Hai hai ..
Aku balik lagi nih dan bawa chapter terakhir dari FF ini ..
Dan tolong jangan protes sama ending dari ff ini..
Selamat membaca ^^
-----------------------------------------------------------
“HAN YEMIN!!”
Yomin dan Hyemi berlari mendekati Yemin yang terpental dari sepeda motor miliknya. Mingyu yang mendengar teriakan Yomin pun ikut berlari dan betapa terkejutnya ia melihat sahabatnya tergeletak bersimbah darah.
Helm yang seharusnya terpasang dengan rapi, justru entah terlempar kemana sehingga darah mengalir dari kepalanya.
“Mingyu, tolongin Yemin,” pinta Yomin di sela-sela tangisnya. Tangannya berubah menjadi merah karena darah milik Yemin.
Seohyun, Hansol, Minghao dan Hyunmi berlari mendekati Mingyu dan sama terkejut begitu melihat Yemin telah tergeletak tak sadarkan diri.
“Gyu tunggu apa lagi! Ayo kita bawa dia ke rumah sakit!” titah Hao yang udah bersiap buat bopong Yemin.
“Hansol, tolong lu urus motor Yemin dan yang lainnya. Kalo udah beres, lu tinggal nyusul ke rumah sakit,” lagi-lagi Hao ngasih perintah sama Hansol setelah sebelumnya sama Mingyu.
Sementara itu Seokmin baru ngedeketin kerumunan dan—
“Ye—Yemin!!” serunya begitu ngeliat Yemin yang mau di bopong sama Hao. Seokmin berusaha buat rebut Yemin dari gendongan Hao, tapi Hao lebih dulu ngehindar.
“Mending lu jauh-jauh deh, Seok! Yemin gak butuh cowok kayak lu,” ujar Hao dengan sadisnya.
“Tapi gue kan—“
“APA?! LU MAU BILANG KALO LU ITU PACARNYA?!” suara Hao meninggi. Dia bener-bener kesel sama Seokmin. “Baru berapa menit lalu lu mutusin dia dan sekarang lu ngaku pacarnya?!”
Seokmin cuma diem doang. Apa yang dibilang sama Hao memang benar.
“Mending lu—“
“Hao!” teriakan Mingyu bikin Hao sadar kalo Yemin butuh banget perawatan saat ini.
Tanpa memerdulikan Seokmin yang juga ikut ke dalam mobil, mereka pergi ke rumah sakit dengan terburu-buru. Nyawa Yemin lagi jadi taruhan antara hidup dan mati.
“Yemin, gue mohon buka mata lu,” ujar Seokmin sambil genggam tangan Yemin.
Setibanya di rumah sakit, mereka buru-buru bawa Yemin ke UGD biar cepet ditanganin sama dokternya. Yomin udah nangis dipelukan Mingyu, begitu juga dengan Hyemi dan Hyunmi yang nangis dipelukan pacar masing-masing.
Lalu gimana sama Seokmin? Dia cuma ngeliatin pintu UGD berharap dokter bakal keluar dan bawa kabar baik.
Tak lama berselang dokter keluar dengan raut wajah yang gak bisa ditebak.
"Apa kalian keluarganya?" tanya sang dokter.
"Kami temannya, dok," jawab Mingyu.
"Lalu dimana keluarga pasien? Kami membutuhkan persetujuan mereka untuk melakukan operasi," jelas si dokter.
"Apa? Operasi dok?!" tanya Hao.
Dokter tersebut mengangguk. "Benar, ada gumpalan darah di kepalanya yang harus segera di keluarkan jika tidak maka akan menyebabkan hal yang fatal bagi pasien."
Penjelasan dokter membuat Yomin histeris. Ia tak bisa membayangkan bagaimana Yemin akan dioperasi.
"Hao, lu udah coba hubungin abangnya Yemin?" tanya Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer In Seoul
Storie breviKetika gue yang notabene-nya murid pindahan di paksa jadi pacar pangeran sekolah dengan alasan "Lo aman kalo sama gue". Tapi gak taunya gue malah makin menderita setelah jadi pacar paksaan si pangeran sekolah. Akankah penderitaan gue segera berhenti...