Happy reading guys
Dania pun keluar dari cafe tersebut dan mengendarai motor nya pulang ke arah rumah, selama di perjalanan Dania menambah kecepatan di atas rata rata saat di pertengahan Dania mencoba menyalip sebuah mobil Ferrari jenis 488 spider tapi naas dia malah menyerempetnya hingga Dania pun terpaksa menepikan motornya ke pinggir tpi mobil yg ia serempeti tersebut malah melaju begitu aja.
Dania hanya memandang mobil itu kesal dan melanjutkan perjalanan nya. 15 menitpun Dania sampai di rumah nya. Tapi saat sampai di rumah Dania bingung kenapa ada mobil yg tdi ia serempeti, Dania pun jalan merunduk sambil melihat di depan rumah nya ada seorang lelaki sedang membunyikan bel rumah nya.
Dania melihat bagian mobil belakangnya yg ia serempeti ternyata banyak baretan di mobil tersebut dengan berbagai cara Dania mencoba menghilangkan baretan tersebut sampai bajunya pun menjadi sasaran nya untuk menghapus baret tersebut. Saat sedang fokus menghilangkan baret tersebut Dania di kagetkan dengan suara lelaki tersebut.
"Ada apa dengan mobil saya?" Ucap lelaki itu dengan nada santai
Dania pun terlonjak kaget sampai berbalik badan dan menutupi baretan mobil itu.
"Pak.. maaf yah pak ehh mas Deng yahh hehe maaf yah sama ini baret yg di mobil mas" cengiran Dania pun dia tunjukan sambil mengelus baret yg di mobil nya.
"Saya janji mas saya pasti bakal ganti rugi, tapi jangan sampe bilang papih mamih saya yah" kini Dania memohon sembari memegang kedua tangan nya
"Dan kok mas tau sihh rumah saya apa mas pake gps dari motor saya lgi ? Tapi kan mas yg dateng duluan" Dania pun melipat kedua tangan nya kemudian telunjuk tangan kanan mengetuk dagunya. lelaki yg di depan nya hanya memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya.
"Kenalin saya calon suami kmu" lelaki itu mengulurkan tangan kanan nya tetapi tidak di balas oleh Dania .
Dania ketawa terbahak-bahak sembari tangan nya memang perut nya.
"Haha .. ehh mas jangan suka halu deh, saya tau saya salah buat mobil mahal mas ini baret tapi gak usah ngaku juga sebagai calon suami saya dong.. halu nih mas nya""Beneran saya ini calon suami kmu dan saya mau ketemu sama papih kmu pak Dimas benar kan ini rumahnya. Terus soal mobil saya baret santai aja gak saya permasalahkan kok" dengan senyuman yg khas dia tunjukan.
Dania kaget sampai menganga tak percaya memang nama yg di sebut lelaki tdi itu nama papihnya. Hingga beberapa saat mobil papih pun datang dan papih mamih juga keluar dari mobil itu.
"Oh rupanya ada nak Reza, mari nak kita masuk kita mengobrol di dalam, oh Iyah Dania ayo ikut papih ada yg mau papih bicarakan" Dimas dan Reza pun jalan mendahului Rania dan Dania.
"Ayo sayang kita masuk nnti papih nunggu" Dania pun menoleh ke arah mamihnya dan mengangguk Dania masih syok dan tidak percaya dengan yg di omongkan lelaki tdi itu.
Di ruang tamu Dania masih tak percaya apa yang di omongkan lelaki itu benar bahwa dia adalah calon istrinya.
"Dania kamu mau kan papih jodohin sama Reza, dia ini seorang pengusaha muda lho" Dimas sembari menepuk pundak Reza, dia hanya tersenyum kikuk.
"Pih Dania ini masih kuliah, masa mau langsung nikah gitu aja sihh. Dania gamau lagian juga aku gak kenal sama tuh cowok" dengan nada yg sewot Dania pun pergi ke kamarnya.
"Maaf yah nak Reza, Dania mungkin masih kaget dengan soal perjodohan ini. Nanti biar Tante yang urus yah supaya Dania mau" Rania kini bersuara, Dimas saka sekali terlihat kecewa anaknya menolak perjodohan ini.
"Iyah tidak apa apa Om Tante, saya mengerti kok. Yaudah klo gitu saya pamit dulu yah Om Tante" Reza pun berdiri dan menyalami Dimas dengan Rania
Setelah mengantar Reza sampai depan rumah Dimas pun langsung menghampiri kamar Dania.
"Dania kamu itu gak sopan banget sihh sama Reza, dia itu calon suami kmu Nia" Dimas sedari tadi menggedor gedor pintu kamar Dania, sedangkan Dania di dalam menangis sesenggukan.
"Nia sayang ayo buka pintunya kita bicarakan baik baik yah" kini Rania yang berbicara sembari mengusap lengan Dimas agar bisa menahan emosinya.
"Nia gak mau di jodohin pih, Nia udah besar. Nia juga bisa cari jodoh pilihan Nia sendiri gak harus di jodohin gini" Dania menjawab dengan masih menangis.
"Iyah sayang kami ngerti kok tapi tolong buka dulu pintunya" Rania memohon agar pintu Dania di buka,sungguh dia sangat khawatir jika anaknya sampai melakukan hal yg nekat.
Tak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampilkan sosok Dania dengan penampilan acak acak rambut nya sudah tidak rapih lagi apa lagi wajahnya kini sudah memerah dan bingung nya mengeluarkan cairan bening.
Rania, dan Dimas pun masuk kemudian duduk di samping kanan dan kiri Dania. Rania memeluk Dania sambil mengusap lembut kepalanya.
"Mih Nia gamau di jodohin please batalin perjodohan ini" Dania merengek di pelukan Rania
"Ssttt.... Sayang dengerin penjelasan papih dulu yah" Rania setia dengan mengelus puncak kepala Dania
"Nia kamu tau kan waktu mamih mu ini pernah bilang bahwa papih akan bertemu dengan teman SMA. Papih sama Om Zafran sedari SMA membuat komitmen agar anaknya kelak dengan jenis kelamin berbeda akan kita jodohkan jika sama akan kita buat mereka bersahabat dan sekarang papih dan Om Zafran memiliki anak perempuan dan lelaki itu artinya kami akan menjodohkan kalian" Dimas menatap putrinya penuh permohonan tapi Dania malah mengalihkan perhatian dengan tatapan lurus.
"Nia gk mau bahas itu sekarang pih, Nia cape mau istirahat besok ada kuliah pagi" Dania pun melepas pelukan Rania dan mencoba jaringan dengan menarik selimutnya.
Rania dan Dimas hanya bisa menghela napas, mereka harus bisa membuat Dania menyetujui perjodohan ini. Mereka pun keluar dari kamar Dania tak lupa mengecup keningnya juga.
Thanks yg udah baca cerita ini :)) ku tunggu vote dan coment kalian karena feedback dari kalian sangat berharga :))
Ahad, 19 Mei 2019
14 Ramadhan 1440H

KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl
RomancePerempuan yang penampilan seperti preman selalu balap liar selalu berkelahi memiliki sifat hangat yang di ciptakan oleh lelaki yang humoris, penyayang dan keras kepala. "Gue gak mau satu kamar sama Lo!!!" Dania sudah menyiapkan tangan nya berupa unt...