Warning: R18! Kalo ndak kuat bacanya ngak dibaca gapapa hueheuheue~
Selamat membaca!
○●○
"Soraru-san!"
BRAK BRAK BRAK
"Sabar Mafu buset!"
Pintu kamar mandi dibuka perlahan, cemberut ketika melihat ke arah sang Albino. "Ngapain sih sampe gedor-gedor segala?" Soraru sedikit membentak sembari menutupi tubuhnya.
Bukannya berbalik, Mafu malah menunggingkan seringainya. Ia perlahan semakin membuka pintu kamar mandi dan menguncinya kembali setelah ia berada di dalam kamar mandi— bersama Soraru.
"H-hei apa yang kau- hng!"
"Membuatmu melunasi utangmu yang kemarin..."
Soraru membelalak ketika Mafu mencium tengkuknya lembut, memutarkan lidahnya dan membuat tanda di sana.
Ia tak bisa bergerak, cengkeraman Mafu terlalu kuat untuknya. Perlahan, Mafu menggerakkan tangannya untuk meraba-raba tubuh mulus Soraru.
"Mmh... Mafuu-"
Soraru melengkungkan punggungnya ketika Mafu meremas dadanya. Tak lupa juga Mafu memuntir dua tonjolan pink mungil dengan ibu jari dan telunjuknya, membuat istrinya memejamkan matanya sembari menahan desahannya.
Perlahan, Mafu mengecup dan menandai leher jenjang istrinya. Sambil mengubah posisi, ia langsung menyerbu bibir ranum Soraru dan menariknya ke dalam ciuman panas.
Lidah saling beradu, berebut siapa yang menjadi dominan dan siapa yang didominasi. Saliva saling bertaut, bercampur menjadi satu dalam rongga kenikmatan.
Soraru terpaksa mengakhiri ciuman mereka. Dirinya hampir saja kehabisan nafas.
Belum lima menit, Mafu sudah kembali menyerang Soraru. Kali ini di bagian leher. Dengan cekatan, ia mencium dan menandai leher mulus sang istri hingga tanda-tanda tersebut memerah.
Soraru mulai kehilangan kendali. Ia hanya melebarkan kakinya, memeluk Mafu erat sembari menyandarkan punggungnya ke tembok.
"Yang, boleh langsung masuk, kan?" Pinta Mafu sembari membuka celananya, mengeluarkan barangnya dan mengelus-elus batangnya perlahan.
Soraru menelan ludah, melirik ke arah benda tegak 10.5 inchi tersebut. Uratnya terlihat mengeras dan di ujungnya sudah terlihat sedikit cairan.
Pasti enak bila langsung masuk ke dalam. Pikir Soraru.
Tanpa pikir panjang, Soraru mengangguk. Atas izin istrinya itu, Mafu perlahan memasukkan penisnya ke dalam lubang hangat Soraru.
"Khh..."
Satu desisan lolos ketika ia merasakan miliknya diselimuti oleh lapisan daging yang hangat dan basah. Belum lagi sempitnya lubang Soraru yang dapat seketika menjepit miliknya padahal baru saja dimasuki.
"Hnghh..." Soraru melenguh, hampir mendelikkan matanya ketika rectumnya terisi penuh oleh penis Mafu. Ia dapat merasakan kedutan manja dari milik Mafu di dalamnya, meminta lebih untuk dijepit.
Perlahan, Mafu menggerakkan pinggulnya, memanjakan setiap senti dari rectum Soraru dan memastikan untuk membuatnya merasa nikmat.
"Hahh! Mafuu- ahn..."
Soraru mencakar punggung suaminya ketika titik kenikmatannya dikenai dengan sengaja. Mafu menjilat bibirnya, menghantam barangnya ke titik tersebut berulangkali.
Namun, Soraru belum puas. Ia ingin Mafu menusuknya lebih dalam lagi.
"Hyaah!"
Soraru membelalakkan matanya ketika ujung milik Mafu menyentuh perutnya. Matanya berkunang-kunang ketika titik kenikmatannya yang kedua dihantam berkali-kali oleh penis Mafu.
"Mafuu- hiiy! Aah... enakk- ahh ahn! Hoohh!!" Soraru mendelikkan kedua bola matanya ke belakang, tubuhnya bergetar hebat dan ia meracau tak karuan.
"Soraru, kau cantik sekali..." Ucap Mafu sembari menyeringai. Wajah berantakan Soraru merupakan yang terbaik baginya.
"Ahh! Mafuu! Aku- aku ingin!!" Soraru keluar dan mengotori tubuh Mafu dan lantai kamar mandi.
"Aku juga!"
Giliran Mafu yang keluar. Cairan putihnya memenuhi lubang Soraru. Sang istri mengejangkan tubuhnya, mendongakkan kepalanya ke belakang, menikmati cairan panas yang disemprotkan ke dalam lubangnya.
"Dengan begini, utangmu lunas, Sayang..." Bisik Mafu sembari tersenyum. Perlahan, ia mengeluarkan barangnya dan membuat cairan yang tersisa menetes sedikit ke lantai.
"Mm... Fuu..."
Mafu terkekeh melihat Soraru yang kelelahan, kemudian membersihkan tubuh mereka dan membawa istrinya ke kamar tidur, membaringkannya perlahan.
Soraru mengelus-elus kepalanya ke dada Mafu, dan tak lama terlelap. Ia mendengkur pelan ketika Mafu mengelus rambutnya perlahan.
"Mimpi indah, Soraru-chan..."
Dengan satu kecupan singkat, Mafu perlahan memejamkan kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ Mon Amour ♡
RomanceApa jadinya kalo Mafumafu dan Soraru menikah? Yang satu rame kayak pasar dan yang satu tsundere pangkat tiga. Bagaimana keseruan rumah tangga mereka? Intip terus di sini! Married!AU MafuSora, boyxboy, Mpreg! Saksikanlah kelucknutan saya di siniiii...