Note : Mohon bantuannya untuk komentar di setiap kata yang typo agar dapat segera di perbaiki. Terimakasiiiih❤️
Happy reading!
_________________________________________Benar saja, siang ini setelah proses belajar di sekolah usai. Kinara dan Radin berinisiatif mendatangi rumah bercat abu-abu gelap yang berada tepat di samping rumah minimalis miliknya.
Jangan heran dengan Kinara yang bersikeras untuk mengetahui kenapa lelaki itu tidak berangkat ke sekolah, ini adalah kewajiban Kinara sebagai ketua kelas yang bertanggung jawab terhadap warga kelasnya. Jadi untuk para netizen terhormat jangan salah paham ya.
Radin sudah bersiap dengan peralatan tempurnya, kali ini ia dapat pastikan bahwa rencana yang kemarin gagal akan berhasil.
Alih-alih mendapatkan persetujuan dari kakaknya, Radin justru melakukan hal yang tidak jauh berbeda seperti tempo lalu. Entahlah, Kinara tidak dapat memastikan apakah Radin akan berhasil atau justru malah membuat kesalahan lagi.
"Nitip tas Ra, gue mau kerumah lo dulu, naro kesayangan, " kata Radin, mungkin yang dimaksud kesayangan adalah guling dan boneka teddy-nya.
Radin cukup banyak membawa peralatan tempur hari ini, tas ranselnya seperti ingin meledak, ia seperti orang yang akan travelling keliling dunia.
Kinara setuju, ia daritadi memang sudah menyuruh Radin untuk menyingkirkan barang bawaannya.
"Kunci? " Radin mengadahkan tangannya.
"Rumah nggak pernah di kunci, " jawab Kinara. Radin berlari untuk menaruh guling dan bonekanya, ia kembali ke rumah Benaya untuk mengambil tas ranselnya yang sangat berat. Kata Radin ia akan kembali cukup lama, karena harus mandi dulu, badannya terasa sangat lengket.
Kinara memencet bel pintu, bel itu terlihat masih berfungsi normal. Namun ia tidak berhenti mendengus, gara-gara sang pemilik rumah tidak segera bergegas membukakan pintu untuknya.
"Gue heran, bel ini berfungsi untuk apa, " dengus Kinara. Ia masih dengan sangat sabar menunggu sang pemilik rumah keluar.
Oke google...
Apa fungsi bel rumah Benaya?
Untuk mengetahui bahwa ada seseorang didepan pintu (ingin masuk), ketika pemiliknya jauh dari pintu tersebut. jawab mbak-mbak dengan suara robotnya.
Kinara menilik arloji yang melingkar di pergelangan tangan nya, dengusnya itu muncul lagi. Kali ini lebih berat dari sebelumnya.
Alfaro sudah ada di depan rumahnya, Kinara harus segera bergegas pergi. Ia langsung naik ke motor Alfaro begitu dia sudah berada di hadapan laki-laki itu.
"Al, minggir sebentar gue mau hubungi Radin,"
Alfaro menepikan motornya, ia membuka helm lalu mengusap telinganya dan menengok ke belakang. Menatap Kinara dengan intens, mata Alfaro sedikit menyipit karena berpapasan langsung dengan sinar matahari.
Setelah sampai di parkiran, Kinara langsung berjalan ke ruang inap kakaknya tanpa menghiraukan Alfaro yang belum siap untuk memarkirkan motornya.
"Cantik, helmnya nggak mau di lepas? " tanya Alfaro, ia sengaja mengingatkan Kinara setelah gadis itu berjalan cukup jauh.
Kinara terlihat menghentakkan kakinya ke tanah, ia melepas helm yang masih menyangkut di kepalanya.
"Tau ah, gelap, " sewot Kinara.
Ruang Saturnus nomor 314 adalah tempat dimana Sheya di rawat, pintu kamar VIP itu sedikit terbuka. Kinara tidak bermaksud mengintip, ia sempat memergoki kakaknya sedang menyenderkan tubuhnya pada bahu laki-laki yang sempat menjadi sebuah kebutuhan Sheya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BENAYA [SELESAI]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Dia Benaya, dia keren, tampan, tinggi, pintar, jago menggambar, memanjat tebing dan photografi. Kurasa tidak ada yg bisa menandinginya. Tahu tidak? Dia sering menyiksaku, membentakku, memarahiku. Saat itu aku tidak tahu di...