5.

3.8K 387 24
                                    

Aku menangis tersedu-sedu, masih didalam pelukan Kak Taehyung.

"Sudah, sudah, tidak apa."ucap Kak Tae sambil mengusap-usap punggungku.

"Pokoknya..... Hiks...... Mia mau jepitan Mia kembali......"ucapku masih terisak tangis.

"Tapi, kita tak bisa melawan mereka, mereka itu anak Sekolah Menengah Pertama, Mi. Aku minta maaf, yah, karena aku tak bisa membantumu kali ini."

"Permohonan maaf Mia tolak!!! Hiks....... Ayolah Kak, ambilkan jepit rambut Mia..... Hiks..... Hiks...... Hiks......."

Tadi, sepulang sekolah, diujung jalan ada gang yang cukup kecil, awalnya, aku hanya melewatinya tanpa mempedulikan gang itu sambil menggenggam erat permen lolipop-ku, sampai, salah satu dari mereka menatapku, dan ke tiga Kakak itu secara langsung merebut permenku. Aku menangis, sayang, tak ada orang yang sedang lewat, tak ada yang bisa membantuku, bahkan, aku hanya tetap menangis saat salah satu dari mereka mengambil jepit rambutku juga. Akupun segera berlari menuju rumahku.

Sesampainya didalam rumah, awalnya, aku sudah merasa aman, akupun membuka sepatuku, lalu, meletakkannya dirak sepatu, sampai, aku melihat sandal Papa yang ada disalah satu bagian rak sepatu, mengingatkanku pada Papa.

Jepitan rambut itu dari Papa.

Karena semua itulah sekarang aku tengah mengadu pada Kak Taehyung yang tadinya sedang melihat-lihat isi kulkas. Iya, hanya lihat.

"Sudah Mia, jangan menangis lagi. Nanti kita laporkan pada Mama setelah Mama pulang kerja, yah?"ucap Kak Taehyung.

"Kalau kita laporkan pada Mama setelah Mama pulang kerja, pasti Kakak-kakak itu sudah pergi!! Bagaimana ini, Kak? Jepitan itukan dari Papa!! Mama bilang kita harus menghargai pemberian orang lain, apa lagi bila orang lain itu memberikannya dengan tulus. Pasti Papa memberikannya dengan tuluskan, Kak? Kan, kan, kan?"

"Iya, Papa pasti tulus. Tapi, Kakak tidak bisa membantumu untuk mendapatkan jepit rambut itu kembali."

"Huaaaaaaaaaaa............ Kakak............."

"Permisi!!! Taehyung!!! Main, yuk!!"ucap seseorang dari luar rumah.

Mendengar itu, Kak Taehyungpun melepaskan pelukannya, lalu, membuka pintu rumah, disana, Kakak itu berdiri didepan pagar sambil melambai-lambaikan pedang kayunya pada Kak Taehyung. Aku jadi ingat saat kemarin ia mengatakan hal memyeramkan seolah-olah ingin membunuh-ku, didetik berikutnya, ia malah tertawa mengejek, lalu, mengajakku, untuk menonton Televisi, ia juga bahkan menemaniku. Aneh.

"Em...... Kook, mianhae(maaf), hari ini aku tak bisa bermain denganmu, adikku sedangn menangis."

"Huh? Wae?(kenapa?)"

"Jepit rambut dan permen lolipop Mia diambil oleh Kakak-kakak Sekolah Menengah pertama."

"Dimana?"

"Digang ujung jalan."

"Ohh, baiklah."

Didetik berikutnya, Kakak itu berlari meninggalkan aku dan Kak Taehyung yang hanya menatapnya heran.

*Skip...... 20 menit kemudian.

Aku sudah merasa lebih baik saat Kak Taehyung membuatkanku cokelat panas dan kami menonton Spongebob.

"Permisi!!!"

Mendengar suara itu, akupun menyerahkan cokelat panasku pada Kak Taehyung.

"Kak, titip dulu, aku mau lihat siapa diluar. Jangan diminum, yah!!"

Kak Taehyungpun hanya mengangguk, walaupun aku yakin, ia pasti tetap akan meminum cokelat panasku sampai tinggal setengah, dan setelah aku sadar, ia hanya akan berpura-pura tidak tau apa-apa.

"Kakak?"ucapku saat membuka pintu dan mendapati Kakak itu berdiri didepan pagar, "Ada apa?"lanjutku sambil membuka pintu pagar.

"Ini."ucapnya sambil menyerahkan 5 permen lolipop dan jepit rambutku.

"Eh?"

"Sudah ambil saja"ucapnya sambil menarik tanganku agar mau menerima barang-barang itu.

"Jungkook, nonton Spongebob sama-sama, yuk!!"ucap Kakakku yang ternyata sudah berdiri dibelakangku.

"Ayo!!!"ucap Kakak itu sambil sambil berjalan masuk ke rumah, meninggalkan aku yang masih menatap barang-barang itu.

Aku tak mengerti.

"Kak Jungkook......"ucapku pelan, tapi, ia menoleh.

"Terima kasih."ucapku lagi sambil tersenyum manis padanya, dan ia balas dengan anggukkan pelan.

Aku penasaran dengan yang sebenarnya terjadi.

***

'Bugh!!! Bugh!!! Bugh!!!!'

"I--ini jepitannya"

Iapun mengambil jepitan itu, lalu, memasukkannya ke dalam saku celananya.

"Belikan lolipop."

"Ta--tapi, kami tak punya uang....."

Dan salah satu dari merekapun menangis sambil mengaduh sakit.

'Bugh!!!'

"Aku bilang belikan!!!!"

'PLAK!!!! PLAK!!! BRUK!!! BUGH BUGH BUGH!!!!!!'

TBC.

Kak Jungkook[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang