Chapter 10

61 32 11
                                    

   Tidak terasa setelah lama bersekolah, ini saatnya siswa-siswi SMA Jayawijaya ujian tengah semester untuk menguji kemampuan mereka selama 3 bulan belakangan.

   Yang Zena suka dari ujian adalah pulang lebih awal. Dia bisa tidur siang untuk menghilangkan beban pikirannya. Saat ujian ruangan yang mereka gunakan bukanlah kelas mereka biasanya.

   Setiap hari 2 mata pelajaran yang diujiankan. Gadis mungil itu giat sekali belajar dia tidak ingin hasilnya nanti mengecewakan. Masalah hati untuk saat ini tidak Zena pikirkan. Dia ingin fokus.

   Tet...tet....tet...
Bel tanda ujian telah berakhir, inilah saatnya siswa-siswi SMA Jayawijaya pulang kerumah masing-masing. Tapi tidak semua siswa langsung pulang ada yang memilih nongkrong dikantin terlebih dahulu. Lain halnya dengan Zena dia memilih pulang.

   Sesampai dirumah Zena membanting tubuhnya diatas tempat tidur kesayangannya. Ketika itu Zena langsung dikejutkan oleh bunyi handphonenya menandakan ada pesan baru masuk.

089657606205 : Anak sd

Zena : Siapa?

089657606205 : Kakak kelas

Zena : Nama?

089657606205 : Veno

   Veno? Zena tidak mengenal kakak kelasnya yang bernama Veno. Zena masa bodoh, dia jugo tidak mengenal Veno. Tapi entah mengapa Zena malah menyimpan nomor Veno.

   Besok ujian sastra indonesia membuat gadis mung itu untuk giat belajar karena ia takut nilainya turun. Ketika sudah bosan membolak balikan lembaran kertas pada buku paketnya. Dia langsung mengecek benda tipis kesayangannya dan ternyata sudah ada chat dari Veno.

Veno : Kamu belajar ya Zena?

Zena : Iya

                        ****

   Pagi yang cerah matahari pagi tampak muncul dari ufuk timur menyinari cahayanya untuk bumi. Zena segera bangkit dari tempat tidurnya langsung bergegas ke kamar mandi.

   Hari ini adalah hari kedua siswa-siswi SMA Jayawijaya melaksanakan ujian. Sesampainya Zena didepan kelas ia langsung mencari Michika. Ketika matanya sibuk mencari ada seseorang yang menepul pundaknya.

" Hei " sapa Kiza seraya menepuk punggung mungil Zena.

"Lo ngagetin gue za, untung aja jantung gue gak copot" kesal Zena

"Siapa tahu dengan kaget tinggi badan lo bisa nambah" Kiza terkekeh

"Kalo bisa gue perintahin tiap hari lo untk ngagetin gue" jawab Zena

   Rasanya Zena ingin bertanya perihal Veno kepada Kiza, siap tahu Kiza mengenal Veno. Tapi dia urungkan niatnya, kenapa juga dia harus penasaran sama Veno. Ketika Zena dilanda kebingungan antara ingin bertanya atau tidak kepada Kiza, datanglah Michika.

"Kalian cerita apa sih?" tanya Michika

"Kepo lo" jawab Kiza dengan cengiran khasnya

"Kalian udah belajar?" tanya Zena

"Gue udah tapi cuman sedikit, gue cepet bosan" jujur Kiza

"Kalo gue mah baru belajar. Nih lihat gue baru buka buku" jawab Michika tangannya seraya memegang buku.

   Untuk ujian pertama hari ini adalah biologi, pelajaran yang kurang disukai Zena. Tapi bagaimanapun dia tetap harus bisa mendapat nilai yang terbaik. Walaupun tidak suka harus tetap dijalani.

   Ketika tidak ada yang mereka bicarakan lagi. Akhirnya Zena bertekad untuk bertanya saja kepada Kiza dan Michika.

"Eh eh eh sini deh, gue itu penasaran" kata Zena

"Penasaran sama apa?" tanya Kiza

"Pasti lo penasaran sama pacar baru Rian" tebak Michika

   Zena terdiam mendengar tebakan Michika. Ada benarnya juga yang dikatakan Michika, bahwa dia penasaran dengan pacar baru Rian. Tapi Zena berusaha tidak mengubrisnya lagi.

"Beneran?" kata kiza, matanya melotot seakan mau keluar

"Gak lah ngapain ngurus hidup dia, gak penting"

   Yaa itulah Zena mulut dan hatinya tidak pernah sama. Mulut berkata tidak tapi hati menolak dan berkata iya.

"Lalu apa yang buat lo penasaran?" tanya Michika

"Ayolah cerita Zena" perintah Kiza

   Zena memutuskan untuk cerita karena kedua gadis itu terus mendesaknya maka tidak ada pilihan lain.

"Iya iya gue cerita, kalian diam ya dan harus mendengarkan" kata Zena

   Kedua gadis itu hanya mengangguk tanda mengerti.

"Jadi gini gue itu mau nanya sama lo berdua" ujar Zena

"Nanya apa?"

"Lo berdua kenal gak sih sama kakak kelas yang namanya Veno?"

"Veno?"

   Michika dan Kiza tampak berpikir, mereka tidak pernah mendengar nama itu apa lagi sampai mengenalnya.

"Nggak tu" jawab Kiza

"Emangnya kenapa na?" tanya Michika

"Tadi malam dia chat gue"

"Bilang apa dia?"

"Gak jelas, nanya-nanya aja lagi apa gitu,kan gak penting"

"Hahaha" tawa Michika

"Dapat kenalan baru yaa" ledek Kiza

"Males gue" kesal Zena

   Tanpa mereka sadari bel masuk telah berbunyi dan pengawas ujian telah sampai didepan pintu kelas.

"Ayo masuk cerita aja" tegur pengawas

"Iya pak"







Akhirnya chapter 10 selesai jugaa😊😂

Maafyaa typo bertebaran dimana, masih tahap belajar🙏🙏

Tunggu yaa chapter-chapter berikutnya👉👉

Jangan pernah bosan baca cerita aku:v

Dan jangan lupa vote dan comen👇👇itu sangat berharga bagi aku😇

Your LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang