Tiga 🌱

39 5 0
                                    

"Jes?"

Panggil seseorang yang kini tengah ada di samping Jessika. Namun sang empunya masih asik menghabiskan waktu berduaan dengan benda pipih yang ada di genggamannya tersebut tanpa menggubris seseorang yang memanggilnya.

"Jessika,gue mau ngomong sama lo,dengerin dulu" Kata orang tersebut.

"Jessika dengerin gue napa sih?" Gerutunya.

"Jes?"

"Jessika?"

"Jessika Ayudia Maharani!" Panggilnya lagi dengan suara yang mulai meninggi.

Tanpa basa basi orang tersebut mengambil benda pipih yang sejak tadi membuatnya merasa diduakan oleh Jessika. Sontak Jessika dibuat terkejut bukan main, dan segera menoleh kepada lawan bicaranya.

"Mau apa sih Ray? Ini gue lagi stalker doinya temen gue nih" Balasnya.

"Mau gue apa?Lo jadi pacar gue" Kata Rayhan dengan memincingkan sebelah matanya.

"Ya ampun Ray,sampai kapan lo harus bilang kayak gitu?" Tanya Jessika.

"Sampai lo mau jadi pacar gue" Jawabnya tertawa puas.

"Rayhan,harus berapa kali gue bilang kalo gue itu nggak suka sama lo,gue itu udah nganggep lo kayak Abang gue sendiri" Kata Jessika menatap Rayhan dingin.

"Mau sampai kapan sih Jes,lo harus sembunyi dari perasaan lo sendiri? Inget Jes,lo itu sekarang mantan pacarnya Marcel,lo tau kalo Marcel sekarang masih pacarnya Hana. Gue tau kalau lo itu masih cinta bahkan sangat cinta kepada Marcel dan lo itu terlalu takut untuk memulai lagi. Come on Jes,hidup nggak selalu tentang Masa Lalu tapi juga tentang masa sekarang dan Masa depan Jes."

Kini Jessika hanya bisa diam membisu,tanpa tau harus menjawab apalagi. Yang dibicarakan Rayhan ada benarnya juga,Marcel dan Hana benar benar perfect couple. Tiba-tiba Jessika teringat pesan yang Marcel kirimkan kepadanya tadi malam. Pasalnya malam ini Marcel akan menjemputnya dan mengajaknya ke cafe.

"Udah ah nggak usah bahas Marcel sama Hana,sini balikin hape gue " Pinta Jessika memelas dan memasang puppy eyesnya.

Dan inilah kelemahan Rayhan ketika ia harus dihadapkan dengan wajah memelas dan puppy eyes milik Jessika,hal itulah yang membuat Rayhan tidak bisa menolak permintaan Jessika apapun itu. Bagi Rayhan lebih baik dia dihadapkan dengan 100 soal matematika daripada makhluk yang bernapas dengan paru-paru bernama Jessika Ayudia Maharani.

"Yaudah iyaa.. nih gue balikin seneng kan lo, gara gara dia nih gue sama soal matematika ini jadi di cuekin sama lo,gue sumpahin bentar lagi hape lo rusak" Ucap Rayhan menyumpahi ponsel Jessika

"Jangan dong Ray,ini kan hape gue satu-satunya,kalau rusak terus gue pake apa dong?" Ucapnya cemberut.

"Salah sendiri fotonya mantan masih disimpan di gallery,mana banyak lagi" balas Rayhan acuh tak acuh.

"Tau ahh Rayhan nyebelin"

Tanpa sadar,Waktu yang seharusnya Jessika gunakan untuk les kepada Rayhan sudah berkurang 30 menit sisa 1 jam lagi dia harus berguru dengan sahabat abangnya sendiri yang notaben teman satu kelasnya Jessika sewaktu masih di bangku SMP.

"Ray?" Panggil Jessika.

"Apa?" Jawabnya.

"Gue boleh ijin nggak,sehari aja buat nggak usah ada les?" Ucap Jessika menunduk tanpa mau menatap lawan bicaranya.

"Kalo gue sih enjoy aja,tapi nanti kalo abang lo marah gimana? Gara gara lo nggak les?."

"Itu nanti biar gue yang bilang ke Bang Aron"

SekarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang