, tau Nabila gak? Anak XI IPA 3 cantik ya, ahahaha" Sena tak henti tersenyum.

Aira berfikir sejenak "Yailah, Kak Nabila? Kalem gitu mau di deketin? Mana mau sama lu" Ejek Aira di ikuti tawanya. "Kaya gatau masnya yang ganteng ini aja" balas Sena sambil menaikkan sebelah alisnya, Sena memandang Aira dengan senyuman khasnya yang membuat banyak wanita tergila-gila.

"WOY! NGELAMUN AJA BAMBANG" Teriakan Aira membuat Sena terkejut. "Astaga, lo mah. Eh tapi diliat liat lo mirip ya sama Nabila" ucap Sena yang membuat Aira kebingungan. "Hah? Mirip kata lu? Cantik gua lah dimana mana" kata Aira dengan sombongnya. "Serah lo ae dah" balas Sena.

Aira dan Sena terkadang bersikap manis, bahkan sangat manis. Tapi jika mereka telah di satukan dalam perdebatan, mereka bisa melebihi Tom And Jerry.

-18.00 - sampai di Mall.

"Mas, film horor ae sabi lah ya?" Ucap Aira sambil melihat jadwal film yang berada di atas loket pemesanan tiket. "Sabi apa bae dah" balas Aira dan langsung memesan tiketnya. Jangan bertanya siapa yang membayar, tentunya Sena. Karena ketika mereka pergi bersama, Sena langsung memberikan dompetnya kepada Aira. Kurang idaman apa lelaki seperti Sena.

Sena dan Aira masuk ke Studio 2 tempat mereka menonton, "dulu gua juga duduk disini sama Al" ucap Aira sambil menatap layar dengan tatapan kosong, "filmnya belum mulai kali, lagian masa lalu di bawa mulu. Buka hatilah, banyak tau yang mau sama lo" balas Sena yang membuat Aira jadi menatapnya. "Siapa?" Balas Aira singkat. "Temen temen gua ngantri, lo kaga mau, iyakan?" Jawab Sena. "Yaiyalah, orang temen temen lo modelan kayak lo semua. Skip gua mah" kata Aira sambil memutar bola matanya.

Mereka tetap berbincang-bincang sebelum film mulai, Aira berkata bahwa ia akan membantu Sena untuk mendekati Nabila. Dan setelah itu film di mulai.

-20.15-
"Kaga seru asli" ucap Aira tiba tiba ketika mereka keluar dari bioskop. "Iyakan gua udah bilang, lo sih kaga percaya" balas Sena. "Eh, kapan lu bilang. Perasaan lu iya iya aja waktu gua tanya. Gua slepet juga lama lama" Ancaman Aira mendapat kekehan dari Sena.

Sena menarik tangan Aira ke tempat makanan kesukaan Aira, disitu terdapat beberapa makanan dan dessert kesukaan Aira. Mulai dari steak, cream soup, sampai ice cream kesukaan Aira ada disana. "Udah gausah bawel, makan aja" ucap Sena yang dibalas anggukan semangat dari Aira.

Selain Harry Styles dan Ponsel, Aira mudah luluh dengan makanan. Jika Aira marah, coba saja kirim makanan ke rumahnya. Tapi yang paling berpengaruh adalah kirim satu foto Harry Styles yang belum ia punya. Pasti ia akan senang akan hal itu.

Mereka berdua melahap makanan yang tersedia diatas meja, "Abis ini, beli makan buat Ocha ya. Kangen abisnya gua sama dia" kata Aira dengan makanan yang masih di mulutnya. "Telen dulu, Ocha sapa? Kayak pernah denger" tanya Sena. "Tetangga gua ege, udah gua anggep jadi adek sendiri. Dasar" ucap Aira malas sambil memutar bola matanya.

Sena masih berusaha mengingat ingat "Oh, Ocha itu. Yang mau gua deketin tapi gua malah deketin temennya?" Balas Sena dengan sikap mengingat ingat kejadian waktu ia masih kelas 11. "NAH ITU TAU, AH SUMPAH GAK NGERTI LAGI OTAK LU DIMANA ITU, AHAHAHAHAH" Ejek Aira yang membuat Sena malas. Bagaiman Aira tidak menanggap Sena bodoh? Sena ingin mendekati Ocha tapi tidak mengulik informasi lebih dalam. Alhasil? Ia malah mendekati sahabat ocha.

"Eh tapi suer lucu dah, Mas. Otaknya dimana sih kamuuuu, ahahahahah" ejek Aira yang lagi lagi membuat Sena malas. "Aelah, udah lalu. Males bahas, yang penting N A B I L A" Sena sengaja menekan dan mengeja ketika ia menyebut nama wanita idamannya itu.

"ASSALAMUALAIKUM PAK HAJI, BERDUAAN AJA SYAITON MANA SYAITON" teriak teman sekelas Sena, Dani. "Eh, kak. Mau makan juga?" Basa basi Aira kepada Dani. "Mau ngemis, Ra. Ya makan lah gila" balas Dani. Tiba tiba ada orang yang datang dan berkata "Dan, duduk dimana?" Ucap lelaki itu. "Sini aja, gapapa kan, Sen Ra?" Tanya Dani sambil menatap kedua kakak beradik itu. "Iya iya sok ae lah" ucap Aira.

"Eh. Itukan..." batin Aira. "Kok dia duduk sebelah gua si" lagi lagi batin Aira berkata. "Gua disini gakpapa kan?" Ucap lelaki itu. "Eh.. oh, i-iya. Sans aja" jawab Aira gugup.



Don't forget to vote!✨
Penasaran kan? Siapa yang duduk sebelah Aira? Tungguin Eps 03 nya yaaa.
Kritik dan Saran kalian sangat berguna untuk aku jadi komen kalau ada yang salah

AranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang