7. Soraru dan Dua Garis

1.3K 77 26
                                    

"Hoekk!!"

Soraru membersihkan mulutnya, kumur-kumur sebentar lalu mengambil sesuatu dari dalam kotak P3K dan berlari ke kamar mandi.

Duh... tuh kan bener... Soraru menelan ludah sembari menatap benda tersebut dan melangkah ke arah kamar tidur Mafu dan dirinya.

"Mafu... Mafuu..." Ia menggoyang-goyangkan tubuh suaminya perlahan, berharap dapat membangunkannya dengan mudah.

"Hmm? Kenapa, yang?" Mafu membuka mata 5 wattnya dan perlahan menatap istrinya.

"Aku..."

Soraru menelan ludahnya perlahan, menundukkan wajahnya.

"Aku hamil..."

.
.
.

"HAH?!"

Soraru cemberut, dirinya gedeg liat suaminya tiba-tiba jadi lemot begitu.

"Aku hamil, mas. Aku hamil!" Soraru menggoyangkan tubuh Mafu dengan dramatis. Tampak butir-butir air mata menghiasi pelupuk matanya.

Mafu termenung. Aku tar lagi jadi bapakk!! Batin Mafu sambil senyum-senyum sendiri.

"E-eh!!"

Soraru terlonjak ketika suaminya menariknya ke dalam pelukan. Mereka terdiam sebentar, merasakan kehangatan satu sama lain.

"Mm..." Soraru menyundul-nyundul tangan Mafu, meminta untuk dielus.

"Makasih ya, Soraru..." ucap Mafu pelan sembari mengelus-elus pucuk raven kesayangannya itu. Nada bicaranya terdengar seakan-akan ia benar-benar bahagia.

Soraru mengangguk, menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami. Ia menikmati setiap belaian penuh kasih sayang itu bahkan memejamkan matanya perlahan.

Mafu mengangkat dagu Soraru perlahan, menuntunnya ke dalam sebuah ciuman lembut, namun penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

"Berarti, bentar lagi Mafu jadi Papa, dong?" Tanya Mafu sambil senyum ke Soraru.

"Ya iya atuh, feng. Kamu gimana sih..." ujar Soraru sambil hela nafas. Dirinya lagi gak bisa dibercandain ato diguyon-guyon sekarang.

Mafu memaklumi kondisi istrinya itu. Dia cuman senyum-senyum pasrah, sambil berharap mood Soraru kembali secepatnya.

Eeittss, tidak semudah itu, ferguso~

Soraru yang biasanya juga jutek, unmood gitu mukanya. Trus sekarang hamil lagi. Beuh, sungguh kesempurnaan seorang tsun yang hakiki /paansih

Tapi, Mafu gak terlalu peduli. Dia malah makin mengeratkan pelukannya. Mukanya keliatan berseri-seri.

"Kenapa?" Tanya Soraru sembari melirik ke arah sang suami.

"Ah, ngga. Cuma mikir, tar lagi kita jadi orangtua, yak..." Gumam Mafu sambil ngelirik ke arah Soraru.

"....." Soraru memalingkan wajahnya, terlihat sedikit semburat merah di pipinya. "Apaan, sih..."

Mafu terkekeh, gemas dengan tingkah laku sang istri dan memeluknya lebih erat, membelai helaian raven Soraru dengan jemarinya perlahan.

Soraru terdiam, manik biru safirnya mengatup sebentar, menikmati elusan sang suami. Bahkan ia menyundul tangan kokoh tersebut pelan, meminta lebih.

"Ngg..." Soraru nduselin mukanya ke leher Mafu. Ia hembuskan nafasnya secara perlahan ke leher Mafu, sembari menghirup aroma menyegarkan dan manis dari mint dan raspberry di sana.

"Yang, tidur yuk?" Mafu senyum sambil ngusap-ngusap kepala Soraru pelan.

"Mm..." Soraru nangguk sambil meluk Mafu tambah erat. Soraru ngeliat Mafu perlahan, trus ngumpet dan ndusel di lehernya Mafu.

Duh, yaolohhhh... Mafu ngebatin, pengen nyerang tapi Sorarunya udah isi hueheue.

Mafu membaringkan mereka di kasur, sembari memeluk Soraru perlahan. Dilihatnya manik biru safir milik sang istri perlahan.

"Mm... Mas..."

Mafu ngeblush. Ga pernah selama ini Soraru manggil dia Mas hehehe.

Mafu cuman senyum, kemudian belai-belai Soraru lagi sampe istrinya tidur. Gak lama, terdengar suara dengkuran pelan dari sang kesayangan.

"Mimpi indah, dek..." ujar Mafu sembari menarik selimut, menutupi tubuh mereka dan menutup matanya perlahan.

○●○

AAAAAAAA KU KEMBALEEEE maaf diriku lama update gayssss puasa soalnyaaa :""v. Ah iya, selamat hari raya Idul Fitri untuk yang merayakann! Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin semuaaa!!

●Schwartz●

♡ Mon Amour ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang