9

165 19 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
"Apa yang terjadi padanya, Kuroko?"

"Aku juga tidak tau, Kagami-kun. Pokoknya kita harus membawanya ke rumah sakit terdekat, tubuhnya dingin sekali dan wajahnya sangat pucat."

"Ya, kita harus segera kesana."

Kuroko melepas jaket jersey klub basketnya yang dia pakai lalu dia gunakan untuk menyelimuti tubuh [Your Name] supaya lebih hangat. Kuroko memposisikan dirinya untuk menggendong [Your Name] di punggungnya dengan dibantu Kagami, karena dia pikir kalau digendong di punggung angin dingin tidak akan terlalu terasa ketika mereka lari menuju rumah sakit terdekat sehingga [Your Name] yang tadinya sudah dingin tidak bertambah dingin. Tanpa berlama-lama, mereka langsung berlari ke rumah sakit terdekat di daerah sana.

"Di mana rumah sakit terdekat di daerah sini, Kuroko?"

"Kalau rumah sakit terdekat di sini hanya Rumah Sakit Tokyo Daigaku*, itu pun jaraknya 10 menit kalau berjalan kaki, atau kita akan ke klinik? Di depan ada Klinik Sone, sebentar lagi kita sampai."

"Tidak, kita ke rumah sakit saja, di sana perawatannya lebih baik, dan kita bisa lebih cepat sampai disana karena kita berlari, ayo cepat."

"Baiklah, aku mengerti."

Mereka pun mempercepat lari mereka. Di seberang jalan, ada Kise Ryouta yang sedang berjalan kaki sepulang pemotretan tadi malam. Kise yang melihat Kuroko dan Kagami berniat berteriak untuk menyapa tapi ia urungkan karena melihat mereka yang sepertinya terburu-buru.

"Itu Kurokocchi dan Kagamicchi kan? Kenapa mereka terburu-buru sekali, mereka mau kemana? Dan siapa yang digendong Kurokocchi itu?"

Kise dari kejauhan mencoba fokus untuk melihat orang yang digendong Kuroko.

"Eh?? Bukannya itu [Your Name]cchi?? Mau mereka bawa kemana??"

Kise terus memandangi mereka sampai mereka sudah cukup jauh dari pandangannya lalu memutuskan untuk menelepon Akashi.

Di tempat lain, Akashi dan Midorima masih berusaha mencari keberadaan [Your Name]. Mereka mencarinya di sekitar apartemen Midorima dan juga di sekitar taman di mana [Your Name] ditemukan. Saat mereka sedang kebingungan dan panik, tiba-tiba handphone Akashi berdering menandakan ada telepon masuk. Akashi memutuskan untuk berhenti sejenak untuk mengangkat telepon itu.

"Ryouta? Ada apa dia meneleponku? Moshi-moshi*?"

["Moshi-moshi, Akashicchi. Hei Akashicchi, tadi aku melihat [Your Name]cchi bersama Kurokocchi dan Kagamicchi, kau tau mereka mau kemana? Dan juga kulihat [Your Name]cchi digendong Kurokocchi, memangnya apa yang terjadi padanya?"]

"Di mana kau bertemu mereka?!"

Saking terkejutnya, Akashi sampai berteriak tanpa sadar dan itu menarik perhatian Midorima yang sedang melihat sekeliling. Dia bertanya ada apa pada Akashi pun tidak digubris Akashi. Akashi hanya menunggu jawaban Kise.

["E-eh, aku bertemu mereka di dekat stasiun Shinjuku, tapi mereka seperti sedang buru-buru jadi aku hanya bisa melihat mereka."]

"Ke arah mana mereka pergi??"

["Hmm, sekarang aku menuju stasiun dan mereka ke arah sebaliknya. Lebih baik kau tanyakan langsung saja ke Kurokocchi."]

"Haah, baiklah, terima kasih, Ryouta."

["Okee, sama-sama Akashicchi."]

Akashi memutus sambungan dan langsung menghadap Midorima.

"[Your Name] ada di sekitar Shinjuku, akan kujelaskan nanti, sekarang kita harus cepat kesana."

[Akashi × Reader] Tasukete Kurete ArigatouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang