PART 5: Salting

63 7 0
                                    


Selamat membaca!

.
.
.

Aileen turun dari mobil yang di kendarai. Dia melirik jam tangan menunjukan pukul 06.40 yang menandakan bahwa 5 menit lagi bel tanda jam pelajaran pertama akan dimulai.

Seperti biasa, Aileen berjalan menundukan kepala sambil memainkan hp-nya dan melangkah dengan cukup cepat karna dirinya malas melihat tatapan siswa siswi yang ia lewati sepanjang koridor.

Karena terlalu sibuk memainkan ponsel saat berjalan. Aileen tidak menyadari di depannya ada seorang laki-laki yang sedang berjalan dengan santai.

Tanpa disadari, Aileen menabrak punggung lelaki itu. Badan Aileen terhuyung ke belakang dengan cukup kuat.

"Aduh!" sampai bokong Aileen mendarat dengan mulus di lantai koridor. Semua orang yang berada di koridor melihat kejadian barusan.

"Eh maaf maaf" lelaki di depan Aileen membalikan badannya. Melihat Aileen yang telah terduduk di lantai dengan hp yang tergeletak di sebelah gadis itu dengan keadaan sedikit retak

"Ohh neng Aileen. Maaf ya neng. Ayok diri" Farzan membungkuk mengulurkan tangan, membantu Aileen berdiri.

"Hp lu gapapa? Kaya nya retak"

"Gapapa kok. Gue yang salah. Jalan ga liat liat. Maaf yaa" Aileen menyesali perbuatan bodoh yang dilakukan tanpa sengaja. Bisa-bisanya dia berjalan tanpa melihat arah. Ia pun berdiri dan mengambil hp yang tergeletak di bawah .

"Ada yang sakit ga neng?" Aileen menggeleng menjawab pertanyaan Farzan

Aileen sama sekali tidak merasakan sakit dibadannya akibat terjatuh. Dia hanya menahan rasa malu karena terjatuh di depan banyak orang.

"Ga ada kok. Makasih ya" Aileen merutuki dirinya. Wajahnya memerah akibat menahan malu. Farzan terkekeh melihat perubahan wajah Aileen. Dia tahu Aileen sedang menahan malunya.

"Yaallah ganteng banget si Farzan kalo ketawa"

"Beruntung banget si Aileen pagi pagi udah dipegang most wanted"

"Bule kalo jatoh tetep cantik ya"

"Ih caper banget sih"

Tentu saja semua bisikan itu masih dapat terdengar oleh telinga Aileen. Tapi Aileen pura pura tidak mendengar semuanya.

Tiba-tiba ponsel Farzan berdering menandakan ada panggilan masuk. Farzan melihat layar ponselnya dan nama Rey tertera di sana. Dia mengangkat telpon dari temannya itu.

"Apaan si lo nyet?"

"..."

"Ah ganggu aja pagi pagi. Baru juga ketemu bidadari gue. Ada aja ye biang rusuh kaya lu"

"..."

"Iya iya bawel!" Farzan menutup telfonnya. Melihat seorang laki laki yang baru datang dari arah gerbang menuju kearahnya dan Aileen.

"Eh Ai. Gue duluan ya. Sekali lagi maaf" Farzan memperhatikan keadaan Aileen. Memastikan perempuan dihadapannya baik baik saja.

"Iya. Makasih ya!!" Farzan tersenyum lalu detik itu juga dia berlari menuju ke arah kantin.

Seketika dia baru ingat sesuatu.

"Farzan!! Zan!!" Aileen berteriak memanggil Farzan yang punggungnya sudah tak terlihat oleh mata Aileen.

"Yah!! Baru mau nanya kelasnya Ster dimana" gumam Aileen kepada dirinya sendiri. Aileen menggembungkan pipinya, seperti anak kecil. Merutuki dirinya yang terlalu pelupa ini.

The Lost MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang