"Kakak....."ucapku lirih pada Kak Taehyung yang tengah asyik menonton anime terbaru pemberian sosok yang 4 hari lalu mengejarku.
"Hm? Kenapa?"tanya Kak Taehyung dengan pandangan yang masih tak teralihkan dari laptop Mama.
"Mia mau makan snack!"
"Memangnya dilaci dapur tidak ada?"
Aku menggeleng pelan.
"Kalau begitu, beli saja."ucap Kak Taehyung dengan santainya.
"Mia tidak punya uang."
"Aku juga tidak punya uang."
"Bohong!!"
"Tidak, aku tidak bohong!! Akukan bukan pembohong, Mama juga bilang begitu."
"Huh, kalau bohong nanti masuk neraka, loh."
"Aku memang tidak punya uang, adik sayang. Tapi....... Tadi aku lihat ada uang diatas meja makan......."
"Em...... Itu pasti uang Mama, Mia tidak mau ambil, nanti Mia berarti mencuri, Papa bilang mencuri itu jahat, lalu, Mama juga bilang yang jahat itu akan masuk neraka. Ukhh!! Mia tidak mau~~ Miakan anak baik, Papa dan Mama juga bilang begitu. Tapi, Mia mau snack......"ucapku sambil menjatuhkan kepalaku diatas paha Kakak, lalu, memajukan bibir bawahku.
Kak Taehyungpun mengangguk-angguk,
"Ne,(iya), Mia memang anak baik."ucap Kak Taehyung sambil mengusap-usap kepalaku, "Kalau begitu, Mia pakai saja uangnya untuk beli snack, nanti Kakak yang izin ke Mama, yah?"
Akupun mengangguk bersemangat, lalu, berucap,
"Kalau begitu, Mia akan ke super market dekat rumah dulu, yah, Kak."
"Mia bisa sendiri?"
Akupun mengangguk, dan segera berjalan ke ruang makan, mengambil uang, memakai sepatu boot kesukaanku yang berwarna biru muda, lalu, berjalan ke luar rumah untuk pergi ke super market ujung jalan.
Setelah menghabiskan bermenit-menit lamanya hanya untuk memilih snack, akupun berjalan kembali ke rumah sambil tersenyum senang dengan ke dua tangan memegang kantung belanjaan.
"Hey, boot biru muda!!"
Aku berhenti berjalan dan menoleh ke belakang, itu......
Kak Jungkook.
Dengan pedang kayunya itu.
Aku masih memberanikan diri untuk menatapnya, walau dalam hati rasanya takut sekali hanya untuk menatap matanya. Entah kenapa, rasanya aku takut sekali padanya. Jadi, ku alihkan saja pandanganku ke arah bibirnya yang tengah menyeringai itu.
"Serahkan barang belanjaanmu, atau nyawamu yang akan ku ambil!!"ucapnya sambil menunjuk ke dua kantung snack-ku dengan pedang kayunya.
"Tidak mau!! Ini untukku dan Kak Taehyung!!!"
"Aku tidak peduli, pokoknya serahkan itu!!"ucapnya, lalu, kembali mengejarku, dan akupun berlari. Lagi.
"Huaaaaaaaaa.....!!!!! Mama!!!! Tolong Miaaaaaaa!!!!!"ucapku sambil terus berlari untuk menghindarinya.
Akupun tersenyum senang, dan memperlambat langkahku saat mobil hitam berhenti didepan rumahku.
"Papa..... Papa sudah pulang...."ucapku pelan.
Sosok yang sangat ku sayangi, ku cintai, dan ku rindukan itu baru saja keluar dari mobilnya, lalu, membuka pagar. Baru saja aku mau melanjutkan langkahku, aku merasa ada yang menggenggam tanganku dari belakang, Kak Jungkook.
"Kena kau!!"ucap Kak Jungkook.
"Huuuuaaaaaa!!! Papaaaaaa!!!!"jeritku.
Papapun menoleh, lalu, berjalan ke arah kami. Genggaman Kak Jungkookpun kian melonggar, segeralah aku berlari ke arah Papa, lalu, Papapun menggendongku.
"Hoooo..... ada apa ini?"ucap Papa.
"Itu paman..... Kami sedang bermain kejar-kejaran."
Ha! Dia bohong!!
"Ohh..... Begitu. Lalu, anak muda, sepertinya kau orang baru disini, aku tak pernah melihatmu sebelumnya, siapa namamu?"
"Jeon Jungkook, paman. Senang bertemu denganmu, paman."ucapnya lalu, membungkuk hormat.
"Wah, sopan sekali anak ini. Nah, nama paman adalah Kim Namjoon, senang bertemu denganmu juga, nak. Berteman baiklah dengan Mia, yah, dan tolong lindungi Mia, dia ini anak yang penakut."ucap Papa yang membuatku membulatkan mataku.
Bingo.
Kak Jungkook tersenyum, lalu, berucap,
"Baik, paman."
Berteman baik dengan Kak Jungkook? Dilindungi Kak Jungkook?
TIDAK!!!!!!!!!!
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jungkook[✔]
Fanfiction[COMPLETED][SELESAI] "Mama, Kak Jungkook mengintip kamar Mia lagi." Untuk kesekian kalinya, aku--Mia mengadukan dia--Kakak itu pada Mama, dan untuk kesekian kalinya, Mama menertawakan Mia, lalu, berucap, "Untuk apa juga Jungkook melakukan itu?" Dan...