BAB 14

1.4K 64 4
                                    

Kemarin hingga malam, mereka berada di Istana tetapi Alviorita tetap tidak dapat merasa apalagi mengingat kalau ia pernah tinggal di sana.

Maryam menyarankan mereka menginap di Istana Urza tetapi Nathan menolaknya. Pria itu tetap berniat membawa kembali Alviorita ke Castle Q'arde walaupun hari telah larut malam dan mereka semua lelah.

Mendengarnya, Maryam hanya dapat menurut. Wanita itu tidak mengatakan apa-apa lagi karena ia sendiri sudah lelah sekaligus kecewa karena usahanya tidak membawa hasil.

Malam itu juga mereka semua kembali ke Castle Q'arde.

Kelelahan yang mereka rasakan, tidak membuat mereka kecuali Alviorita tidak merundingkan hasil usaha mereka.

Alviorita langsung tertidur setelah menyentuh bantal sehingga pagi ini ia dapat bangun pagi seperti biasanya. Dari antara mereka yang pergi ke Istana Urza, hanya gadis itulah yang sanggup bangun seperti biasanya pada pagi ini.

Kemarin malam setelah mengantarkan Alviorita ke kamarnya, Nathan segera menemui orang tuanya yang ingin merundingkan kegiatan mereka sepanjang hari tadi. Dan mereka berunding sampai larut malam. Akibatnya, Nathan tidak dapat bangun pagi seperti biasanya dan ia tidak dapat pula mengantar Alviorita ke lapangan rumput di Chymnt seperti biasanya.

Alviorita mengerti kelelahan Nathan juga Duke dan Duchess serta pengasuhnya, maka ia tidak mencoba membangungkan mereka.

Karena telah berjanji pada Nathan untuk tidak meninggalkan Castle Q'arde sendirian, Alviorita tetap diam di Castle walaupun ia merasa bosan.

Untuk menghabiskan waktunya sambil menanti Nathan bangun, Alviorita pergi ke Ruang Perpustakaan dan memilih beberapa buku.

Gadis itu membaca buku-buku itu di tempat kesukaannya, di dahan pohon.

Langit biru yang cerah dan rumah-rumah penduduk yang menyembul di antara rimbunnya dedaunan, membuat Alviorita merasa senang.

Alviorita kembali teringat saat Maryam membawanya ke Ruang Belajar di rumahnya.

Di antara semua ruangan yang kemarin mereka datangi, hanya ruang itu saja yang menimbulkan perasaan di hati Alviorita.

Begitu melihat meja belajar dan buku-buku yang bertumpukan di atasnya, Alviorita merasa bosan. Entah apa yang memaksa Alviorita tetap berada di sana, Alviorita tidak dapat mengetahuinya. Alviorita hanya tahu ia ingin meninggalkan ruangan itu tetapi ia tidak pernah dapat melakukannya.

Pucuk pohon yang dekat dengan serambi Ruang Belajar yang melambai-lambai tertiup angin, membuat Alviorita merasa pohon itu memanggilnya. Memanggilnya untuk menghibur diri, untuk pergi dan menghilang dari semua orang.

Alviorita merasa ia akrab dengan pohon itu. Tetapi ia tidak tetap dapat mengingat apapun. Semuanya masih terasa pekat bagi Alviorita.

Ketika berada di Istana Urza Alviorita sama sekali tidak tertarik melihat setiap ruangan yang mewah dan indah, tidak juga kepada perabotannya yang unik. Semua yang ada di Istana Urza terasa biasa bagi Alviorita tetapi tidak bagi keluarga Kryntz yang bersertanya.

Setiap sudut Istana Urza yang lembut dan indah tampak kuat dengan ukiran-ukiran binatang hutan. Ukiran yang saling melengkapi dengan ukiran yang ada di Castle Q'arde.

Pelarian (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang