06

360 41 9
                                    

Kembali memasukkan ponsel ke dalam kantong celana dan mulai berjalan menuju tempat yang di minta si perempuan. Tempat itu tidak jauh dari halte busway, setidaknya itu yang tertera di papan informasi jalan yang hanya menunjukkan baberapa belokan sampai tiba di sana.

Sepanjang ia berjalan menuju tempat itu Jungkook terus memikirkan satu hal. "Apa ia mahasiswi di sana? Ku kira ia satu kampus denganku?"

"Tapi siapa? Aku tak mempunyai kenalan di sana satupun."

Tak berapa lama Universitas yang di maksud terlihat. Jungkook melirik jam tangannya sebentar, pukul 2 lebih 35 menit.

"Tak apa Jung, masih ada cukup waktu." gumamnya menguatkan diri.

Ia memasukinya, melewati gerbang besar bertuliskan Universitas Wanita Sookmyung kemudian mencari gedung lama yang di maksud si perempuan. Sempat bertanya pada seorang security karena kawasan kampus itu cukup luas dan ia yang memang tak mengetahui letak-letak bangunan di sana.

Akhirnya sampai berkat petunjuk si security. Bangunan itu terletak paling belakang dan terlihat lebih tua dari yang lain serta banyak pepohonan rindang di sana. Jungkook berani bertaruh bila malam hari tempat itu sangat mengerikan.

Drrrrrrrt drrrrrrrt

Ponselnya bergetar, nomor Jung Hoseok memanggilnya.

"Hallo kak?"

"Kau sudah gila ya?! Aku sudah di stasiun dasar bodoh! Aku baru membuka pesanmu, kau hanya mengerjaiku katamu?!"

"Maaf kak, aku hanya bercanda. Maafkan aku kak. Aku tidak bermaksud melakukan itu. Aku hanya bosan dan kesepian tanpa kalian di sini."

"Astaga Jung! Aku akan memukul kepalamu seribu kali kalau kita bertemu nanti!"

"Sebaiknya kau segera pulang, kak."

"Ya ya ya! Aku juga tahu itu! Untuk apa aku berlama-lama di sini. Seperti orang gila saja celingak celinguk menunggumu ternyata kau hanya mempermainkanku!"

Panggilan dimatikan, Jungkook mengucap maaf berkali-kali dalam hatinya. Ia terpaksa menjauh dari Jung Hoseok karena kalau tidak pria itu mungkin akan celaka.

Mengambil nafas dalam-dalam sebelum memasukkan kembali ponsel ke dalam kantong celana lalu melangkah masuk ke dalam gedung. Ramai, ia kira akan seperti film-film thriller yang pernah ia tonton. Di mana sang pemeran utama akan memasuki gedung gelap, sunyi, dingin, tak terawat, serta banyak sarang laba-laba bergelantungan.

Tapi ternyata tidak. Malah banyak mahasiswi cantik di dalamnya.

Pandangan banyak mata mengarah padanya. Jelas saja, Universitas itu adalah Universitas khusus wanita dan Jungkook berkeliaran di dalam sana. Berwajah super cute dengan mata bulat yang terlihat kebingungan di tambah tubuh yang begitu atletis. Wajar bila membuat para mahasiswi di tempat itu seakan siap menerkam lalu membawanya pulang.

Jungkook berjalan cepat menaiki tangga menuju lantai tiga gedung. Di sana ternyata cukup sepi di banding lantai satu, hanya ada beberapa mahasiswi yang berlalu lalang sambil membawa buku tebal.

Matanya melihat ke kiri ke kanan memperhatikan pintu-pintu ruangan. Namun nihil, semua pintu yang ia lihat tidak memiliki nomor. Biasa saja seperti pintu kebanyakan.

"Nomor 66, apa maksudnya?"

Dua orang mahasiswi lewat di sampingnya, Jungkook dengan cepat memanggil mereka yang langsung berpaling dan nampak terkejut sebelum berakhir dengan tersenyum ramah.

"Permisi, aku ingin bertanya. Apa kalian tahu di mana ruangan dengan nomor 66 di sini?"

"Nomor 66? Ku rasa tidak ada."

ONE DAY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang