10

159 21 0
                                    

.

.

.

.

.

Sore itu, jalanan sepi dan hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang. [Your Name] yang termenung dan menunduk sambil berjalan memperlambat jalannya dan akhirnya dia berhenti tepat di sebelah lapangan basket yang tadi digunakan Aomine dkk bermain basket karena merasakan ada yang ganjil.

'Perasaan ini, sama dengan ketika waktu itu, waktu sebelum aku tidak sadarkan diri dan ditolong Murasakibara-kun, seingatku waktu itu....-apa mungkin....!?'

Seketika saat [Your Name] mengangkat wajahnya dia langsung dihadapkan dengan sesosok yang selama ini mencarinya, dengan seringaian di wajah sosok itu yang sedikit terlihat, [Your Name] terpaku tidak bisa bergerak.

'Kenapa itu muncul di saat seperti ini?? Gawat aku tidak bisa bergerak, apa yang akan dilakukannya padaku??'

Sosok itu mencoba meraih leher [Your Name]. Awalnya [Your Name] mengira dia akan dicekik tapi ternyata dugaannya salah, sosok itu menembus lehernya, lebih tepatnya tubuhnya. [Your Name] merasa tubuhnya dirasuki sosok itu. Mungkin sosok itu tau kalau saat ini [Your Name] sedang memikirkan banyak hal, karena itu, dia bisa dengan mudah merasuki tubuh [Your Name]. [Your Name] tidak dirasuki sepenuhnya karena dia masih sadar hanya saja dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri. Tiba-tiba tangan kirinya bergerak sendiri mencekik lehernya, disusul tangan kanannya. Tapi [Your Name] mencoba mengambil alih tangan kanannya supaya melepas tangan kirinya yang sudah mencekik lehernya. Dengan sekuat tenaga akhirnya dia bisa mengendalikan tangan kanannya, namun setelah itu tangannya sudah tidak bisa dia kendalikan lagi, bahkan kakinya mau dia gunakan melangkah pun susah.

'Gawat, aku mulai kesusahan untuk bernafas. Bagaimana ini?? Tidak mungkin aku akan mati dalam keadaan seperti ini. Siapapun, tolong aku!!'

"Bagaimana sekolahmu Sei-san,? Ah, dan bagaimana tim basketmu sekarang?"

"Sekolahku baik-baik saja, sama seperti waktu SMP dulu, aku sekarang menjabat sebagai ketua OSIS dan kapten tim basket SMA Rakuzan."

"Oh begitu ternyata, pasti berat ya."

Akashi dan ibunya baru saja dari minimarket untuk berbelanja bersama. Biasanya pelayannya yang pergi, tapi kali ini Shiori meminta agar dia saja yang pergi dan mengajak Akashi. Meskipun sudah dilarang karena alasan kesehatan Shiori yang kurang baik, namun Shiori tetap bersikeras karena dia ingin menghabiskan waktu bersama Akashi dan berbincang-bincang dengan anaknya itu. Di tengah-tengah perjalanan mereka, mata Akashi menangkap seorang gadis di seberang jalan di dekat lapangan sedang menunduk dan tubuhnya bergetar seperti menahan sesuatu. Akashi memandangi gadis itu tanpa mempedulikan ibunya yang masih berbicara padanya. Ketika perlahan gadis itu mengangkat wajahnya, Akashi melihat wajah gadis yang sangat dikenalnya terlihat kesakitan dan entah mengapa tangannya mencekik dirinya sendiri. Akashi menghentikan langkahnya dan memandang lurus ke arah gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah [Your Name]. Shiori yang penasaran kenapa Akashi berhenti tiba-tiba, mengikuti arah pandang Akashi seketika melihat sekelebat bayangan Akashi yang melewatinya dan langsung menuju ke [Your Name]. Begitu sampai di tempat [Your Name], Akashi memgang bahunya dan mengguncangnya sedikit untuk menyadarkannya.

"[Your Name]! [Your Name]! [Your Name], kau kenapa?? Apa yang terjadi padamu?? Oi [Your Name]!"

"A-A-Akashi-ku-kun?"

Suara [Your Name] terdengar sangat lirih bahkan suaranya hampir tidak ada tapi masih bisa didengar Akashi. Seketika setelah itu, [Your Name] merasa terlepas dari rasukan dan tangannya juga berhenti mencekik dirinya. [Your Name] langsung terduduk dan terbatuk-batuk karena kehabisan nafas sambil mengambil nafas untuk mengisi pasokan oksigen di tubuhnya. Saking khawatirnya Akashi, dia tidak berhenti bertanya dan terus mengguncang tubuh [Your Name] meskipun posisi [Your Name] terduduk.

[Akashi × Reader] Tasukete Kurete ArigatouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang