Happy Reading!
.
.
.Ster membuang jauh-jauh pikiran anehnya. Dia tidak tau mengapa dia merasakan hal aneh saat melihat perempuan cantik yang sedang berada dihadapannya seperti saat ini.
“Eh sorry sorry gue telat.”
“Gapapa bos”
“Bos, mereka mau majuin tawurannya jadi sekarang, gimana?”
“Iyain!” jawab Ster dengan santai
“Jadi pake strategi yang mana ni?” tanya Farzan kepada Ster
“Strategi tadi malem, Zan lo kabarin anak lainnya suruh langsung ke lokasi. Dan kalian yang di sini siapin semuanya. 10 menit lagi kita jalan” Ster menunjuk anak buahnya. Mereka yang tadinya santai melakukan kegiatannya masing masing langsung serius mendengar perintah dari bos mereka.
“Ok gue kabarin dulu” Farzan yang langsung mengeluarkan HPnya yang berada di saku celana.
“Siap bos” jawab serentak anak buah Ster
Mereka mulai menyiapkan semua perlengkapan untuk dibawa pada saat tawuran.
Di samping itu Aileen merasa takut karena pasti ia akan berada di gedung tua ini hanya berdua bersama Aurel. Sedangkan cowok cowok itu pergi meninggalkan mereka untuk tawuran.
“Rel gimana ni gua takut, mereka uda mau jalan” bisik Aileen
“Gue juga jadi takut Ai” Aurel dengan raut wajah yang tidak beda jauh dengan Aileen
Saat mereka sedang berbisik, Ster tidak sengaja memperhatikan ekspresi mereka. Ster yang mengetahui apa yang ada dipikiran dua cewek ini sontak ia berkata
“Tenang aja. Lo sama Aurel akan baik baik aja. Gue uda nyuruh 2 anak buah gue buat tunggu di basecamp jagain kalian.”
“O-ooh iya iya makasih” kaget Aileen karena tiba tiba saja ada seorang laki laki berbicara kepadanya.
“Inget satu hal, kalian jangan sampai keluar dari gedung ini maupun ruang ini tanpa sepengetahuan mereka berdua” peringat Ster dengan lembut, sambil menunjuk 2 anak buahnya yang akan tinggal di basecamp.
Aileen merasa aman saat melihat keteduhan dari kedua bola mata laki laki itu.
Mereka berdua mengangguk
"Yoga! Kalo ada apa apa telfon gue!”
"Gue pergi" ucap Ster sambil melihat Aileen.
Ster pergi dengan sedikit rasa takut dipikirannya. Takut meninggalkan Aileen, perempuan yang baru saja ia kenal di sini, di basecampnya. Tapi ia meyakinkan hatinya, bahwa perempuan itu akan baik baik saja.
"Oke bos!"
“Gue pergi dulu ya” Rey mengelus puncak rambut Aurel
“Hati hati..”
***
Ster dan yang lain satu persatu keluar dari basecamp untuk menyerang Pancarbuana.
Sebelum berangkat. Seperti biasa, Ster akan bertanya senjata apa yang akan mereka bawa untuk menyerang lawannya yang tidak dapat dibilang mudah itu.
"Bentar bentar. pada bawa apa lo?"
"Kayak biasa" Anggota gengnya satu satu menunjukan senjata yang akan mereka pakai
Sampai akhirnya Farzan menunjukan senjatanya. Sontak Ster membulatkan pupil matanya
"Woy goblok! Ngapain bawa barbie barbiean si?" Nathan menoyor kepala Farzan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Moon
Fanfiction" Lo itu indah banget sih, kaya bulan. Pantes dikelilingin bintang-bintang. Apalah gue yang cuma remahan rengginang " - Aileen . . . . " Aku menatap bulan disaat ku merindukanmu " - Sterrio Ini adalah kisah penantian Bintang yang menanti sang Bula...