⚘⚘⚘⚘⚘
.
.
.
"Karin ayo lah! aku harus menemui istriku"ujar aldo."Aldo! cukup yah dari tadi kamu tuh bilang kayak gitu berkali-kali tau nggak, ngerti'in aku lah, kapan lagi kita kayak gini"marah karin.
"Cukup Karin, setiap apapun aku slalu menurutimu tapi kali ini tidak, saat ini istriku sedang menunggu kehadiranku, jadi kau mau ikut pulang atau tidak terserah aku akan pergi"ujar aldo lansung bergegas dari sana.
Karin melihat jam yang melingkar indah ditanganya, jam itu menunjukkan pukul 13:00 dan sangat diyakini kalau acara wisudah sudah usai sejak tadi, oleh karna itu karin membiarkan aldo pergi
Memang, memang tujuan karin mengajak aldo pergi pada kali ini, hanya agar aldo tak bisa hadir dalam acara wisuda yang diikuti zahra. Karin hanya ingin membuat rasa kecewa dihati zahra.
"Gua yakin zahrah pasti bakal nangis sekarang"tawa karin.
⚘⚘⚘⚘⚘
Aldo saat ini melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, untuk menyusul zahrah di sekolahanya.
Sampai disana aldo segera masuk kedalam sekolahan itu dengan langkah seribunya, akan tetapi sia-sia saja, tiada orang sama sekali di dalam sekolah, melainkan acaranya sudah selesai sejak tadiAldo mengusap wajahnya kasar, dan mulai pergi dari sana menuju ke rumahnya,
Sesampai dirumah aldo pun lansung mencari di mana keberada'an zahra, segala ruangan sudah ia lalui namun ia masih belum menemukan sosok itu, dan yang terahir di taman belakang semoga saja aldo bisa menemukan zahrah disana, namun sampai disana aldo masih saja tak dapat menemukan gadis yang tengah ia cari.
"Sayang dimana kamu"frustasi aldo.
Akhirnya pun ia membuka ponselnya dan mulai menghubungi zahra.Panggilanya memang tersambung tapi slalu dirijace oleh zahra, aldo pun sangat yakin kalau zahrah benar-benar kecewa padanya
Tapi aldo pun trs menelvonya, hingga panggilan yang ke sekian kalinya diangkat oleh zahra,"Sayang kamu dimana sih! aku nyariin kamu tapi nggak ada, aku khawatir tau nggak,"ujar aldo.
''Khawatir? Kamu khawatir sama aku?"
"Ia sayang kamu dimana?"
"Knapa kamu nyari aku? Aku penting kah di hidup kamu"
"Sayang kamu ngomong apa sih, jangan gitu lah pleasse maafin aku sayang, trs kamu dimana?"tanya aldo
"Rumah ummi"
Tut..tut..tut...Panggilanya diputuskan oleh zahrah secara sepihak.
Aldo pun sangat merasa bersalah dengan itu,
Ia lansung menuju rumah ummi zahrah.⚘⚘⚘⚘⚘
"Assalamualaikum ummi,"ujar aldo saat sampai dirumah ummi zahra, sambil mencium punggung tangan ummi.
"Waalaikumsalam, eh nak aldo masuk nak"jawab ummi ramah.
"Ummi zahrahnya ada kan?"tanya aldo.
"Iyah nak dikamar, tadi katanya udah bilang sama kamu nak,"ujar umminya"apa memang sudah bilang"
"Ah iyh ummi zahrah sudah pamit tadi,"jawab aldo yang tentunya berbohong"saya masuk dulu yah ummi"
"Oh, iyah nak masuk saja"
Aldo pun beranjak dari ruangan itu, menuju ke kamar yang ditempati zahra.
Setelah sampai dikamar zahra. Aldo melihat seorang gadis yang duduk diatas ranjang sambil membelakanginya. Yang ia pastikan itu adalah zahra.
Aldo mulai beranjak mendekati gadis itu, ia juga duduk di samping ranjang
"Sayang! Aku minta ma"belum sampai aldo menyelesaikan bicaranya, sudah dipotong oleh zahra.
