5A

212K 5.1K 140
                                    

Vote dulu, komen juga dong siapa aja nih yang baca?

No revisi.

🐷🐷🐷

-Hari keberangkatan ke jepang, mobil Revan-

04.00 pagi.

"Ngantuk." Ujar Revan pada reisya saat ini tengah berada tepat disebelahnya, karena pagi ini Revan minta disupiri, alhasil ia duduk bersebelahan dengan Reisya di jok belakang. Dengan posisi menyenderkan kepalanya dibahu reysia.

Reysia yang melihat itu tentu saja sedikit gemas, tapi itu tak berlangsung lama saat Revan melirik ke luar kaca mobil lalu membuka nya sebari tersenyum genit dengan seorang pengendara wanita.

Oh tuhan!

Reysia mau muntah,
ini masih  pagi pak Revan!

Jam enam tepat, Revan merengek minta makan sebelum masuk kedalam pesawat, dan kesalnya ia juga menolak makanan pesawat. Akhirnya reisya membuka kotak makannya yang berisi tumis kangkung dan tempe goreng.

Saat Revan ingin menyendokan makanannya ke mulut, ia tak sengaja melihat seseorang yang baru- baru ini lihat. Revan segera menyodorkan kotak makan nya pada Reisya dengan cepat.

"Kenapa pak, gak jadi dimakan?" Tanya reisya bingung.

"Mau di suapin." Bisik Revan.
Tak perduli bahwa mereka saat ini tengah berada di tempat umum. Revan juga memberanikan dirinya untuk mengelus paha milik Reisya, yang Revan mau hanya ingin membuktikan pada orang itu kalau Reisya itu sekretarisnya, miliknya.

Reisya ingin berteriak minta tolong karena pelecehan yang serinh sekali bosnya lakukan. Tapi ia bukan siapa-siapa.

Reisya menggangguk setuju,
"Cepet buka mulutnya." Ujar Reisya pada Revan sebari menyodorkan suapan pertama.

🐷🐷🐷

Jam delapan pagi, mereka baru bisa memasuki pesawat.

"Reisya." Panggil seseorang dari belakang.

Sial!
Pake ketemu segala!

Padahal dijalan Revan sudah menjaga pandangan reisya dengan baik dan benar agar tidak bertemu lelaki sialan itu.

Reysia menoleh,
"Rafa?" Balas Reisya.

"Ck" Revan berdecak tak suka.

"Hai, apa kabar rei?" Tanya Rafa seraya melirik Revan yang terlihat sangat tak menyukainya.

"Baik sekali." Belom sempat Reisya menjawab, Revan sudah menjawabnya lebih dulu.

Reysia hanya bisa melirik bosnya tanpa mengomeli nya karena sikapnya yang tidak sopan.
"Ayo rei, duduk." Ucap Revan memerintah.

Reisya mengangguk,
"Saya duluan ya, Rafa." Ucap Reisya berusaha mengakhiri percakapan, takut Revan akan badmood seperti biasanya kalau perintahnya tidak dituruti.

"Tunggu Reisya! Saya boleh minta nomor hp kamu? Saya belum sempat minta kemarin." Tanya Rafa.

"Boleh, saya juga deh." Ujar Reisya mengiyakan, karena ia lupa menaruh dimana kartu nama Rafa.

Revan yang sudah duduk ditempat, sudah tak bisa menghalangi lagi. Hanya bisa diam dan mendengarkan.

"Makasih rei. Semoga bisa ketemu lagi, aku pasti bakal telpon kamu." Ujar Rafa pada reisya, lalu setelahnya mereka berpisah karena tempat duduk yang berjauhan.

🐷🐷🐷

-Jepang-

Mereka menempati kamar masing-masing setelah sampai ke vila milik Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menempati kamar masing-masing setelah sampai ke vila milik Revan.

"Reysia, tolong kamu bereskan barang saya dulu." Perintah Revan pada Reisya.

Reisya mengangguk dan menuju kedalam kamar Revan tanpa curiga. Selagi reisya merapikan perlengkapan Revan, revan dengan mudahnya masuk ke dalam kamar reisya dan segera mengambil ponsel milik sekretarisnya.

Lalu, dicari satu kontak yang baru saja dimasukkan Reisya. Setelah ketemu, Revan buru-buru mengetik sesuatu yang sangat panjang dan beruntun. Setelah nya, tak lupa untuk menghapus kontak pria yang bernama Rafa sesudah mengiriminya banyak pesan.

Jangan salah paham, Revan melakukan ini hanya untuk berjaga-jaga, agar reisya tidak lalai dan terus berkonsentrasi pada pekerjaan. Tidak ada alasan lain, ingat! Tidak ada, apalagi rasa cemburu.

"Pak Revan kenapa dikamar saya?" Mendengar suara Reysia, Revan segera melempar ponsel reisya ke atas kasurnya.

"Udah selesai beres-beresnya?" Tanya Revan yang alih-alih menjawab malah mengubah topik pembicaraan.

Reysia menagangguk mantap, "Sudah pak, saya mau mandi nih sekarang." Sindir Reiysa agar Revan cepat-cepat meninggalkan kamarnya.

Revan mengangguk,
"Kunci pintu, jangan biarkan ada pangeran tampan masuk kesini dengan sengaja." Ujar Revan dengan smirk nakalnya sebelum keluar dari kamar Reisya.

Reisya bergidik ngeri ketika melihat smirk yang Revan keluarkan walau menurut semua wanita bahkan pria yang melihatnya pasti akan menyukai nya, berbeda dengan Reisya yang sudah bosan dengan godaan yang Revan lontarkan dan berikan padanya setiap saat.

Walau bicara begitu, sebenarnya Revan memiliki banyak akses bahkan kunci cadangan menuju kamar Reisya. Jadi kapanpun Revan mau menyelinap atau bermodus ria seperti yang ia lakukan sebelum nya pada Reisya saat sekretarisnya itu tertidur dimalam hari bisa saja ia lakukan dengan mudah.

Bagaimana dengan nanti malam?

🐷🐷🐷

Klik bintang nya, ramainkan komentar ya!

Lanjut?
Yang mau komen.

Lanjut?Yang mau komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Revan lagi ngambek-

Sekretaris Revan⚠️ [end] #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang