11

131 18 3
                                    

Selesai makan Kagami dan [Your Name] membereskan bersama-sama, tapi untuk yang mencuci piring dan lainnya hanya dilakukan [Your Name]. Awalnya mereka sempat berdebat masalah mencuci piring, padahal hanya sepele, tapi mereka berebut untuk melakukannya. Akhirnya [Your Name] menyarankan Kagami untuk menelepon Kuroko sekarang sementara [Your Name] yang mencuci piringnya supaya tidak memakan banyak waktu dan Kagami pun dengan mengalah menyetujuinya.

["Moshi-moshi Kagami-kun, ada apa?"]

"Kuroko, kau sedang apa sekarang?

["Sedang berbincang-bincang dengan Shiori-san tapi karena ada telepon darimu jadi aku izin ke belakang dulu."]

"Oh begitu, apa di sana masih ada Akashi?"

["Ada."]

"Baguslah, tolong berikan handphonemu padanya, ada sesuatu yang harus dibicarakan."

["Aku mengerti, tunggu sebentar.... Akashi-kun, Kagami-kun ingin bicara denganmu..."]

Karena sambungan tidak diputus jadi Kagami bisa mendengar samar-samar suara mereka berdua. Di saat yang bersamaan, [Your Name] kembali dari dapur, jadi Kagami memanggilnya untuk berbicara pada Akashi langsung. Suara Akashi sudah terdengar dari seberang telepon tapi [Your Name] masih agak enggan berbicara pada Akashi.

"Kenapa aku?? Kau saja Kagami-kun."

"Mana mungkin, akan lebih cepat kalau kau saja yang membicarakannya, sudah cepatlah."

Karena merasa tidak ada jawaban dan hanya mendengar suara samar dua orang yang saling berbicara, Akashi mencoba untuk memanggil sekali lagi.

["Halo??"]

"Halo, A-Akashi-kun..."

["[Your Name]?? Bagaimana bisa? Oh ya kau bersama Kagami, bagaimana keadaanmu sekarang?"]

"Emm aku baik, daripada itu Akashi-kun, ada suatu hal penting yang ingin kubicarakan denganmu, tapi sebelum itu bisa kau menepi dari yang lainnya?"

["Katakan saja sekarang."]

"Tidak bisa Akashi-kun, ini bersangkutan dengan itu."

Di rumahnya, Akashi berpikir sejenak, akhrinya menyetujuinya kemudian pergi ke taman samping rumahnya setelah izin kepada yang lainnya. Akashi dan juga [Your Name] tidak tau kalau setelah dia keluar, ibunya menceritakan tentang [Your Name] kepada teman-temannya, dan saat itu sedang tidak ada ayah Akashi karena sedang ada urusan di luar.

[Your Name] merasa agak gugup berbicara pada Akashi setelah kejadian tadi, bahkan sekarang dia merasa jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, entah dia merasa itu karena gugup atau karena mendengar suara Akashi atau mungkin keduanya sehingga membuatnya melamun karena memikirkan arti detakannya.

["Jadi apa yang ingin kau bicarakan?"]

Suara Akashi menyadarkan [Your Name] dari lamunan singkatnya. Awalnya dia ragu mau membicarakannya dengan Akashi atau tidak tapi dia membulatkan tekad untuk berbicara karena dia pikir hanya Akashi yang bisa membantunya.

" Begini Akashi-kun, kurasa aku tau tujuan makhluk itu mengejarku."

["Benarkah??]

"Akashi-kun, dengarkan aku dulu. Sebenarnya kemarin sebelum kau menolongku saat aku dirasuki, aku berbicara dengannya melalui pikiranku. Awalnya dia tidak berniat mencekikku, tapi karena dia tidak mendapat jawaban yang diinginkannya setelah bertanya padaku, dia merasa marah dan mencekikku. Rupanya dia mencari sesuatu dan sesuatu itu dia pikir ada padaku."

["Apa yang dia cari?"]

"Liontin. Liontin bunga mawar merah, saat itu aku tidak tau jadi aku bilang aku tidak memilikinya, tapi sekarang setelah kupikir-pikir sepertinya aku punya liontin itu di bajuku dulu, jadi aku ingin bertanya apa kau tau dimana bajuku itu sekarang?"

[Akashi × Reader] Tasukete Kurete ArigatouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang