"Nad... Apakah kencan hari ini menyenangkan?" Ujar seorang pria kepada teman kencannya.
"Tentu saja menyenangkan!! Hari ini kau tidak hanya membelikanku kue favoritku namun kita juga akhirnya memiliki foto-foto lucu" wanita bernama Nadia itu pun langsung melihatkan sejumlah foto polaroid yang mereka berdua ambil bersama di taman saat kencan tadi.
"Aku lega kau menyukai kencan kita hari ini" ujar pria itu sambil tersenyum lebar "Setidaknya kau dapat selalu mengingat kencan ini jika aku-"
"Hei, tuan! Jangan kau berbicara seperti itu. Aku tahu kemana arah pembicaraanmu" sang wanita, Nadia, meninggikan nada bicaranya seraya menunjuk-nunjuk pria itu dengan telunjuk kanannya.
"Nad, tapi kau tahu kan kondisiku yang sudah begi-"
"Ssssst" Nadia memotong kata-kata teman kencannya itu, "aku tidak ingin mendengar lagi tentang itu"
"Tapi Nad-" lagi-lagi pembicaraan pria itu dipotong.
"Tidak ada tapi-tapi an" ujar Nadia sedikit ketus.
"Kau harus bisa menerimanya, Nad!" Pria itu ikut meninggikan nada bicaranya karena sedikit kesal karena sikap teman kencannya yang seperti tidak mengacuhkan kondisinya.
"Karena... Kau harus-" pria itu terdiam sebentar "ah pokoknya kau harus..."
"Harus apa?" Tanya Nadia singkat, jelas, dan padat.
"Pokoknya dengar dan ingat ini" jawab pria itu, "hiduplah selamanya untukku yang tidak bisa hidup selamanya denganmu" ujarnya seraya menyampirkan rambut Nadia di belakang telinganya.
"Itu saja pesanku untukkmu" lanjut pria itu.
Dan berakhirlah kisah di antara dua insan itu. Setidaknya memori akan kencan terbaik dalam hidup mereka tetap tersimpan selamanya dalam bentuk foto polaroid.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIKROKOSMOS - Kumpulan Prolog
Historia CortaKumpulan kepingan-kepingan alur singkat yang tidak akan pernah menjadi utuh. Dapat berupa prolog, puisi, alur singkat, dan sebagainya :) Selamat membaca!! ^^