04. Pusat Perhatian

27 4 1
                                    

Rizal dan Aira, mereka berdua datang terlambat. Untungnya, tidak ada guru yang di luar jadi mereka bisa selamat. Satpam? Tentu Rizal sudah bisa menyogoknya dengan sebungkus rokok.

Mereka masuk kelas masing masing dan "WEH ADA YANG LAGI PDKT SAMA RIZAL NIH" teriak Jati, lelaki terjulid di kelas XI IPS 2. "Kok belum ada guru?" Tanya Aira kepada Jati. "Iya, lagi pada rapat sampe tar istirahat jadi jamkos dah" jawabnya. Lagi dan lagi, beruntung.

Aira duduk di bangkunya, tentu disebelahnya ada Ana. "Na, temenin ke kantin yuk. Gua belum sarapan" rengek Aira kepada Ana.

"Minta dianterin most wantedlah, kenapa gua? Ahahaha" ucap Ana kepada Aira. "Lo kenapa, Na? Lo cemburu gua sama Rizal? Yailah, lo bisa tanya mas Sena. Gua gak ada apa apa sama dia, Na. Hanya semalem pas gua nonton sama mas Sena ada kak Dani sepupunya dia. Nagih tugas ke Mas Sena. Gua disuruh pulang sama Rizal, ya mau gakmau padahal gua udah nolak. Na, gua mau ajakin lo sore ini. Buat beli novel di toko gunung. Gamau? Padahal gua sama Rizal sama Faiz" tawar Aira.

Ana masih teguh pendirian, ia tetap tidak mau menemani Aira. "Yah, pasti Rizal kecewa. Gua rencananya mau kenalin lo ke Rizal" Ana mulai menatap Aira. "Itung itung comblangin oranglah" lanjut Aira. "Yaudah gua ikut" balas Ana. "Tapi bener ya? Comblangin. Awas aja kalo ga" ancam Ana. "Siap ibu" Aira memasang sikap hormat kepada Ana. "yaudah yukkk, kantin. Lapeeerr" ucap Aira sambil menarik Ana.

Ketika sampai di kantin, Aira langsung memesan mie kuah kesukaannya ditambah dengan es teh sebagai penyegar dan tak lupa ia membeli beberapa bungkus permen sebagai penutup makan.

Fyi, Aira tidak bisa makan tanpa dessert. Entah harus ada kue, coklat, pisang nugget ditambah nutella dan oreo kesukaannya, atau hanya sekedar permen.

"Lo ga makan, Na?" Tanya Aira, "enggak, tapi gua mau cerita" balas Ana. "Kenapa, Na?" Ucap Aira yang memasang muka ingin tahunya. Padahal, Aira sama sekali tidak menyukai gosip kecuali gosip tentang luar negeri karena Aira ingin suatu saat nanti ia tinggal di luar negeri entah untuk apa dan berapa lama. Kebiasaan Ana ini terkadang membuat Aira malas dengan Ana. Tetapi menurut Aira, tak apalah. Selagi itu membuat sahabatnya senang.

"Rizal, dia yang mengetuai semuanya. Lo tau kan? Wild, Blood, Fantastic, Butterfly, Brainer, dan Joked? Itu semua punya ketua masing masing kan? Dan semuanya tunduk sama Rizal. Gua gatau kenapa. Nama gengnya rizal itu, Avenger" jelas Ana panjang lebar.

"Avenger? Kayak nama film aja buset" kata Aira sambil tertawa. "Ih lo jangan gitu ya, avenger itu serem tau. Semua ketua wild, blood, fantastic, butterfly, brainer, joked aja anggota dari Avenger"

Fyi, again. Di SMA Miracle itu mempunyai geng setiap angktannya. Ini khusus untuk laki laki aja, yang cewe juga ada tapi ga terlalu terkenal. Wild itu adalah geng kelas 10 IPA, Blood itu geng kelas 10 IPS, Fanstastic geng anak kelas 11 IPA, Butterfly geng anak kelas 11 IPS, Brainer geng kelas 12 IPA, dan Joked geng kelas 12 IPS. Untuk geng cewe yang paling terkenal adalah Sempat. Tidak semua cewe mempunyai geng setiap angkatannya. Tetapi tidak tahu darimana, anak cowo selalu punya geng setiap angkatannya. Dan terkadang antara geng tersebut ada perselisihan.

"Emang sesangar itu ya Rizal?" ucap Aira, sambil melihat Rizal yang memesan batagor. "Dahal juga kalem gua lihatnya" lanjut Aira. "Iya, Ra. Gua juga bingung. Padahal dia keliatan kalem banget. Taunya nakutin" jawab Ana.

Mas Sena dan Dani yang baru masuk kantin langsung menghampiri meja Aira, "Mas Sena ya! Awas aja gitu lagi. Udah baru pertama kali ketemu, langsung disuruh pulang bareng. Dikira gak canggung? Kak Dani juga nih malah dukung dukung aja. Mana makanan buat ocha gakjadi aku beliin. Dasar!" Marah Aira pada mas Sena.

"Iya maaf ya, kan mendadak. Sekali-kali juga kan" balas mas Sena mengambil makanan Aira. "Heh aku udah gak sarapan gegara kesiangan, masih aja di gangguin" kesal Aira lagi untuk mas Sena.

"ZAL, IZ. SINI AJA" teriak Dani yang melihat Rizal dan Faiz, mereka yang di panggil langsung melihat ke sumber suara dan menghampirinya.

Mereka berdua duduk dengan santai di meja Aira, para lelaki itu berbincang-bincang sambil makan dengan santai. Aira mencolek lengan Sena, "emang bener ya, Rizal ketua Avenger?" bisik Aira kepada Sena. "Lah? Tumben tau begituan" tanya Sena dengan nada yang lumayan keras. Rizal, Faiz, dan Dani menoleh ke arah mereka berdua "Kenapa Sen?" Tanya Rizal kepada Sena. "Gila ni orang, kok gasopan banget, Mas Sena kan kakak kelasnya" batin Aira.

"Ini Aira, tanya lo ketua Avenger apa bukan. Tumben aja tau begituan, padahal otak dia isinya pelajaran sama harry styles doang" perkataan itu di balas cubitan dari Aira di lengan Sena. "Iya, Ra. Kenapa emangnya?" Tanya Dani. "Gakpapa, kak. Hanya nanya aja. Ehehehe" ucap Aira sambil sedikit terkekeh.

"Gua ke kelas duluan ya" ucap Aira karena ia telah menyelesaikan acara makannya. Dani dan Sena hanya membalas dengan jempolan tangannya lalu melanjutkan obrolan mereka.

Aira berjalan melewati Rizal. "Ra, nanti jadi?" Tanya Rizal menahan Aira dengan cara menggenggam tangan Aira, "jadi tar gua tunggu di depan gerbang aja ya" jawab Aira sambil melepas genggaman tangan itu lalu pergi. Ana? Tadi ia ke toilet sebentar.

Aira menunggu Ana di toilet, "Ra. Sebenernya kalo lo mau sama Rizal juga gakpapa kali. Gua cuma mengagumi Rizal, gak lebih. Gua malah dukung lo sama Rizal" ucapan Ana itu membuat Aira kebingungan. "Ngomong apa sih, Na? Udah gausah di bahas" balas Aira.

- 13.00 -

Bel pulang sekolah berbunyi, berhubung ini hari Jumat. Siswa pulang lebih awal dari biasanya, Aira dan Ana sudah berjalan menuju gerbang sekolah. "Janjian dimana, Ra?" tanya Ana. "Di depan gerbang sekolah" jawab Aira.


Hai, Smart People! ✨
Hope you like it,
jangan lupa tinggalin vote untuk aku ya?
Karena vote dari kalian menambah semangatku untuk lanjutin cerita ini.
Kritik dan saran kalian juga berguna loh. Ayo di komen aja kalo aku ada kesalahan. 🤟🏻🤧

AranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang