12 [END]

629 47 44
                                    

Min Yoongi hampir gila menyaksikan itu semua "J-jung.."

"Kak, kenapa kau melakukan ini padaku? Kau tahu seberapa takutnya aku ketika mendengar kau terluka? Aku bahkan tak memperdulikan keselamatanku dan orang lain untuk menyelamatkanmu!"

"Jung.. M-maafkan aku, aku benar-benar tak menyangka semua akan terjadi sampai sejauh ini."

Jungkook makin terisak keras. "Aku bahkan sudah mencuri mobil seseorang, kak!"

Yoongi terduduk lemas, menangis hebat dengan kedua tangan meremas kepalanya kuat. Dunianya terasa terjungkal dan terhempas keras berkali-kali. Bagaimana tidak? Ia dan yang lain hanya ingin merayakan ulang tahun Jungkook namun semua malah berakhir dengan begitu tragis.

Tragis, konyol, dan bodoh sekali.

"K-kak Yoongi.." suara lirih terdengar samar.

"Taehyung?!" Yoongi langsung berlari sesaat mendengar suara Taehyung yang terbaring di lantai. Taehyung menggenggam tangannya, ia masih bernafas walau pendek-pendek, terbatuk dengan darah yang keluar dari mulutnya. "TAEHYUNG BERTAHANLAH!"

"Huk! Huk!"

"KAU KUAT KIM TAEHYUNG! KU MOHON BERTAHANLAH!"

Taehyung membuka mulutnya dan berbisik pelan. "Maafkan aku, kak. I-ini sakit sekali.." sebelum akhirnya menutup mata menghembuskan nafas terakhirnya.

Jungkook terdiam, gemetar melihat Yoongi yang meraung keras di dada Taehyung yang sudah menjadi mayat. Ia lihat sekelilingnya, sahabat-sahabatnya sudah tak bernyawa terbaring bersimbah darah.

"Hiks.. Hiks.. Apa yang telah ku lakukan?"

Yoongi berpaling ke arah Jungkook. Sungguh, pemuda itu terlihat begitu kacau. Yoongi bersumpah tak akan menyalahkannya untuk hal ini karena ia tahu ini bukan sepenuhnya kesalahannya.

"Jung dengarkan aku. Tak apa, kau tenangkan dulu dirimu.." Yoongi mendekat ingin memeluknya namun Jungkook menepis badannya dan segera berlari keluar kamar.

"JUNGKOOK!"

Yoongi mengejarnya, Jungkook berlari kencang dan masuk ke sebuah lift sementara Yoongi dengan cepat masuk ke dalam lift lain yang hampir di tutup oleh orang di dalamnya.

Yoongi berlari mengejar Jungkook sampai ke luar hotel. Rasanya Yoongi ingin sekali memukul kepala si Jeon itu, menahan Jungkook yang terus berlari karena hal itu justru akan membahayakan dirinya sendiri.

"JUNGKOOK BERHENTI!"

Terus mengejar Jungkook sampai kelelahan, tercekat dengan nafas tersengal-sengal. Yoongi itu tidak kuat seperti Jungkook, ia bahkan sama sekali tidak suka berolah raga. Bermain bola selama satu jam saja sudah membuatnya berakhir dengan tak sadarkan diri di tengah lapangan. Apalagi berlarian mengejar Jungkook di jalan raya seperti ini, Yoongi ingin berubah menjadi batu saja rasanya.

Ia melihat sekelilingnya sambil menormalkan kembali nafas, tidak ada Jungkook sejauh ia memandang luasnya jalan.

"Kemana bocah itu?!"

Pandangannya teralihkan ketika melihat banyak mobil polisi di ujung jalan. Yoongi mendekat karena perasaannya sungguh tidak nyaman.

"Apa yang terjadi?" tanyanya pada seorang pria.

"Terjadi banyak pembunuhan hari ini, bung. Polisi sedang mengejar pelakunya."

"Benarkah?"

"Benar. Seorang pria menjadi korban pembunuhan di dalam toilet kereta dan seorang wanita terbunuh di dalam toko baju tempat ia bekerja. Kau tidak tahu? Orang-orang sedang ramai membicarakan itu."

ONE DAY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang