Mafu terbaring lelah di sofa, menatap ke arah langit-langit sembari menggumamkan sebuah lagu, masih lelah setelah acara jalan-jalan dadakan kemaren.
Sementara Soraru udah seger banget, mukanya keliatan cerah banget. Ya gimana ga seger, ini itu dibeliin Mafu huehehehe.
Dia yang bikin gue cemburu, gue yang traktir. Gimana dah... Batin Mafu rada nggak ikhlas, sambil cemberut-cemberut gitu.
Sementara Soraru— dia kegirangan banget abis dibeliin ini itu sama kangmasnya. Kemudian ia melangkah ke arah Mafu yang lagi leha-leha di sofa.
"Mafuu~" panggilnya sambil senyum-senyum.
"Kenapa, Soraru-san?" Mafu hanya memasang senyum, padahal perasaannya campur aduk, antara cemburu sama cowoknya Amatsuki, dia yang traktir Soraru yang kebangetan banyaknya, dan ia juga yang harus membawakan tas belanja Soraru.
Intinya, jalan-jalan mereka itu ndak nyelesain masalah, malah nambah banyak lagi gitu.
"Nggaa..." Jawab Soraru sembari senyam-senyum tanpa dosa. Yeuh, yang gini-gini nih yang Mafu rada gedek. Dia nggak terlalu suka kalo Soraru ditanya sama dia, jawabannya cuman, "ngga" ato "terserah" di waktu yang kurang tepat, ya contohnya gini.
"Hee... Ya udah kalo gitu." Mafu cuman senyum, terus nutup mata, nyoba buat tidur.
Soraru merasa ada yang salah dari Mafu. Ia menatap ke arah Mafu yang sekarang tengah membelakanginya. Ia diam, menundukkan wajahnya ketika ia menyadari kesalahannya.
Aku malah memperburuk keadaan, ya...
Ia menggigit bibirnya, merasa bersalah dan tidak berani berbicara kepada Mafu saat itu juga.
Namun ia menarik-narik lengan kaos Mafu, mencoba membangunkannya. Mafu membuka kedua matanya, menatap netra delphinium milik Soraru.
"Um... Aku ingin memasak sekarang. Kamu mau sesuatu, nggak?" Tanya Soraru sembari membelai pucuk albino Mafu.
Mafu hanya menatap Soraru datar, kemudian mengangguk. "Pasta." Ujarnya singkat.
Soraru mengangguk, kemudian perlahan melangkah ke dapur dan menyiapkan bahan-bahan yang ia perlukan.
Eh?
Tiba-tiba ia merasakan nafas seseorang di tengkuknya, kemudian ia langsung menoleh ke belakang sambil melayangkan sebuah penggorengan.
"Aduh!"
"E-ah? Loh? Mafu? S-sori ga liat!" Soraru kemudian mengecek tangan Mafu yang kena gampar penggorengan tadi. Untung tangannya, bukan muka.
Mafu menghela nafas, mengangguk kemudian mengambil sebungkus teh dan sekotak susu dari kulkas.
Duuh, lu kenapa sih, Sor? Batin Soraru agak panik sembari memasak. Diam-diam, ia melirik ke arah Mafu yang sedang menyeduh teh.
Ia mematikan kompornya ketika masakannya sudah siap untuk disajikan, kemudian memeluk sang suami perlahan.
"Makanannya sudah siap. Kau mau makan sekarang?" Tanya Soraru yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Mafu.
Seperti inikah ketika Mafu menghadapi dirinya? Batin Soraru sedikit resah.
Ia duduk di samping Mafu yang mulai menyantap hidangannya. Mereka berdua terdiam, menghabiskan makanan masing-masing.
Soraru tak tahan lagi. Ia tiba-tiba bangkit dari duduknya kemudian menangkupkan tangannya di kedua pipi Mafu.
"Dengarkan aku!" Titahnya sembari menatap lurus ke arah iris phoenix milik pemuda di depannya, dan ia dapat melihat sorot kemarahan dan sakit hati di sana.
"Aku... Minta maaf. Aku tau, aku telah membuatmu cemburu dengan mengatakan bahwa pacarnya Amatsuki-kun lebih baik. Lalu aku mengajakmu jalan-jalan tapi aku juga yang malah memintamu belanja barang yang kumau..." Soraru mulai menitikkan air matanya.
Waduh
"Maaf... Aku telah menyakitimu. Aku bukanlah istri yang baik. Aku—"
Kata-kata Soraru terpotong oleh sebuah kecupan lembut di bibirnya. Wajahnya memanas, kemudian ia memejamkan matanya perlahan, membiarkan Mafu memperdalam ciuman mereka.
Beberapa saat kemudian, setelah mereka mengakhiri ciuman itu, Soraru menatap Mafu dengan rasa bersalah.
"Tak apa, Soraru-san..." Ujar Mafu sambil tersenyum. Soraru menatap manik merah itu perlahan sembari mengatur nafas. Ia tak mengatakan sepatah katapun.
Kau yakin?
Mengerti maksud pandangan Soraru, Mafu mengangguk. Ia membelai pucuk raven Soraru lembut. "Terima kasih atas makanannya, Soraru-san..."
Soraru mengangguk, kemudian memeluk Mafu erat, duduk di atas pangkuan Mafu dan menghirup aroma mint khas Mafu.
Keduanya saling memeluk satu sama lain, membagi kehangatan masing-masing sebelum akhirnya melangkah ke alam mimpi masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ Mon Amour ♡
RomanceApa jadinya kalo Mafumafu dan Soraru menikah? Yang satu rame kayak pasar dan yang satu tsundere pangkat tiga. Bagaimana keseruan rumah tangga mereka? Intip terus di sini! Married!AU MafuSora, boyxboy, Mpreg! Saksikanlah kelucknutan saya di siniiii...