"Bapak nganggap aku apa sih sebenarnya?"tanya zahra dengan wajah yang masih menatap kedepan tanpa melirik kearah aldo sedikitpun.dan anehnya lagi zahrah menyebutnya kembali dengan sebutan 'bapak'
"Zahrah apa maksud kam"
"Jawab pertanyaanku"
"Tapi kenapa sayy"
"Jawab pertanyaan aku dulu pak"bentak zahrah sambil menghadap aldo dengan mata yang berkaca-kaca
Yah memang hukumnya membentak suami itu dilarang, tapi mau bagaimana lagi zahrah sudah muak dengan kenyataan ini.
"Saya? Tentu saja saya menganggap kamu adalah istri saya rah"ujar aldo yang merai tangan zahra. Namun ditepis oleh sang pemilik
"Istri? Hhh mungkin hanya statusnya saja istri, tapi istri sesungguhnya adalah karin, benar kan"kata-kata yang terlontar dari mulut zahrah membuat aldo terlihat sangat kaget, knapa dia bisa tau kalau aldo kluar bersama karin??
"Maafkan saya zahrah saya tak bermaksud un"
"Saya memang bodoh pak! Knapa?? Karna saya mau saja memaafkan orang yang slalu menyakitiku, tapi sangat sulit apabila aku pernah meminta maaf padanya, aku tau dia sangat penting bagi bapak. Hingga bapak tak bisa meluangkan sedikit waktu untuk hadir saat itu! Sebegitu pentingnya jalan berdua denganya, dan ntah knapa disini aku rasanya seperti bukan istri bapak, kenapa?? Karna yang bapak prioritaskan adalah karin, bukanya saya egois dengan sikap saya, saya tau pak kalau bapak dan karin adalah teman dekat. Dan bapak juga pernah mencintainya, jadi wajar saja aku memiliki kecemburuan itu karna aku adalah istri bapak, apa bapak pernah memikirkan perasaanku ketika bapak dekat dengan karin?? Tak pernah kan, bapak slalu saja menyepelehkanya dan anehnya juga aku trs memendam sakitnya..hmmm aku memang bodoh benar-benar bodoh"ujar zahra lalu menangis.
Saat aldo melihat kalau zahrah menangis ia lansung memeluk gadis itu dengan sangat eratnya.
"Sayang maafkan aku sayang bukan aku bermaksud seperti itu, baiklah luapkan saja amarahmu padaku jika perlu pukuli aku, tapi jangan menangis seperti ini sayang aku mohon"ujar aldo yang benar-benar merasa bersalah.
"Bapak pernah bilang, kalau bapak akan menjauhinya kan! Bapak sudah berjanji padaku, tapi knapa bapak malah semakin erat denganya, dan itu sangat membuktikan kalau bapak masih sayang padanya, saya kecewa pak benar-beanar kecewa"ujar zahrah yang menangis di dekapan aldo.
"Maaf sayang maaf"
"Aku nggak ada maksud buat ngecewain kamu"
"Aku sayang sama kamu"Namun zahrah pergi kluar begitu saja meninggalkan aldo sendirian dengan rasa bersalahnya.
Sebelumnya author minta maaf banget yah!! kalo misalnya ceritanya gak sesuai sama keinginan para pembaca🙏🙏
Karna author sendiri nggak tau gimana kesuka'an kalian?? Jadi kalo kalian mau usul buat ceritanya ntah apa aja??comen yah....insyaa Allah author akan ganti sesuai usul dari kalian😊😊
Trs jangan lupa vote🌟🌟🌟
@asnifa_adm
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Impian
Spiritual__Mawardah sania azzahra__ Aku adalah wanita biasa yang dijodohkan orang tuaku dengan guruku sendiri, Aku tak tau kalau dibalik pernikahanku dan ini akan terjadi hal yang buruk menimpahku, dan rumah tanggaku Semua usaha sudah aku lakukan hanya untuk...