[END] ChenQing Silver

Silver 01 : Dilahirkan Kembali Bersama Chenqing Silver.

Pertumpahan darah di Bu Ye Tiancheng masih segar diingatan, bergelora mengolah jiwa dan terpaut dalam pemikiran yang besar. Beribu nyawa telah melayang saat mengadu kebenaran mencari akhir sebuah perselisihan. Tidak ada kalah dan menang jika sebenarnya mengalami kerugian di berbagai pihak.

Di Bu Ye Tiancheng, tempat yang terpaut bayang-bayang hantu hingga meresap kekuatan ke dalam wadah hina, meregut nyawa serta melumpuhkan sejuta keyakinan. Kemudian waktu berlalu begitu saja meninggalkan sejarah yang kelam dan menyesatkan.

Meskipun sudah belasan tahun masa terlewati, syurga masih menuangkan sejarah ini ke dalam lembaran kertas dan menyuratkan perdamaian ketika peraduan pedang telah usai. Syurga juga menentukan batas antara kebenaran dan kesalahan manusia dengan catatan waktu serta menetapkan takdir anak manusia yang baru lahir.

Dengan sejarah yang syurga simpan, sang penguasa hidup dan mati telah menciptakan sebuah ideologi untuk peradapan lebih baik. Setelah pertumpahan darah di Bu Ye Tiancheng berakhir, seseorang yang telah ditaklukan oleh kegelapan dan menantang syurga, menuai apa yang telah ditanamnya. Pada akhirnya juga syurga menjatuhkan hukuman yang sederajat untuknya.

Sejak awal, jika orang itu memilih langsung masuk neraka, syurga tidak akan bercampur tangan untuk menentukan takdir hidupnya. Tetapi ia memilih mengadu nasib dengan kesempatan yang syurga tawarkan, maka hukuman syurga menjadi sebuah persayaratan. Dengan begini syurga menjatuhkan segunung perak untuk menebus kegelapannya, dengan syarat; takdir hina yang telah melenyapkannya harus dimurnikan dengan takdir baru. Takdir untuk penebusan dosa-dosa dengan pengabdian hidup. Ia harus mengabdikan hidupnya pada orang yang telah mempertaruhkan nyawa untuk dirinya, suka atau tidak.

Demi memenuhi persyaratan syurga, Chenqing Phantom telah dimodifikasi, warna hitam berubah ke silver, jadilah Chenqing Silver yang berbudi luhur.

Kurang baik apa syurga sampai-sampai masih memberikannya kesempatan untuk hidup dan disokong dengan keajaiban hati yang bersih. Semua itu, karena ia telah di tunggu lama oleh seorang berparaskan malaikat, menantikannya setiap hari dengan senar Guqin yang mengalun di bawah cahaya rembulan, bersama harapan yang besar menunggunya kembali.

"Wei Ying, kau di anugrahkan hati yang membara memenuhi hastrat kebaikan. Penyimpanganmu telah sepadan dengan kemulian hatimu. Pergilah! Seseorang telah lama menginginkanmu kembali. Penuhi harapannya tangkap kebaikannya. Demi yang telah memberimu roh, syurga memberikan catatan takdir di tanganmu, gunakan mengawali dan mengakiri takdirmu. Selebihnya syurga hanya menyaksikanmu dengan kemuliannya" @dewa_takdir

Tutur katanya telah melampui batas keindahan bulan purnama, nasehatnya lebih cerah dari sinar mentari. Bahkan emas permata tidak sanggup berbicara tanpa kemuliannya. Segalanya tertanam rapi dalam perpustakaan memorinya saat ini.

Wuxian melontarkan seribu mawar putih atas kebaikan syurga, saat itu ia hampir putus asa setelah kehilangan pendukung hidupnya dan berakhir dengan penyimpangan cultivasi.

Atas penyimpangan cultivasinya satu klan Wen sudah dipastikan lenyap tanpa menyisakan kejahatan. Ia menghabiskan siang dan malam menebus penyesalannya dengan mengirim klan Wen ke alam lain, alam yang bukan ditempati oleh manusia hidup. Ia mencetakan dahaga di telaga hatinya meskipun melakukannya bukan dengan cara yang benar tapi akar dendamnya telah tercabut dengan sempurna.

Ia tidak pernah menyangka akan di istirahatkan belasan tahun untuk dilahirkan kembali. Hatinya mendenyut-denyut mengingat siapa yang sedang menunggunya, menunggu selamanya tanpa ada kepastian. Ia merenung dalam ruangan ritual hidup, terbaring beralasan ukiran puluhan mantra yang melingkari tubuhnya. Terbaring cukup lama sampai memantapkan pikiran dan mengisi memorinya dengan catatan pribadi sang pemilik tubuh. Kondisi tubuhnya juga sangat kotor berlumuran darah, lingkaran sekeliling matanya ditambal oleh riasan aneh, mencolok dan menganggu pemandangan.