Banyak kebahagiaan yang telah aku rasakan, begitu pula dengan kesedihan. Meskipun, jujur aku tidak pernah mengetahui pasti porsi keduanya dalam kehidupanku. Tahu mengapa? karena ketika bahagia itu datang, rasa sakit bisa menghilang. Begitu pula sebaliknya. Keduanya pun sebenarnya menempati strata yang sama yakni sebagai ujian. Aku merasa beruntung memeluk agama islam. Sebab, ia mengajarkan bersyukur di setiap keadaan. Hal ini tentu aku pahami bukan secara instan. Sebagai seorang manusia biasa, aku tentu pernah sering mengeluh. Aku juga punya masa lalu yang tidak begitu baik. Bahkan dahulu aku sering menyalahkan Alloh atas apa yang menimpaku. Aku tidak tahu saat itu mengapa hatiku begitu sempit dan rapuh. Lisanku mengucap doa namun hatiku menuntut Sang Maha Kuasa. Akan tetapi, entah karena doa siapa, Alloh kemudian memberikan begitu banyak kemudahan setelahnya kepadaku. Padahal, aku sering mengeluh bahkan menyalahkan. Akhirnya aku paham, Alloh ingin menunjukkan bahwa Ia Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Meski berkali-kali aku mengecewakan-Nya, Alloh masih sudi mengulurkan pertolongan.
Aku berubah insyaalloh menjadi yang lebih baik saat ini semata-mata atas karunia Alloh subhanahuwata'ala. Alloh mengajariku bahwa kasih dan sayang-Nya Maha Luas. Alloh memberi tahu bahwa Ia adalah sandaran yang tepat. Sandaran Yang Maha Kokoh. Selalu ada jalan untuk menjadi pribadi yang taat.
YOU ARE READING
Kaktus Berbunga
General FictionMemang ada segelintir orang yang sangat susah berdamai dengan masa lalu. Mereka terjebak dalam kubangan pemikiran kuno. Mereka menciptakan duri-duri perisai yang diyakini mampu melindungi mereka. Tidak takutkah mereka kalau duri itu bisa saja menusu...