Silver 08 : Aku Menemukanmu Cultivator Silver!

6.2K 783 93
                                    

"Zhan-Er...bisa kamu pelan-pelan menarikku! Kamu tahu, aku orang yang lembut, maka jangan kuat-kuat – ahh!!"

Wuxian kembali dilempar ke tempat tidur, ia tidak mengira hanya menyatakan beberapa fakta saja sudah membuat Wangji kesal. Apalagi menyatakan fakta-fakta yang memalukan, ia tidak mengira apa lagi yang akan dilakukan Wangji?

Setelah melemparkan Wuxian sedemikian rupa, mata madunya memaku kuat keindahan abu-abu mata Wuxian. Dan Wuxian melihat ini memiliki ide jahil yang tiba-tiba muncul.

Ia bangkit dengan sisa tenaga yang ada dan menyerbu Wangji. Tenaga yang ia gunakan tidak sedikit, hingga membuat Wangji mundur selangkah ke belakang.

"A..pa yang terjadi bila aku menginginkan tubuhmu?" Bisik Wuxian sedikit menurunkan gejolak pesona.

"....."

Desahan kata-kata Wuxian seakan membunuh rasa malu Wangji, membuatnya membatu detik itu juga – sedangkan tubuhnya sudah dirangkap dalam dekapan yang hangat, membawanya semakin kerepotan dalam pemikiran.

"Jika kamu menolak, maka biarkan aku keluar dari sektemu dengan baik-baik, ok?"

"....."

"Walaupun kamu sulit menjawabnya, aku tahu kamu sedang bingung menentukan yang mana seharusnya dipilih," lanjut Wuxian.

BRUUUKKH!!

Waktu ini, giliran Wuxian mendorong paksa tubuh Wangji hingga berbunyi debaman yang berat. Wuxian tidak tanggung-tanggung, setelah Wangji rebah sempurna di tempat tidur, tubuhnya jadi penutup tubuh Wangji dan menekannya.

"Berbaik hatilah. Kamu pilih yang mana; menghabiskan malam ini dengan kenikmatan duniawi atau kamu lepaskan aku tanpa paksaan?" Wuxian berbicara diiringi dengan seringaian kecil yang menghiasi bibir bersemunya.

"....."

Menerima banyak kejutan saat ini, Wangji akhirnya bisa memahami kemana tujuan Wuxian melakukannya. Dengan rasa hangat tubuh yang bertindihan, yang sudah menjalar ke tulang punggung hingga merayap senang ke bawah, ia meneguk kenyamanan ini.

Saat itu, kecermalangan terpancar di matanya menerobos keabu-abuan Wuxian. Jika di kadar-kadar kedua iris abu-abu itu semakin menghampiri iris madunya sekian detik, bahkan helaan dan tarikan nafas sudah bercampur pekat – nyaris bersentuhan jika salah seorang mereka mendekat segaris lagi.

"Apa benar kamu menginginkannya?" Ucap Wangji berbisik, bersamaan memandang takjub pada pasang mata orang di atasnya ini.

"Aku ingin!" Jawab Wuxian tanpa ragu-ragu.

"Maka lakukanlah," balas Wangji tenang. Sesaat kemudian matanya terpejam dan meninggalkan bulu matanya yang panjang berjejer indah di kelopak mata.

Ia merasakan desakan nafas Wuxian berubah tidak teratur dan kasar, seolah-olah Wuxian sedang terkejut mendapatkan tanggapannya yang langka. Dengan begitu, ia tahu bila Wuxian hanya mengancam dan tidak serius setiap ucapannya, ia sedikit lebih santai. Bagaimana pun juga, ia tidak pernah melepaskan Wuxian pergi dan akan selalu menahannya di sisi, tidak peduli apakah Wuxian hanya bersenang-senang tanpa memandang perasaannya yang dalam.

Menunggu beberapa Waktu, ternyata Wuxian tidak juga melaksanakan niatnya, ia membuka matanya lagi dan melihat keadaan Wuxian. Namun, belum sempurna matanya terbuka, sentuhan lembut tiba-tiba mendarat mulus di sudut matanya. Sentuhannya hanya sebentar, tetapi sudah cukup dikatakan sebuah ciuman.

Ia bergetar. Sentuhan barusan, rasanya begitu mengejutkan, ini sungguh! Wuxian benar-benar telah menciumnya dengan lembut. Ia membatu lagi.

Sebelumnya, Wuxian hanya berniat melakukan sedikit kejahatan pada Wangji agar rencana keluar sektenya berjalan mulus. Namun, setelah mendapat tanggapan 'lakukanlah' senyuman penuh kemenangannya jadi luntur, ia terkejut dengan gelombang suara Wangji yang tidak marah, malah menerima kejahatannya itu dengan senang hati.

[END] ChenQing SilverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang