Episode-03

2.5K 341 64
                                    

"Kita batalkan acara hari ini, tunda dua sampai tiga hari lagi." ujar Hongjoong pada Seonghwa.

"Ada apa dengan Wooyoung? Kenapa dia seperti itu lagi? Mingi, apa yang terjadi?" tanya Seonghwa pada Mingi yang hanya terdiam dengan wajah coolnya itu. "Aku bertanya padamu!" Seonghwa mulai membentak.

"Aku akan menjawab, bersabarlah." sahut Mingi dengan gaya coolnya. "Jadi, ini karena gadis bodoh itu." lanjutnya menjawab.

"Gadis bodoh siapa yang kau maksud?" Hongjoong bertanya.

"Office girl pribadiku." jawab Seonghwa cepat.

"Dia pergi meninggalkan perusahaan hanya karena gadis miskin itu?" Jongho tak percaya. "kenapa Wooyoung bisa sebuta itu?"

"Sudahlah, biarkan saja dia. Apa kalian lupa dengan masa lalunya?" ucap Mingi yang sangat memahami temannya itu, Wooyoung.

"Jadi, Wooyoung?" Seonghwa berpikir sejenak.

"Yq, aku harap kalian memahami itu." jawab Mingi. "Dan jangan sampai San tau tentang keadaan Wooyoung, jika San bertanya bilang saja Wooyoung sakit."

Dan tak lama setelah itu, seseorang masuk ke dalam ruangan besar yang dibuat khusus untuk pertemuan mereka semua, Choi San.

San masuk dengan wajah dinginnya dan dengan gayanya yang memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya. "Ada apa? Kenapa wajah kalian tegang seperti itu?" tanya San setelah terduduk di kursinya.

"Tegang? Ah! Tidak." sahut Seonghwa.

"Undur acara hari ini." San tiba-tiba meminta untuk mengundur acara pertemuan besar hari ini. Sontak Seonghwa, Hongjoong, Mingi dan Jongho pun membulatkan matanya.

"Kenapa?" San dingin.

"Tidak, aku hanya terkejut saja, kenapa kau mengundur acara hari ini?"tanya Seonghwa.

"Aku tidak ingin terlalu terburu-buru. Lagi pula, kau juga belum mengumpulkan semua datanya." San mulai menatap Seonghwa tajam.

"Mungkin dua hari. Iya, dua hari lagi semua datanya akan terkumpul."

"Secepatnya."

"Aku akan menyuruh sekretaris ku."

***

Keesokan harinya, Fara tidak masuk berkerja. Semenjak kejadian itu, Fara mengurung dirinya dikamar dan dia hanya berbaring di tempat tidurnya dengan terus memeluk boneka beruang besar pemberian dari Ayahnya.

"Kak!!!" teriak Jessie. "Kak!! Keluarlah!! Kau ingin mati kelaparan?!!" lanjutnya.

Fara mendengarnya namun Fara tetap diam dan tak ingin bangkit dari tempat tidurnya.

"Kakak!!! Kau ingin Ibu mati?!! Kau lihat Ibu!! Ibu!! Jangan seperti itu!! Ibu kau bisa mati!!"

Sontak Fara bangkit dari tempat tidurnya dengan membuang bonekanya ke segala arah dan berlari keluar kamar. "Ada apa?!!!" teriak Fara. Dan,

Ibunya tersenyum lebar terduduk di meja makan dengan Jessie adiknya yang saat ini sedang menjulur-julurkan lidahnya pada dirinya.

"Kau!!" bentak Fara seraya memukul kepala Jessie.

"Ahh!! Sakit bodoh!!" pekik Jessie kesakitan.

"Sudah! Fara, duduk! Dan kau harus makan sekarang! Kenapa kau tidak makan dari tadi malam?" tanya Ibu Geum. "Kau suka sakit? Kau pikir sakit itu murah? Biaya rumah sakit sangatlah mahal!"

"Iya maafkan aku, aku akan makan." jawab Fara lirih yang kemudian terduduk di kursi meja makan.

Saat acara makan mereka berlangsung, tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi dan baru beberapa suap saja, Farapun bangkit dari duduknya. "Biar aku saja yang membuka pintunya." kemudian Fara berjalan untuk membuka pintu rumahnya. Fara terkejut saat mengetahui siapa seseorang yang telah datang ke rumahnya.

[✔]❝GOING CRAZY❞ - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang