013

5.7K 899 284
                                    

Habromania – Part 013


Taehyung benar-benar membawa Yerim ke Seoul. Pria itu bahkan menyewa hotel untuk Yerim menginap selama semalam. Karena tidak memungkinan untuk langsung pulang ke Daegu setelah semua urusan selesai.

Awalnya Yerim menolak. Menakutkan banyak hal jika ia menginjakkan kaki lagi ke Seoul. Bagaimana jika sampai ada yang mengenalinya atau buruknya lagi ia akan bertemu dengan orang yang dikenalnya? Yerim tentu tidak mau hal itu terjadi. Ia juga tidak mau merepotkan Taehyung. Akan sangat merepotkan jika Yerim pergi.

Namun Taehyung meyakinkannya jika semua akan baik-baik saja. Gejolak kerinduan juga tidak bisa Yerim tahan lagi. Pada akhirnya Yerim mengangguk menyetujui ide Taehyung.

Taehyung akan mengajak Yerim untuk menonton sebuah acara award. BTS dan Red Velvet hadir di sana. Dengan begitu Yerim bisa melihat kakak-kakaknya dan Jungkook. Taehyung sudah memesan satu tiket VIP untuk Yerim agar wanita itu tidak perlu berdesakan dengan penonton yang lain.

Tentu Red Velvet hadir di sana tanpa Yerim. Agensi menutupi masalah dengan mengatakan jika Yerim masih belum pulih dari masalah kesehatan.

Yerim memasukkan beberapa baju ke dalam koper kecil yang adik Taehyung pinjamkan kepadanya. Ibu Taehyung membantu Yerim. Menyiapkan berbagai keperluan yang akan Yerim butuhkan nantinya. Nyonya Kim juga mewanti-wanti Yerim untuk tidak memakan makanan sembarangan. Selama berada di rumah Taehyung. Nyonya Kim selalu memantau setiap makanan yang masuk ke dalam perut Yerim bahkan terkadang membuatkan ramuan khusus untuk ibu hamil. Nyonya Kim juga rutin membuatkan Yerim susu ibu hamil setiap malamnya. Yerim tidak akan melewatkanya seharipun. Susu itu akan diantarkan adik perempuan Taehyung ke paviliunnya setiap malamnya. Gadis itu juga memastikan Yerim menghabiskannya.

"Jika kau merasa kedinginan, gunakan pakaian berlapis. Kau tidak boleh kedinginan, oke"

Yerim hanya mengangguk patuh mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulut ibu Taehyung. Wanita ini benar-benar memperhatikan dirinya. Padahal sudah jelas, Yerim menambah kerepotan di rumah ini. Tapi mereka memperlalukan Yerim dengan sangat baik. Mereka membuat Yerim betah untuk tinggal di sini.

"Gunakan kaus kaki ketika malam hari" ucap Nyonya Kim sembari melipat beberapa kaus kaki milik Yerim dan memasukkannya ke dalam koper. Astaga Yerim hanya pergi dua hari satu malam.

Tiba-tiba Yerim menyendu. Ia merindukan ibunya juga. Perhatian Nyonya Kim mengingatkannya pada ibunya.

"Yerim? Kau kenapa?"

Yerim tersenyum kikuk lalu menggelengkan kepalanya. Tapi sepertinya Nyonya Kim tahu apa yang terjadi pada wanita hamil itu. Ibu Taehyung merengkuh tubuh Yerim. Membawa kepala gadis itu bersandar di bahunya.

"Kau pasti merindukan keluargamu, ya? Tidak apa itu hal yang wajar"

Yerim tidak mampu menahannya. Ia sudah terisak di pelukan Nyonya Kim. Dan wanita paruh baya itu berusaha menengkan Yerim. Ia juga berulang kali mengatakan jika Yerim bisa menganggapnya ibu untuk perempuan itu.

***

Yerim berangkat ke Seoul diantar oleh Tuan Kim yang sangat berbaik hati padanya. Taehyung tidak bisa menjemputnya karena jelas pria itu harus mempersiapkan penampilan untuk acara nanti malam.

Yerim turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih pada ayah Taehyung. Ia masuk ke dalam gedung hotel. Masuk dan mencari kamarnya. Ia harus segera bersiap. Ia harus merubah penampilannya agar tidak dikenali nanti. Sentuhan make up pasti akan membantunya. Tidak ada yang boleh tahu jika Kim Yerim berada di sana.

Yerim sudah siap dengan pakaian penyamarannya. Ia keluar dari gedung hotel dan mencari taksi. Taehyung mengatakan akan menemuinya di sana. Selama perjalanan ia melihat jalalan yang ia lewati. Ia merindukan suasana Seoul ini. Sayang sekali ia masih belum bisa bertemu dengan kedua orang tuanya karena keadaan.

Yerim sampai di tempat yang Taehyung katakan padanya. Taehyung menyuruhnya untuk menunggunya di pintu belakang gedung. Di sini memang sepi, tidak ada orang. Pantas Taehyung menyuruhnya menunggu di sini.

Yerim mengirimkan pesan pada pria itu, mengatakan jika ia sudah sampai. Tidak lama pria itu datang.

"Acaranya akan dimulai satu jam lagi. Kau sudah bisa masuk. Sebaiknya kau segera masuk agar tidak berdesakan, itu bahaya untukmu."

Yerim mengangguk mengerti. Ia harus menuruti setiap perkataan Taehyung. Pria itu sudah banyak membantunya.

"Jika acara sudah selesai. Kau bisa menungguku lagi di sini. Aku akan mengantarmu kembali ke hotel."

"Ya."

Taehyung tersenyum melihat Yerim yang patuh pada setiap perintahnya. Ia mengusap surai gadis itu. Kemudian ia menyuruhnya untuk segera masuk ke gedung acara dan mencari tempat duduknya.

Taehyung melihat kepergian Yerim dalam diam. Bahu gadis itu terlihat penuh dengan beban. Taehyung sangat ingin membantunya meringankan segala beban itu.

***

Yerim duduk melihat Unnie-unnienya tampil memukau di atas panggung sana. Meskipun ia melihat gurat kesedihan di wajah mereka yang berusaha ditutupi. Yerim paham darimana gurat kesedihan itu berasal. Tentu tak lain dan tak bukan adalah Yerim sendiri. Tapi Yerim tidak akan goyah dengan hal ini. Ia sudah berpikir panjang mengenai keputusan besarnya. Ia yakin Unnie-unnienya nanti akan terbiasa tanpa dirinya. Cepat atau lambat.

Setelah Red Velvet tampil yang kemudian tampil adalah BTS. Ia bisa melihat Jungkook di sana, tampil bersama Hyung-hyungnya. Seberkas senyum terbentuk di bibirnya. Reflek ia memegang perutnya. Ia bisa merasakan sebuah gejolak dari dalam sana.

Kau senang, Aegi-ya? Kau bisa mendengar suara ayahmu?

Kegelisahan Yerim berukurang setelah ia bisa melihat orang-orang yang dirindukannya. Meskipun melihat mereka dari jauh, setidaknya itu cukup untuknya mengurangi rasa rindu yang sudah membuncah ini.

Ia melihat Jungkook tampil di sana. Yerim tidak yakin, tapi ia melihat Jungkook tidak seperti biasanya. Pria itu tampak tidak bersemangat meskipun gerakan cukup energik. Wajahnya pun terlihat kuyuh. Ada apa dengan pria itu? Apa ia ada masalah dengan Jieun? Mungkin saja. Kali ini Jungkook sudah tidak bisa meminta bantuan padanya jika ada masalah dengan kekasihnya itu. Ambil sisi baiknya saja. Sekarang Yerim tidak perlu lagi memakai topeng seolah ia baik-baik saja ketika ia membantu hubungan Jungkook dengan Jieun. Ia sudah bebas sekarang.

***

Acara sudah selesai. Ia kembali ke tempat di mana tadi ia menemui Taehyung. Pintu belakang gedung. Yerim menghela napas lega ketika melihat tempat itu masih sepi seperti tadi sore. Sepertinya Taehyung sudah memperhitungkan segalanya. Yerim duduk di bangku yang tidak jauh dari pintu. Ia mengecek ponselnya, mungkin saja Taehyung menghubunginya. Hanya ada pesan bahwa ia harus menunggu sedikit lebih lama karena Taehyung tidak bisa langsung pulang begitu saja selepas acara selesai.

Tak apa. Yerim bisa menggunakan waktunya untuk melepas rindu dengan kota Seoul ini. Karena tempat ini benar-benar sepi, Yerim memutuskan untuk melepas maskernya. Melepas wig yang ia gunakan untuk penyamaran juga agar orang-orang benar-benar tidak mengenalinya.

Ia juga merogoh tasnya. Mengambil pembersih make up dan mulai membersihkan wajahnya. Nanti sesampainya hotel, ia tinggal cuci muka dan tidur.

"Yerim?"

­-tbc

Aku update. Senang tidak?

Part kemarin yang baca sama yang vote jomplang banget. Kenapa? Ceritanya udah ngebosenin ya? Aku jadi sedikit hilang semangat untuk lanjut.

Satu vote sangat berarti untukku. Agar aku bisa semangat lanjut fanfic ini sampai akhir.

Jangan lupa Vote dan Komen.

Next part akan diupdate kalau Vomment sudah sampai target.

Maaf untuk typo

Terima kasih.

HabromaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang