Dancing Queen 💃

67 0 0
                                    

“SEKALI LAGI! Kamu bodoh atau apa? Gerakkan pinggulmu seperti ini, bukan seperti itu!  Ayo ulang sekali lagi!” lagi-lagi dia berteriak tepat di sebelah telingaku. Tidakkah dia sadar, aku tidak cocok untuk berdansa klasik seperti ini. Tidak, tidak ini bukan style-ku. Jika ibuku tidak mengikutkan aku dalam les berdansa waltz ini, aku pasti sudah  ikut berkompetisi bersama teman satu grup ku dalam kompetisi menari hip hop. Badanku dibuat untuk bergerak dengan cepat dan kuat, gerakan lamban dan lemah ini sangat amat membuatku frustrasi. Huh, aku tidak sabar untuk pulang, setidaknya di dalam kamar kedap suaraku aku dapat berlatih tarian yang aku ciptakan sendiri. Namun sepertinya, ini akan lama.

Sama sekali tidak terasa lelah di badan, tarian waltz hanya dibuat untuk orang-orang lemah dan lamban yang tidak ingin merasa lelah. Namun hip hop berbeda, aliran tari ini dibuat untuk menyehatkan badan, semakin lelah maka kamu tahu semakin besar efeknya untuk kesehatan badan. Ditambah lagi, gaun adalah pakaian yang wajib harus kudu dipakai saat kau menari waltz, rasanya ingin aku robek gaun putih itu setiap kali harus memakainya 10 menit sebelum les dimulai.

Entah apa yang ada di pikiran ibu, sampai bisa-bisanya dia mengikutkanku dalam les menari waltz??! Memang benar aku dapat bergerak cepat dengan kakiku, dan pada waktu itu aku sedang mencoba trik baruku di lapangan saat ibuku meliatku dan berkata ‘wah, ternyata kamu dapat bermain cepat dengan kakimu! Bagaimana kalau kamu mendaftar les menari waltz saja?’ saat itu, meledaklah berbagai macam petasan kata-kata umpatan di dalam pikiranku. Yang benar saja, saat itu aku juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti audisi grup hip hop paling bergengsi di sekolahku, dan tentu saja harinya bersamaan dengan hari les tarian sialan itu. Kau bilang, mengapa aku tidak menolak tawaran ibuku saja? Oh, sayang itu bukan tawaran, kalimat itu adalah kalimat suruhan, yang berarti mau atau tidak aku harus ikut kemauan ibuku.

MIKROKOSMOS - Kumpulan PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang