Nyata 1

22 1 0
                                    

Sabtu pagi, Mia dibangunkan oleh bunyi ketukan di pintu kamarnya.

Seakan masih larut dalam hayalan nya tadi malam, dia membuka pintu.

"Mia.. Aku tau, kamu masih tidur. Bukankah kemarin aku sudah bilang, hari ini kamu harus datang ekstrakurikuler?"

Di depan pintu kamar, Maya menatapnya sambil kesal dan berkacak pinggang.

"Hehe, aku lupa say.. Oke deh, aku mandi dulu, siap-siap, dan kamu boleh nunggu di bawah sambil makan" Tanpa menunggu jawaban, Mia menutup pintu dan lari ke kamar mandi.

Maya hanya mendecakkan lidah dan menuju ruang tamu. Duduk dan menonton tivi sambil makan cemilan.

Karna Maya tau, Mia tak butuh waktu lama untuk bersiap.

Tak lama kemudian Mia selesai, lalu turun dan menyambar roti di atas meja makan.

"Ayo, kita langsung pergi" Mia mengajak maya yang masih menonton "buuuuu, Mia dan maya pergi dulu" Lalu berteriak pada ibunya yang di halaman belakang.

Setelah mendengar jawaban sayup ibunya, Mia dan Maya segera berangkat ke sekolah. Tentunya naik mobil pribadi Maya.

###

Mia duduk di podium penonton, asik mengunyah cemilan sambil memperhatikan teman-temannya yang asik bermain basket.

Jujur Mia tak tertarik untuk ikut kegiatan tambahan yang menurutnya mengganggu waktu luang.

Kenapa murid tidak bebas saja, ingin ikut atau tidak, bukankah itu melanggar hak asasi siswa, begitu pikir Mia.

Mia melirik lapangan sebelah, lapangan bola kaki

"Hmmm?" Mia merajut alis heran.

Pasalnya, pinggiran lapangan itu penuh dengan siswi yang seharusnya tidak ada di hari sabtu.

Mereka bersorak heboh, dan saling dorong.

"Siapa yang mereka soraki? Sepertinya salah satu most wanted" Batin Mia

"Woaaaa, kyaaa.. Tomo kuuun" Begitu teriakan yang Mia dengar..

"Haa? Sejak kapan ada ace sepak bola bernama Tomo?" Mia berusaha mengingat..

Ia beranjak dari podium basket, berjalan tanpa sadar ke ruang ganti klub sepak bola.

Mia dan HayalannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang