002

7.6K 998 153
                                    

Habromania – Part 002


Yerim memilih dress terbaiknya untuk dikenakannya malam ini. ia ada janji dengan seseorang. Seorang laki-laki lebih tepatnya. Lai Guanlin. Lelaki yang lebih muda dua tahun darinya itu mengajaknya untuk keluar dua hari yang lalu melalui pesan singkat. Laki-laki itu mengaku mendapatkan nomer ponsel Yerim dari seniornya –Oh Sehun yang memang memiliki hubungan dekat dengan Guanlin.

Awalnya Yerim hendak menolak. Tapi sepertinya menerima ajakan Guanlin adalah hal yang patut untuk dipertimbangkan. Mungkin ini kesempatan untuknya membuka hati untuk pria lain. Tidak ada salahnya mencoba. Bagaimanapun Yerim ingin berhenti mengharapkan Jungkook. Bahkan sebenarnya pria itu tidak pantas diharapkan.

Guanlin tidak mengatakan ini sebuah kencan. Hanya ajakan makan di luar katanya. Lelaki itu mengatakan akan menjemput Yerim. Jadi, Yerim memilih untuk segera bergegas agar tidak membuat laki-laki itu menunggu.

"Mau kemana, Rim?" tanya Joohyun melihat maknae kesayangannya terlihat sangat rapi.

"Berkencan?" jawab Yerim sekenanya. Yerim menyebutnya seperti itu karena ingin memantapkan hati bahwa malam ini ia pergi untuk mencari tempat baru dimana ia bisa menaruh hatinya.

"Siapa pria beruntung itu?" tanya Seulgi yang baru saja bergabung dalam percakapan.

"Guanlin. Sudah ya Unnie, aku berangkat"

Sebelum mereka menanyai Yerim lebih jauh lagi, Yerim buru-buru pergi. Tidak lupa ia membawa mantel, topi dan masker untuk penyamaran. Guanlin masih rookie, akan sangat buruk jika sampai ada yang menangkap mereka sedang bersama.

Guanlin sudah menunggu di depan dormnya. Penampilannya begitu mengagumkan untuk laki-laki semurannya. Ripped jeans dipadukan dengan hoodie berwana navy serta topi berwana senada dengan bajunya.

"Sudah siap, Noona?"

Yerim mengangguk. Mereka sudah sepakat untuk menghilangkan keformalan. Karena Yerim lebih tua dari Guanlin. Oleh karena itu ia memanggil Yerim dengan sebutan Noona.

Mereka pergi menggunakan bus. Karena sebenarnya usia Guanlin masih belum legal di Korea, tentu ia belum mendapatkan izin mengemudi. Dan Yerim masih dalam proses mendapatkannya.

Yerim kira Guanlin akan mengajaknya makan di restoran tertutup yang memiliki ruang privat. Ternyata pria ini membawanya ke kedai sederhana yang menjual Udon. Pengunjungnya lumayan ramai. Mereka memilih duduk di pojok ruangan untuk menghindari ada yang mengenali mereka.

"Ini tempat favoritku. Aku biasa makan di sini"

Yerim kira Guanlin tidak akan pernah mengunjungi atau mengetahui kedai-kedai sederhana seperti ini. Apalagi ia bukan asli Korea. Yerim cukup tahu jika Guanlin ini berasal dari keluarga berada. Yerim mengira bahwa Guanlin hanya akan makan di restoran-restoran berbintang dan tidak akan menginjakkan kaki di tempat seperti ini.

"Apa Noona kurang suka dengan tempat pilihanku? Apa Noona tidak suka makan di kedai seperti ini?" tanya Guanlin yang melihat Yerim hanya diam saja.

"Tidak-tidak. Aku suka. Aku malah lebih suka di tempat seperti ini" balas Yerim. Ia juga lebih senang untuk makan di tempat seperti ini. Ternyata ia memiliki selera yang lumayan sama dengan Guanlin.

Sudut bibir Guanlin terangkat. Ia senang tidak salah pilih tempat. Ia senang Yerim juga menyukai tempat pilihannya.

"Aku jamin makanan di sini enak-enak"

***

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang. Yerim melihat udon yang tersaji di depannya. Terlihat sangat menggugah selera. Guanlin benar-benar tidak salah pilih tempat.

HabromaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang